Cup! 5

811 96 1
                                    

🐁



MX caffé.
Minhyuk sedang menunggu Jimin ditempatnya. tapi tidak ada tanda-tanda kehadiran Jimin disana. Minhyuk jadi merasa khawatir dengan namja pendek itu takut sesuatu terjadi padanya. Lamunan Minhyuk terhenti ketika ada seorang yeoja yang baru saja memasuki caffe.

"selamat siang nona…anda ingin memesan apa?" sapa dan tanya Minhyuk dengan ramah.

"cappucino dan cheescake" jawab yeoja itu.

"baik tunggu sebentar" balas Minhyuk dan bergegas membuatkan pesanan si yeoja tadi.

Drrrr
Setelah kepergian Minhyuk ponsel yeoja itu berdering. Dengan sigab yeoja itu mengangkat telfon dari seseorang.

"yeoboseyo"
"...."
"APA! kau mengurungnya digudang"
"..."

Masih dengan ponsel ditelinganya yeoja itu tersenyum kepada Minhyuk yang datang mengantarkan pesanannya dan meletakkannya diatas meja. Ketika Minhyuk ingin beranjak pergi dia mendengar ucapan yeoja itu yang  menyebutkan nama Jimin disana.

"kau ini ya! jika Jungkook tahu kau yang mengurung Jimin bagaimana?" jawabnya kemudian.
Dengan panik Minhyuk langsung melenggang pergi kearah meja kasir dan mencari ponselnya, setelah mendapatkan apa yang ia cari, Minhyuk langsung menghubungi Jungkook.

"halo Jungkook, Jimin…." panik Minhyuk.

"kau kenapa hyung, Jimin kenapa?"

"cari dia! dia belum menemuiku sejak tadi…..aku khawatir padanya kook-ah" suruh Minhyuk kepada Jungkook.

Disisi lain tanpa mengatakan apapun Jungkook langsung mematikan panggilanya dengan Minhyuk dan langsung pergi meninggalkan rumah, mulai mencari Jimin. Jungkook mulai merasa khawatir saat Minhyuk menghubunginya dan mengatakan kalau Jimin belum menemui namja ramping  itu sedari pulang sekolah. Padahal mereka sudah pulang sejak satu jam yang lalu.

Sedangkan Minhyuk masih merasa khawatir. Bagaimana dia tidak khawatir, Jimin itu sudah dianggap sebagai adik oleh Minhyuk. Mereka berdua mengenal satu sama lain saat Jimin dan Minhyuk masih duduk dibangku Junior High School, maka sebab itu Minhyuk merasa khawatir jika terjadi sesuatu dengan Jimin apalagi ada orang yang menjahatinya seperti yang ia dengar dari yeoja tadi, Minhyuk berjanji kalau dia bertemu dengan yeoja itu dia tidak akan memaafkannya kalau sampai terjadi sesuatu kepada Jimin.

"kau kenapa sayang?" tanya namja yang baru datang kepada Minhyuk.

"Wonho hyung, Jimin…." Minhyuk langsung memeluk Wonho (namja yang baru datang itu).

"kenapa dengan anak pendek itu sayang?" tanya Wonho.

"aku tidak tahu apa yang terjadi padanya, tapi dia belum datang menemuiku sejak satu jam yang lalu hyung……padahal kami sudah janjian ingin bertemu disini setelah dia pulang sekolah" jelas Minhyuk.

"emmmzz kau sudah menghubungi Jungkook?" tanya Wonho (lagi) yang hanya mendapat anggukan dari Minhyuk "kalau begitu kau tidak usah khawatir sayang, Jungkook pasti menemukan Jimin secepatnya" jelas Wonho dengan mengelus surai hitam Minhyuk menenangkan namja ramping itu dari rasa khawatirnya.

Berkat kehadiran sang kekasih (Wonho) Minhyuk menjadi sedikit lebih tenang sekarang. Dia percayakan Jimin pada Jungkook, kalau namja tampan itu bisa menemukan Jimin dengan cepat tanpa terjadi sesuatu yang buruk kepada Jimin.

*

Digudang sekolah.
Jimin menangis tersedu dengan memanggila nama Jungkook agar dia menolongnya disini. Dia tidak bisa menghubingi siapapun saat ini karena ponselnya mati kehabisan daya dari pelajaran terakhir tadi. Jadi dia hanya bisa berdoa supaya pertolongan cepat datang, karena dia mulai tidak tahan dengan gudang yang menyesakkan ini. Tanpa udara dan cahaya yang masuk kedalam gudang Jimin mulai merasa pening, dia membutuhkan udara secepatnya sebelum dia pingsan didalam gudang yang pengap ini.

*

Dengan mengendarai motor kesayangannya, Jungkook mulai memecah jalanan Seoul untuk mencari Jimin. Entah kenapa Jungkook ingin mencari Jimin disekitar sekolah. Tanpa babibu Jungkook langsung menuju ke sekolah mereka. Tak butuh waktu lama untuk Jungkook sampai di sekolah, beruntung gerbang sekolah masih belum dikunci kalau sudah dikunci matilah kau Jeon Jungkook, kau harus mencari penjaga sekolah untuk membuka gerbangnya. Jungkook langsung turun dari motor dan begegas mencari Jimin di kelas namja pendek itu. Jungkook mulai panik saat dia tidak menemukan Jimin disudut manapun. Terakhir dia belum mengecek kelasnya, kemudian dia bergegas menuju ke kelasnya. Ketika dia sudah sampai di kelasnya, tidak ada tanda-tanda dari Jimin sama sekali. Dengan lesu Jungkook keluar dari kelasnya, tapi sebelum ia beranjak meninggalkan kelasnya suara tangisan terdengar.

"hiks hiks"

Jungkook yang penasaran itupun mencari sumber tangisan itu berasal. Jungkook mulai berjalan mendekati gudang ketika dirasa suara tangisan itu makin keras. Jungkook mulai penasaran.

"SIAPA DIDALAM?" teriaknya.

"JUNGKOOK" teriak Jimin masih dengan sesenggukan.

"JIMIN....OK DIAM DISANA AKU AKAN MEMBUKA PINTUNYA" Jungkook mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu gudang sebelum-

"sedang apa kau anak muda" suara penjaga sekolah.

"temanku ada didalam"
Mendengar perkataan Jungkook, penjaga sekolah itu mengeluarkan kunci dari sakunya dan mulai mencari kunci gudang yang sudah ia hafal.

Ceklek.

Pintu berhasil dibuka dan Jungkook masuk kedalam mencari keberadaan Jimin.

"Jimin" katanya saat melihat Jimin terduduk disamping pintu dengan bersandar pada tembok. Ia menghampiri namja pendek itu dan membawa tubuh Jimin kepelukannya.

"Jungkook aku takut hiks" kata Jimin dengan isakan yang masih bertahan sejal tadi.

"sudah tenanglah aku disini" kata Jungkook menenagkan Jimin.
"ayo kita pulang" lanjutnya sambil menggendong Jimin ala bridal.




Tbc

Kiss!!(end)Kde žijí příběhy. Začni objevovat