ATHARA-10

1.9K 137 18
                                    

Bau obat-obatan memasuki indra penciumannya. Lelaki itu tersenyum sedih ketika melihat wanita yang ia sayang tertidur pulas di bangkar dengan peralatan medis yang menyatu di bagian tubuhnya.

Lelaki itu, Galang, berjalan menuju kursi di sebelah bangkar. Ia duduk dan menunggu Athara sadarkan diri. Fikirannya saat ini sangat campur-aduk, berusaha tidak berfikir negatif namun fikiran itu selalu terbayang-bayang dalam fikirannya.

Galang dan Keysha masih tetap menunggu Athara di dalam ruangannya, sambil berdoa berharap Athara tidak terjadi apa-apa. Keluarga dari Athara sampai saat ini masih belum datang, setelah tadi Keysha memberikan kabar kepada Arka bahwa adiknya sekarang berada di rumah sakit dengan keadaan koma.

°°°°°

Setelah mendengar kabar bahwa Athara dalam keadaan koma, Arka benar-benar sangat terkejut. Apa sebabnya Athara sampai koma?
Setaunya, adiknya itu baik-baik saja. Bahkan tadi pagi pun masih dalam keadaan baik, atau kecelakaan? Tapi, jika memang kecelakaan pastinya Keysha bicara bahwa Athara koma karena kecelakaan, namun saat mengabarinya ia tidak bicara seperti itu. Hanya 'Kak Arka tolong segera ke rumah sakit! Alamat rumah sakit nanti aku sms. Tolong cepat kak! Athara keadaannya koma'

Ntahlah, fikiran Arka sudah tercampur-campur. Khawatir, ya! Arka sangat khawatir dengan adiknya itu. Dengan cepat, Arka pun turun ke bawah untuk memberi tahu orang tuanya, sambil menyimpan buku yang ia temukan di dalam kamar adiknya ke dalam kamarnya. Berhubung orang tuanya juga ada di rumah, agar sekalian pergi bersama ke rumah sakit.

"Bu, Yah, Athara masuk rumah sakit!" ucap Arka dengan nada khawatir.

"Terus?"

"Ayah sama Ibu cuma respon gitu doang? Apa Ibu dan Ayah tidak khawatir sama Athara? Athara koma Bu,Yah."

"Anak itukan manja, bisa saja dia berbohong."

"Tega ya, kalian! Bahkan anaknya lagi keadaan koma, kalian sama sekali gak khawatir. Jahat, kalian jahat!" Arka langsung pergi keluar. Yang terpenting saat ini adalah Athara, semoga Athara baik-baik saja.

°°°°°

"Ra, bangun dong! Kita di samping lo, lagi nungguin lo sadar. Kak Arka lagi kesini kok, tenang aja. Tapi maaf ya, Ra, nanti gue akan kasih tau penyakit lo ke Kakak lo. Kalau seandainya gue bohong, pasti Kakak lo juga akan tanya sama dokter dan itu tetap aja ketauan. Maaf ya, Ra." Keysha tak henti-hentinya menangis sambil berbicara dengan Athara. Meski ia tak sadar diri, Keysha masih tetap saja bicara, meluapkan apa yang ingin dibicarakannya. Keysha pun sama, sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

"Lo kan udah janji buat berjuang ngelawan penyakit lo, Ra. Lo harus kuat, Ra. Kita disini nungguin lo sadar, nanti kita main bareng lagi di taman kayak tadi, Ra. Ayo dong bangun! Hikss hikss.."

"Udah, Key. Yang sabar, jangan nangis mulu. Athara pasti sembuh dan sadar secepatnya kok, Athara kuat! Pasti dia bisa ngelawan penyakitnya." Ucap Galang mencoba untuk menenangkan Keysha.

Mereka berdua akhirnya menunggu saja di luar, dan kebetulan Arka telah sampai di rumah sakit.

"Keysha, Galang, gimana keadaan Athara? Kenapa bisa sampai koma? Tolong jelasin sama gue!"

"Athara pu--nya penyakit Leu..ki...m...ia stadium emp..at atau akut," Keysha terpaksa memberi tahu. Mungkin juga ini sudah saatnya Arka tahu penyakit adiknya itu.

Seketika kaki Arka terasa sangat lemas untuk di gerakan, bagian tubuh lainnya juga. Mulutpun seperti sangat sulit untuk di gerakan, kristal beningpun mulai menetes membasahi pakaian Arka, "A-apa?"

"Selama ini Athara nyembunyiin penyakitnya itu, Kak. Bahkan yang tau tentang ini cuma Aku, Galang, dan beberapa guru di sekolah, Kak. Katanya dia gak mau buat Kak Arka khawatir dan buat pekerjaan Kak Arka jadi terlantar, dia juga katanya udah capek di salah-salahin terus sama orang tuanya. Setiap penyakitnya kambuh, dia tersiksa banget. Ara mau banget kalau penyakitnya lagi kambuh, ada orang-orang yang dia sayang disekitarnya. Kasih semangat dia untuk ngelawan penyakitnya, tapi kadang dia suka putus asa. Dia sangat tersiksa sama penyakitnya itu, dan belum lagi siksaan dari orang tuanya."

Arka sudah tak tahan lagi untuk menahan bendungan air matanya. Rasa sangat bersalah mulai menghantuinya, mengapa ia tidak tahu sama sekali tentang penyakit adiknya itu. Tanpa merespon penjelasan Keysha, Arka langsung memasuki kamar rumah sakit Athara.

"Ara bangun, bangun, Ra! Kenapa lo tega sama gue, Ra? Kenapa selama ini lo gak bilang sama gue kalau lo tersiksa? Maafin gue, Ra, gue emang kakak yang gak berguna buat lo. Gara-gara gue juga lo jadi selalu menderita. Maafin gue, Ra, karna kasih sayang Ayah Ibu selalu gue yang dapet, bahkan lo gak pernah ngerasain hal itu sedikitpun. Gue tau lo tersiksa, Ra, tapi gue mohon bangun, Ra, bangun!"

Rapuh sekali rasanya hati Arka saat ini. Melihat adik kesayangannya dalam keadaan koma, tertidur di bangkar dengan tempelan peralatan medis di tubuhnya. Merasa tak berguna sebagai seorang Kakak, bahkan adiknya memiliki penyakitpun Arka tak tahu. Dan rasa bersalah mulai menhantuinya.

"Ya allah, tolong! Tolong sembuhkanlah Athara dari penyakitnya, dan sadarkanlah dari koma, ya allah. Maafkan hamba yang tak berguna sama sekali menjadi seorang Kakak." Ucapnya dalam hati.

°°°°°

Dikit lagi ending okeeyy..
Bisa tebak endingnya sad or happy?

Ada sequel mau ga? Kasih pendapat kalian di komentar, yaaa🙏

Jangan lupa vote dan koment❤️


See youu😘

ATHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang