mantan

3.5K 347 11
                                    

"eunghh"

Kau mengerang saat cahaya matahari menerobos dibalik tirai kamarmu dan menyilaukan matamu.
Kau duduk diatas kasurmu.

"hmm, jam berapa ini?" gumammu.

Kaupun melirik ke arah jam dinding.

10:30.

"Omo! aku kesiangan!" Ucapmu panik.

"Tunggu,, ini hari apa?" kau mengambil handphone mu untuk mengecek hari.

"aishh, untung ini hari minggu" ucapmu lega.

Kau bangun dan merapikan tempat tidurmu. Tiba-tiba kau teringat akan sesuatu.

"Biasanya, bila aku bangun kesiangan, dia pasti akan kesini dan memaksaku bangun" kau tertawa kecil mengingat suatu kejadian.

Lalu kau menggelengkan kepalamu.

"aishh mengapa aku harus mengingatnya lagi. Lupakan y/n! lupakan!"

Ya, kau mengingat mantan pacarmu. Jihoon. Kalian sudah putus 2 bulan yang lalu. Dia yang mengakhiri hubungan kalian.

Dia bilang dia tidak ingin menyakitimu, karena kesibukannya yang membuat kalian jarang bicara dan bertemu.

bilang saja ada yang baru, huft ~ Y/n

******

Karena ini sudah terlalu siang, jadi tidak mungkin ada yang masih berjualan makanan untuk sarapan. Jadi kau memutuskan untuk pergi ke restoran langgananmu.

Kau berjalan masuk ke restoran tersebut, dan duduk didekat jendela kaca, lalu memesan beberapa makanan.
Tak lama makanan pesananmu datang.

Tiba-tiba ada orang yang sangat kau kenal masuk ke restoran tersebut, dan duduk tidak jauh dari mejamu. Dia duduk menghadap kearahmu. Iya, dia, mantan pacarmu bersama seorang wanita, yang kau yakini lebih tua darinya.

Bad day ~ Y/n

Dia bahkan tertawa kecil bersama wanita itu. Selera makanmu hilang. Walaupun kalian sudah putus, sebenarnya kau masih menyimpan perasaan untuknya.

Kaupun mempercepat makanmu. Lalu kau pergi ke toilet, dengan tujuan, menunggu mereka selesai dan kau bisa pulang. Karena meja mereka dekat dengan pintu keluar.

Sialnya kau malah menabrak seorang pelayan dan semua makanan yang dibawanyapun jatuh berceceran di lantai. Semua orang otomatis melihatmu. Termasuk Jihoon dan wanita tadi.

(Jihoon pov)

Saat aku sedang memakan makananku, aku mendengar sesuatu yang terjatuh dilantai. Aku menengok ke sumber suara. Y/n? itu benar y/n kan?? Sepertinya dia menabrak seorang pelayan. Aku pun berdiri dan menghampirinya.

"Y/n-ah??" Tanyaku.

"n..ne?" okay, sepertinya dia terkejut.

(jihoon pov end)
(y/n pov)

"Y/n-ah??" Suara itu...

"n..ne?" Benar, itu dia. Kenapa dia harus kesini sih?

"nan gwaenchana?" tanyanya lalu memegang pundakku. Reflek aku menghindar darinya.

"ah..ah.. maaf kan aku ahjuma" kataku sambil membungkuk di hadapan pelayan yang sudah ku tabrak.

"tolong lain kali lebih berhati-hati. Sekarang semua makanan tumpah, siapa yang akan mengganti rugi?" katanya agak meninggikan suara.

Eohh, eoteokhae? aku hanya membawa uang pas.

"Tidak masalah ahjuma, biar saya yang membayarnya." Itu jihoon yang bicara.

"Ji..jihoon, kau tidak perlu membayarkan, biar aku saja"

"Sudahlah y/n. biar aku yang mengganti ruginya."

"Ta..tapi.."

Dia membayarnya sungguhan. Aku hanya bisa berdiri mematung dan merutuki kebodohanku. Orang-orang juga masih memperhatikan kami.

"Y/n?"

"ehh, i iya?"

"Ayo gabung denganku"

"Ah, aku tidak bisa hoon  eh maksudku jihoon-ah, aku ada urusan. Mungkin lain kali. kalau begitu aku pergi dulu"

Aku melangkahkan kakiku satu langkah, tapi dia menahan tanganku. ku mohon, jangan lagi,  jantungku ,, berdegup kencang,,, lagi.

"Aku hanya ingin mengundangmu, ke acara ulang tahun ayahku. Apa kau masih ingat tanggalnya?"

Untuk apa dia mengundangku?

"A.apa? tentu aku ingat."

"Kalau begitu datanglah. Appa sangat ingin melihatmu"

"Ahjushi? ingin melihatku? " tanyaku bingung.

Apa appanya jihoon tidak tau kalau aku dan anaknya sudah putus?

"iya. kumohon datanglah. Jam 7 malam. Appa pasti sangat senang bila kau datang"

"A...akan ku u..usahakan. Sekarang, bisakah kau me..melepaskan tanganku?"

"ohh iya. maaf. Kalau begitu sampai jumpa lusa" Aku hanya menanggapinya dengan senyum.

To be continued...

Gomawo yang udah ngevote😘

-',✎ EVERYDAY WOOZIミ  [Lee Jihoon Imagine]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang