Hallucination- 1 [Banghim]

107 12 5
                                    

Ia tidak akan tahu, betapa dirinya tak ingin berpisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tidak akan tahu, betapa dirinya tak ingin berpisah. Betapa dia tak ingin menghapus jarak itu.

Selamanya.

Tapi 1 kesalahan saja, bisa merenggangkan ikatan yang hampir terkait cukup kencang.

.

.

.

.

.

.

.

"Yongguk ! Katakan sesuatu tentang skandal yang melibatkanmu!?"

"Apa benar hubungan Anda dengan Kim Sungjin itu sebagai sepasang kekasih!?"

"Sudah berapa lama kalian berkencan?"

Lemparan pertanyaan kepadanya hanya membuat dua mata pemuda itu melirik kiri-kanan bergantian mengikuti perubahan wajah orang-orang satu-persatu. Ia meneliti gaya mereka berbicara, ekspresi tegang dan melelahkan, begitupun cara mereka mengenggam perekam di tangan mereka yang cukup kasar. Mereka pasti sudah kesal karen Bang Yongguk malam itu sama sekali tidak merespon pertanyaan mereka.

Ia mendesah, lelah. Wajah manajer nya yang sedari tadi ikut meneliti di sampingnya pun sudah sampai tegang setengah mati. Kenapa anak asuhannya terlihat biasa saja. Dimana rasa tanggung jawab terhadap rumor tidak mengenakkan ini? Bahkan sebagai manajer, ia mana tahu Yongguk bisa berbuat nekat, keluar dari hotel bersama seorang aktris drama paling dimahsyurkan di seluruh negeri.

Mau nyari mati¸ adalah pojokkan yang dilontar dalam benak sang Manajer Jung malam itu.

.

.

.

.

.

"Aku bersumpah tidak menyentuh sedikit pun kulit gadis itu," balas Yongguk semenit setelah pantatnya mendarat pas di dudukan yang empuk.

Manajer Jung melipat tangan. Ekspresi gondok nya menjadi ketika Yongguk tidak mau membalas tatap menyalaknya sebagai bukti bahwa dirinya sudah tidak bisa kompromi apapun dengan pengakuannya.

"Lalu kenapa begitu sulit kau memperjelas rumor di press conf tadi. Kau sama sekali tidak mau menjawab pertanyaan mereka. Sia-sia agensi kita menyelenggarakannya, jika kau malah main melarikan diri,"

Lagi, Yongguk mendesah lemah. Ada rasa yang begitu berat dalam hatinya menjawab lebih panjang demi memperjelas pengakuannya. Ia yakin , hanya dengan jawaban pertama tadi, sudah cukup jelas bahwa ia tidak bersalah.

Tapi tekanan luar biasa dalam press conf tidak seberat tekanan langsung dari Manajer Jung dalam ruang istirahat di gedung itu. Ia benci melihat keengganan para wartawan kepadanya. Ia benci dengan amarah yang tersirat di balik wajah antusias mereka.

BAP'1SHOT !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang