One

8.2K 783 38
                                    

Sekumpulan ibu-ibu sedang membicarakan anak mereka masing-masing. Mereka saling membanggakan anak-anak mereka terutama yg mempunyai anak yg berpreatasi. Namun ada seorang ibu yg tampaknya hanya diam saja mendengar teman-temannya membanggakan anak-anak mereka. Ia adalah Jung Nara. Bukannya Jung Nara tidak memiliki anak. Ia memiliki seorang putra yg sekarang sedang duduk di bangku Senior High School. Namun apa yg bisa ia banggakan dari putranya itu? Hanya ada hasil ujian dibawah rata-rata dan surat pemanggilan orang tua karena ia sering berkelahi atau kadang merusak fasilitas sekolah.

Nara memijat kepalanya pening. Ia paling benci dengan topik ini. Teman-temannya seolah sengaja membicarakan hal ini. Nara memilih memainkan ponselnya saja daripada mendengarkan teman-temannya. Tiba-tiba sebuah ide melintas di otaknya. Ia tersenyum samar lalu mencari di internet guru privat terbaik di seoul.

"Ny.Lee kenapa putramu bisa terus mendapatkan peringkat pertama?" Tanya salah satu teman Nara

"Ia hanya mengikuti les dan kadang ada guru privat yg datang kerumah" sahut Ny.Lee itu.

Nara mengalihkan perhatiannya pada temannya. Ia ingin tau siapa guru privat anak dari Ny.Lee.

"Kalian tau dia sangat muda, tapi ia sudah lulus S2. Mungkin ada seumuran dengan putra Ny.Jung." semua teman Nara memandang Nara. Nara hanya tersenyum kikuk.

"Siapa nama guru privat itu Ny.Lee?" Tanya Nara.

"Kim Jaejoong" jawab Ny.Lee.

*

Nara pulang dengan wajah kusut. Setelah menanyakan guru privat tadi pada Ny.Lee. Nara di tanyakan hal-hal yg paling sensitif.
Berapa nilai ujian Yunho?
Dimana Yunho les?
Apa ia sering belajar di rumah?
Dan yg paling sensitif adalah Yunho dapat peringkat ke berapa di sekolah?

Nara hanya bisa berbohong jika nilai Yunho cukup baik sambil memasang senyum palsu dan tentu saja tidak ada yg tau karena dari dulu Nara mendapat peringkat si ratu akting.
Sesampainya di rumah emosi Nara semakin meningkat kala melihat anaknya dalam keadaan babak belur dan sepucuk surat di tangannya.
Rasanya Nara ingin menjerit namun ia urungkan agar keadaan tidak memburuk.

"Yunho, apa yg terjadi?" Tanya Nara.

"Mereka yg mulai duluan umma. Gadis yg mereka sukai menyukai ku. Lalu mereka mengroyokku."

Inilah yg Nara sukai dari Yunho. Meski bodoh namun ia selalu jujur.
Nara tersenyum lalu bergegas mengambil kotak p3k.

Nara mengobati Yunho dengan pelan.
"Yun, umma ingin menyewa seorang guru privat untukmu."

"Aku tidak mau umma." Yunho menolak.

"Kalau kau berhasil menaikkan nilaimu. Uang jajanmu akan umma tambah" Rayu Nara.

"Baiklah" ucap Yunho kemudian.

Setelah selesai mengobati Yunho. Yunho tersenyum lalu menyerahkan surat pada ummanya dan langsung kabur ke kamarnya. Ummanya hanya bisa menahan marah.
Ia menghembuskan nafas lelah. Besok ia harus ke sekolah Yunho lagi.

Malamnya saat selesai makan malam. Nara ingin mengatakan keinginannya pada Jung Il Woo suaminya.
"Yeobo, aku merasa nilai Yunho di sekolah semakin buruk akhir-akhir ini. Bagaimana kalau kita menyewa seorang guru privat untuknya? Agar ia tidak hanya main-main saja sepulang sekolah" tanya Nara.

Il Woo terlihat berfikir sejenak lalu mengangguk.
"Itu ide yg bagus yeobo. Apa kau tau guru yg paling bagus di seoul?"

"Huummm.. teman-temanku bilang Kim Jaejoong guru terbaik. Bahkan anaknya selalu mendapat rangking pertama."

"Oke besok aku akan menyuruh sekertarisku mencari tau tentangnya. Dan aku akan bawa ia secepatnya."

Nara tersenyum senang mendengar jawaban suaminya. Dengan ini ia tak akan malu lagi.

Private Teacher (YUNJAE)Where stories live. Discover now