ATHARA-9

1.8K 140 6
                                    

Keadaan rumah Keysha yang cukup ramai namun tentram dikarenakan ia memiliki tiga orang adik, Ibunya yang kerap juga menemani anak-anaknya bermain dan membantu mengerjakan pr. Namun dari pulang sekolah tadi Athara tidak melihat Ayah Keysha, mungkin Ayahnya itu sedang bertugas di luar kota.

Athara selalu senang setiap menginap di rumah sahabatnya itu. Sebab, Athara bisa merasakan memiliki keluarga yang utuh, kasih sayang yang sebenarnya, Ibu Keysha juga tak sungkan menganggap Athara seperti anak kandungnya. Melihat adik-adik Keysha yang menggemaskan saat mereka berebutan makanan atau mainan, mengganggu kakaknya hingga membuat kakaknya kesal. Sungguh, disini Athara begitu bahagia sekali.

"Nih Bunda bawa kue buatan Bunda, siapa yang mau?" ucap Fany--Bundanya Keysha.

"Wah atu duyuan atu duyuan, kalian nanti aja!" ucap adik ketiga Keysha bernama Farhan yang masih berumur tiga tahun.

"Farhan ga boleh gitu ih!" kini adik yang kedua bicara, dia mungkin adalah teman seperbertengkarnya Keysha,  Cila.

"Aah, Vina mah nanti aja, lagian kuenya juga masih panas."

"Ya udah, Palhan aja yang abisin, awas ya kalo Ka Pina makan kuenya!"

"Dasar bocah rakus." ucap Vina.

"Ga boleh gitu Farhan! Yang sopan dong, ada Kak Athara!" ucap Cila dengan nada memarahi.

"Farhan jangan gitu dong! kita lagi ada tamu, lho. Kasian tuh Kak Athara dari tadi ngeliatin kalian bertengkar mulu." ucap Bunda sambil mengelus kepala Farhan.

"Ya udah, Palhan ga kayak gitu. Ka Atala maapin Palhan ya."

"Iya, Farhan, gapapa kok. Kamu gemesin banget."

Kini merekapun menikmati kue yang telah dibuat Fany, Bundanya Keysha. Kue yang dirasakan Athara sangat enak sekali, meskipun mulutnya selalu pahit jika merasakan sesuatu namun Athara masih bisa merasakan kelezatan kue tersebut.

Ingin sekali rasanya Athara merasakan kue buatan Ibunya,namun Ibunya itu tidak memiliki waktu membuat kue untuk Athara.  Jangankan membuat kue untuknya, memberikan kasih sayang sepantasnya saja tidak pernah.

°°°°°

"Iya Kak, Ara baik-baik aja kok di rumah Keysha. Aku sudah sering menginap di rumahnya, jadi aku baik baik saja."

"Ya sudah, tapi sampai kapan lo nginep disitu? Ayah Ibu nanyain lo, takutnya nanti pas lo pulang elo dimarahin lagi,"

"Nanyain juga pasti sambil maki-maki aku kan Kak? Lagian aku juga udah biasa kok di marahin Ayah dan Ibu. Kak Arka tenang aja ya, jangan khawatirin aku berlebihan!"

"Baiklah, Selamat malam Athara."

"Malam juga Kak Arka."

Tuuutt.. Tuuutt..

"Udah bilang sama Kak Arka, Ra?" ucap Keysha dengan pakaian piyamanya lalu bersiap-siap untuk tidur.

"Udah, Key."

"Udah minum obat lo kan, Ra?"

Athara mengangguk.

"Ya udah tidur yuk!"

°°°°°

Setelah beberapa hari dari kaburnya Athara ke rumah Keysha, Kini Athara kembali ke rumahnya. Benar ucapan Arka ketika bertelepon Athara saat itu, ketika ia pulang pasti orang tuanya memarahinya dan itu benar. Athara pulang dengan sambutan mereka di ruang tengah dan memarahinya dengan caci-makian serta memukulnya dengan sebuah benda. Menurutnya itu adalah hal biasa, sudah tidak aneh lagi. Bahkan dibagian tubuh tertentu telah membekas luka memar akibat pukulan dari benda akibat Ayah dan Ibunya.

Saat ini mungkin Athara telah melanggar aturan Ibunya itu untuk bermain setelah sekolah tanpa pulang dahulu, lagi pula Athara sudah meminta izin dengan Arka dan di bolehi.
Athara juga ingin merasakan seperti anak yang lainnya sebelum waktunya habis di dunia, Athara sudah lelah dengan aturan orang tuanya yang tidak memperbolehkan ini itu.

Athara, Keysha, dan Galang sedang menuju sebuah taman untuk bermain sambil belajar. Mereka telah  membuat rencana untuk bermain dahulu setelah pulang sekolah di taman yang tak jauh dari sekolah.

"Inget ya, Ra! Lo ga boleh kelelahan!" ucap Galang memperingati Athara.

"Iya iya, Galang. Kamu udah kayak Keysha deh, bawel."

"Biarin, kan demi kamu juga. Soalnya aku sayang kamu."

"Oh jadi ini gue ceritanya jadi nyamuk?" ucap Keysha dengan nada kesal sambil mengkerutkan mulut.

"Enggak Keysha, kamu manusia bukan nyamuk. Eh ternyata bermain di taman setelah pulang sekolah itu sangat menyenangkan ya."

"Terserah lo deh, Ra."

"Andai ya kita satu jurusan, kan enak tuh bisa belajar bareng materi yang sama." ucap Galang mengambil komik dari dalam tas ranselnya.

"Jadi anak IPS itu enak gak sih, Lang?" ucap Athara dengan novel kesukaannya.

"Sama aja sih kayak IPA. Sendirinya, seru gak sih jadi anak IPA? Pusing gak ngafalin hukum-hukum senyawa?"

"Pusing sih pasti semua murid maupun IPA atau IPS kalau ngafalin soal kimia, fisika, atau biologi tau rasanya gimana. Tapi gue kasih tau ya, mau jurusannya IPA atau IPS itu sama aja, gak ada bedanya. Kita sama-sama mencari ilmu, soal tingkatan mana yang paling keren mana yang jelek itu enggak penting, karena semuanya keren. Mereka punya kelebihan masing-masing dalam bidang pembelajaran.  Kadang gue suka kesel gimana gitu kalau ada orang yang beda-bedain IPA IPS." ucap Keysha yang tak henti-henti.

"Keysha memang gitu, kalau ngomong suka panjang kali lebar." ucap Athara meledek Keysha. Dibalas dengan wajah tak terima Keysha.

"Ih Athara mah gitu."

"Kayaknya Athara suka banget ya baca novel? Awal ketemu aja lagi baca novel, malahan tebel banget." ucap Galang.

"Iya, Athara itu tukang koleksi novel. Dia juga suka baca buku, mangkanya isi kamarnya rata-rata buku." ucap Keysha membantu menjawab.

"Ra, lo kenapa? Lo pusing?" Galang mendekat ke arah Athara dengan cemas. Entah kenapa tiba-tiba Athara memegang kepalanya sambil menutup matanya.

Yang di rasakan Athara saat ini adalah pusing dengan mata yang berkunang-kunang, penglihatannya mulai memburam dan rasanya tidak mendengar apa apa, hanya terdengar bunyi dengung yang tidak henti-henti.

Tubuh Athara seperti di bakar, seluruh tubuhnya terasa sakit. Sampai darah mengalir di hidungnya, serta keringat yang mengucur. Pandangan Athara gelap dan ia tak sadarkan diri.

Keysha dan Galang yang panik pun bingung harus bagaimana, melihat Athara yang tadinya baik-baik saja lalu tiba-tiba pingsan tak sadarkan diri dengan masih mengalirnya darah di hidung mancungnya itu.

Galang dengan cepat membopong Athara ala bridal style membawa Athara ke rumah sakit.

°°°°°

Semoga suka yaaa❤️

Kira-kira Athara kenapa ya? Ada yang bisa tebakkah?

Oh iya, gw minta pendapat. Kalau Athara ada sequelnya setuju gak? Komen yaa😂

Jangan lupa vote pliss, sider disini banyak sekali soalnya. Karena vote dan koment bisa membuat gw cepat update, Okee👌

See youu🙏

ATHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang