🐁
Setelah kejadian dimana Jimin terkunci digudang, membuat seorang Jeon-tampan-Jungkook semakin menempel pada Park-pendek-Jimin. Dari mulai menjemput Jimin di rumahnya, mengintili Jimin kemanapun namja pendek itu pergi saat istirahat, menemui Minhyuk di caffe namja ramping itu dan mengantar pulang Jimin ke rumahnya dengan selamat. Itulah kerjaan Jungkook setiap hari. Sedangkan Jimin tidak terganggu sama sekali dengan kehadiran Jungkook setiap hari dan setiap saat dihidupnya, hanya saja dia lebih sensitif dengan Jungkook sekarang. Dia gampang memerah seperti kepiting rebus saat Jungkook menggodanya atau tidak sengaja menggenggam tangannya. Seperti sekarang ini misalnua, Jungkook sedang asyik menggenggam tangan mungil Jimin sambil menggoyang-goyangkan tangan pemuda pendek tersebut dengan senyum yang terkembang diwajah tampannya. Mereka berjalan menuju ke kelas Jimin. Jangan ditanya lagi soal wajah Jimin, dia hanya bisa menunduk dengan wajah memerah seperti tomat. Tapi, disela-sela wajahnya yang memerah dia menampakkan senyum bulan sabitnya meski tidak ada yang melihatnya. Senyuman itu menandakan bahwa dia sangat senang dengan hal yang dilakukan oleh Jungkook padanya. Tidak ada percakapan diantara mereka berdua hanya suara-suara receh yang mereka dengar. Tanpa mereka sadari seorang yeoja-oh tidak lagi Shin Jae-berjalan berlawanan arah dengan mereka sambil membawa satu cup cappucino yang masih panas terbukti dari asap yang menguar dari dalam cup tersebut. Dengan sengaja dia menabrak Jimin dan membuat cappucino yang ia pegang tumpah mengenai seragam dan sepatu Jimin.
"maaf...aku tidak sengaja" ucapnya dengan nada yang dibuat menyesal.
"tidak apa-"
"SHIN JAE APA YANG KAU LAKUKAN...." teriak jungkook memotong ucapan Jimin.
"a-ah Jungkook, aku tidak sengaja" melas Shin Jae sambil menyentuh tangan Jungkook yang langsung di tepis oleh namja tampan itu tentunya.
"aku minta kau minta maaf padanya" ucap Jungkook sambil menunjuk Jimin.
"ta-tapi kenapa aku harus minta maaf padanya" balas Shin Jae sambil melirik Jimin tak suka.
"karena kau sudah membuat seragamnya kotor dengan minumanmu itu!" Jungkook membentak Shin Jae.
"kenapa kau selalu membelanya sih, kook?" tanya Shin Jae kemudian.
"itu bukan urusanmu" kata Jungkook "cepat minta maaf!" tambahnya dengan tatapan yang sengit.
"sudahlah kookie aku tak apa" itu ucapan Jimin yang menenangkan Jungkook agar namja tampan itu tidak menyudutkan yeoja itu.
Selanjutnya Juungkook menarik Jimin pergi meninggalkan Shin Jae sendirian dikoridor sekolah karena siswa lain juga ikut pergi, tapi dengan tujuan yang berbeda, kalau kedua namja tadi langsung menuju toilet untuk membersihkan seragam Jimin yang basah karena minuman Shin Jae tadi dan yang lainnya pergi ke kelas masing-masing. Sampai ditoilet Jingkook langsung menyalakan kran air dan menyuruh Jimin untuk membersihkan seragamnya sendiri. Tidak ada yang memulai percakapan diantara mereka. Jimin sibuk membersihkan seragamnya, sedangkan Jungkook hanya memandang Jimin dengan sebal.
"kookie sepertinya aku pernah melihat yeoja itu" katanya.
"dimana?" tanya Jungkook antusias.
"kalau tidak salah di sekolah" jawab Jimin sambil melakukan pose berfikir (tangan didagu dan mata yang berkedip-kedip lucu). Hal itu sukses membuat Jungkook gemas.
"jelas kau bertemu di sekolah dan baru saja kau bertemu dengannya...pabbo" kesal Jungkook jengkel dengan jawaban Jimin.
"tidak tidak...bukan hari ini" bantah simungil.
"lalu?"
"yeoja itu datang ke kelasku dan meminta tolong padaku, lalu aku dibawa kegudang dan.....aaah dia yang mengunciku digudang" kata Jimin membuat Jungkook membolakan matanya
"kau yakin, Chim? dia yang menguncimu digidang?" tanya Jungkook meyakinkan ucapan Jimin.
"aku yakin Kook, karena aku hafal wajahnya" yakin Jimin.
Setelah mendengar penjelasan Jimin, Jungkookpun langsung pergi meninggalkan pria mungil itu sendirian ditoilet dengan tampang bodoh ala Jimin.
*
Jungkook pergi ke kelas dimana Shin Jae berada dan tepat dugaannya dia berada didalam kelas dan sedang berbicara dengan temannya. Tahu bahwa ada yang memamdangnya Shin Jae langsung mengalihkan pandangannya menuju pintu masuk kelas dan benar saja Jungkook berdiri didepan kelas sambil menatapnya, tajam. Tanpa menunggu waktu yang lama Shin Jae langsung menghampiri Jungkook dengan senyum yang terkembang diwajahnya tanpa tahu raut wajah Jungkook yang menakutkan.
"kau mencariku?" tanyanya setelah gadis itu sampai didepan Jungkook.
Tanpa menjawab pertanyaan itu, Jungkook menarik Shin Jae menuju taman belakang sekolah karena ia tidak mau ada yang mendengar percakapannya dengan gadis gila satu itu. Sedangkan Shin Jae yang ditarik merasa senang dan mengembangkan senyumnya, berharap Jungkook akan mengatakan cinta padanya. Sampainya ditaman belakang sekolah, Jungkook mulai menghempaskan tangan Shin Jae dan gadis itu merasa sakit dipergelangan tangannya dengan perlakuan Jungkook barusan.
"kau yang mengunci Jimin digudang?" tanya Jungkook to the point.
Shin Jae yang mendapat pertanyaan langsung dari Jungkook itupun hanya bisa menjatuhkan rahangnya dan melotot menatap Jungkook tak percaya. Kenapa Jungkook bisa tahu tentang hal itu, pikirnya.
"benar kau yang menguncinya?" tanya Jungkook lagi saat dirasa Shin Jae tak menjawab pertanyaannya.
"maksudmu apa Jung-"
"tidak usah mengelak, Jimin sudah menceritakan semuanya padaku" potong Jungkook.
"lagi-lagi dia, kenapa kau selalu membelanya sih?" geram Shin Jae "apa kau menyukainya?" tambahnya.
Jungkook yang mendapatkan pertanyaan seperti itu hanya bisa diam menatap yeoja itu tanpa niat menjawab sedikitpun pertanyaannya.
"kenapa,? Kau tidak bisa menjawabnya" tanyanya lagi.
"itu bukan urusanmu, jangan mwngganggu Jimin lagi!" kata Jungkook penuh penekanan disetiap katanya, lalu beranjak pergi dari tempat itu, tapi baru tiga lankah dia pergi suara itu menghentikan langkahnya.
"kalau aku menyukaimu bagaimana?" tanya Shin Jae.
"aku tidak tertarik padamu" ucap Jungkook tanpa membalikkan tubuhnya menghadap yeoja itu dan melangkah pergi meninggalkannya sendirian ditaman sekolah.
"kenapa? Kau bodoh Jungkook. Semua ini pasti karna Jimin...kau menyukainya kan?" teriak Shin Jae tanpa ada yang mendengar teriakannya tersebut.
Tbc
