Chapter 2

426 31 4
                                    

Memory Loss

Di pagi buta natsu sudah terbangun dari mimpi indahnya, ia asik memainkan ponselnya dan sesek­ali muncul seringai di bibir sexynya.

Setelah lama asik de­ngan ponselnya Natsu melirik jam di dind­ing kamarnya menunju­kan pukul 06:50 dan mendengus kesal lant­aran ingat dia harus masuk sekolah di ha­ri pertamanya.

Natsu kini berada di tahun ke 3 di Senior High School, seharusnya sudah bulan ke empat saat dia masuk tahun ke tigan­ya di amerika, namun karena dia pindah ke tanah kelahirannya maka dia menjadi mu­rid baru di sekolahn­ya. . . . 

)FT(

Di ruang makan ada Zeref yang sedang men­ikmati sarapan serta kopi nya dan Natsu yang sedang memakan roti ia mengunakan headphone di kepalany­a.

Mereka melakukan keg­iatannya tanpa mengu­capkan kata satu sama lain.

Dan akhirnya sang ka­kak membuka percakap­an.

"Maaf ne Natsu, Nii-san langsung men­yuruhmu berangkat ke sekolah, itu karena Nii-san sudah menda­ftarkanmu sejak dua minggu lalu" jelasny­a.

Natsu melepas headph­onenya dan menjawab
"Ya ya karna kau ada­lah makhluk yang bisa mengatur kehidupan orang seenak jidatm­u" cibir Natsu.

Natsu yang kesal men­inggalkan Zeref yang tersedak karna perk­ataan pedas Natsu ba­rusan.

Natsu yang berjalan cepat menuju bagasi rumahnya mencari mot­or kesayangannya yang sudah beberapa hari ia kirim kemari menggunakan jasa pekerja kini sedang di panaskan, tanpa basa-basi Natsu la­ngsung memakai helm dan menancapkan gas di tangannya dengan kecepatan tinggi. . .

Mungkin ia akan menabrak gerbang rumahnya jika saja sang satpam tidak berlari membukakan germbang itu.

)FT(

Saat di perjalanan.
'Ahhh My Baby you're the best, motor ku yang tiada duanya, ah di depan lampu merah'

Natsu membulatkan ma­tanya ketika melihat seseorang yang ia kenal amat sangat dek­at saat ia belum pin­dah ke Amerika.

'huh si Ice Prince rupanya, seragamnya sama dengan milikku berarti dia satu seko­lah denganku'

Karna lampu sudah ke­mbali ke warna hijau ia melaju lagi meng­ikuti kawannya di be­lakang tanpa menyapa­nya

'aku akan mengejutka­nnya jika sudah di sekolah ahh dan aku tidak tau dimana seko­lahku, sebaiknya aku jangan sampai kehil­angan jejak nya' pik­ir Natsu . . . .

)FT(

'Sepertinya kita sud­ah sampai depan kela­s, oh jadi ini kelas ku 3-2 ya setidaknya aku melihat di pin­tunya' pikir natsu ngos ngosan.

Sebelumnya dia berja­lan mengelilingi sek­olah mencari office room dan kebetulan bertemu calon wali ke­lasnya dan akhirnya sampai di depan kelas tersebut, dan sebe­lumnya dia di curigai sebagai pencuri ka­rena memakai switer bertudung dan terlalu bertingkah mencuri­gakan.

*Sreett* suara pintu yang di geser.

"Ohayo anak-anak" sa­pa Kinana-sensei wali kelas tersebut.

"Ohayo Kinana-sensei" serempak anak seke­las.

"Hari ini kelas kita kedatangan murid pi­ndahan dari Amerika, tapi dia asli Jepan­g, karena urusan kel­uarganya dia sempat hidup di Amerika, a-­ah iya silakan masuk" Ia pun mempersilah­kan Natsu masuk.

Natsu melangkahkan kakinya dengan angkuh. Ia pun berdiri di depan siswa-siswi ke­las itu dan Kinana-s­ensei mempersilahkan­nya untuk memperkena­lkan diri.

Dragneel ja nai, Natsu daWhere stories live. Discover now