Four

5.3K 658 31
                                    

Kali ini jantung Jaejoong terasa mau copot. Jantungnya berdetak kencang ketika sampai di rumah Yunho. Berbagai dugaan ada di kepalanya. Ia menerka-nerka apakah Yunho berhasil atau tidak. Sekelebat bayangan terus menghantuinya sejak kemarin. Dengan tangan gemetar ia memencet bel.

Ceklekk..

Pintu terbuka. Menampilkan senyum lebar Yunho. Jaejoong tertegun. Yunho hanya memakai pakaian santai dan celana jeans selutut.
'Kenapa ia terlihat begitu sexy'? Batin Jaejoong.
Jaejoong mulai menelusuri setiap inci tubuh Yunho.
'Ia punya badan yg bagus. Otot yg sempurna dan kulit kecoklatan yg aku idamkan selama ini. Bibirnya juga sexy, rahangnya tegas dan mata tajam itu.'

"Suka dengan apa yg kau lihat calon kekasih?" Jaejoong tersentak. Ia mengerjapkan matanya lalu menatap mata Yunho. Yunho terlihat tersenyum jahil. Jaejoong jadi malu karena ketahuan memandangi Yunho berlebihan seperti itu.

'Dasar mesum kau Jae' batin Jaejoong.

"Silahkan masuk calon kekasih. Tenang saja sebentar lagi apa yg kau lihat akan menjadi milikmu" kata Yunho.
Namun sepertinya Jaejoong tak begitu mendengarkan perkataan Yunho. Ia segera masuk dan duduk di ruang tamu.

"Kenapa duduk disana? Langsung ke kamarku saja." Perintah Yunho.

"Hari ini kita disini saja ya Yunho."
Mendengar perkataan Jaejoong, Yunho langsung menatap Jaejoong tajam.

"Kau mau berjalan ke kamarku atau kau ingin aku gendong?" Tanya Yunho.

Jaejoong hanya diam saja tak menjawab. Ia tidak mau ke kamar Yunho. Ia tidak ingin syok untuk ke 3 kalinya.

"Baiklah jika kau memaksa" Yunho langsung menggendong Jaejoong ala bridal. Dan membawa Jaejoong menuju ke kamarnya. Sesampainya di kamar Yunho, Yunho merebahkan Jaejoong di ranjangnya lalu menindih Jaejoong. (Bayangin aja kayak orang push-up)

"Kau tau Jaejoongie sebenarnya sekarang kau sudah resmi menjadi kekasihku." Yunho berbicara masih dengan posisi menindih Jaejoong.

"Apa maksudmu? Kau mendapatkan nilai sempurna? Itu tidak mungkin Yunho." Jaejoong berontak. Namun sia-sia saja karena tenaga Yunho jauh lebih besar.

"Jangan berontak atau aku akan menciummu." Yunho mendekatkan wajahnya berniat menggoda Jaejoong. Namun tiba-tiba pintu kamarnya terbuka.

Ceklek..

"Yun, apa Jaejoong sudah da...tang?" Nara terkejut melihat pemandangan di depannya dimana Jaejoong sedang ditindih Yunho.

"UMMAA"
"AHJUMA"

Jaejoong dan Yunho tak kalah terkejut. Yunho segera berdiri dan Jaejoong segera bangun. Nara masih bengong seperti kehilangan arwah.

"Ahjumma, saya bisa jelas-"

"KYAAAAAAAAAAAAA........" tiba-tiba Nara berteriak membuat Jaejoong dan juga Yunho menutup telinga mereka.

***

Nara tersenyum sangat lebar. Ia menambah tissu pada hidungnya yg mimisan.
Sekarang mereka tengah berada di ruang keluarga. Jaejoong dan Yunho duduk berdampingan sementara Nara duduk di sofa single. Tak lupa hasil ujian Yunho di atas meja.

"Jadi sekarang ceritakan pada umma Yunho." Nara menatap anaknya.

"A-aku" Yunho menggaruk kepalanya. Jika ia menceritakan ini, ia takut ummanya akan marah.
"Aku menciumnya ketika ia mengajar pertama kali." Yunho memejamkan matanya erat. Ia mengira Nara akan menggeplak kepalanya seperti sebelum-sebelumnya ketika ia marah.
Namun Nara justru terkikik geli.

"Apa alasanmu melakukan itu Yunho?" Tanya Nara lagi. Kali ini Jaejoong menatap Yunho, ia juga penasaran dengan alasan Yunho yg tiba-tiba menciumnya waktu itu.

Private Teacher (YUNJAE)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin