PART 7

16.2K 975 16
                                    

Hay..Hay..Lyla datang lagi nih???ada yang nungguin ga ya?? #Plaaak narsis tingkat dewa :p tapi gak papa dink..ga da yang nungguin juga yang penting updeett...

oh iya part ini ku dedikasikan buat @Riaa_Raiye makasih ya dah support lewat commentnya..

baca comment dari para readers tuh bikin mood buat nulis jadi tinggi.. soalnya tau ada yang nunggui cerita abal-balaku ini wkwkwkwkw...

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Akhirnya Kean melihat gadis itu, rasanya baru sedetik yang lalu Cathya lepas dari jangkauan kedua matanya, ketika tiba-tiba seseorang  melaporkan bahwa  gadis itu tampak sedikit limbung dan diseret oleh orang yang tidak dikenal. Benar-benar tidak bisa dibiarkan, lengah sedikit saja gadis itu bisa hancur dalam kegelapan.

Awalnya Kean akan berbaik hati membicarakan dulu rencana yang dibuatnya kepada Cathya yang pasti ditolak mentah-mentah, tapi apa pedulinya. Kean tak butuh persetujuannya, ia akan melakukan sesuai caranya.  Tapi melihat kecerobohan yang dilakukan gadis itu hari ini membuat amarahnya yang selalu teredam, mendidih bagaikan lahar panas. Diambilnya keputusan untuk dirinya dan gadisnya, sekalipun ia akan dibenci ataupun dicaci, Kean tak peduli. Yang ia tahu, Cathya HARUS disampingnya.

Kean memanggil pelayan yang membawa Cathya tadi, yang merupakan orang kepercayaannya. Atas intruksinya, hari ini erick menyamar menjadi pelayan agar erick bisa lebih mudah membaur dengan yang lain untuk memuluskan rencananya.

“Semuanya sudah siap?” tanya Kean kepada erick

“Siap Bos.”

“kau sudah menjemputnya?”

“mereka sudah menunggu disana”

Kean melirik arah yang ditunjuk erick,  senyumnya terkembang begitu melihat orang-orang yang ditunggunya sudah duduk manis.

“Begitu aku memberi kode bawa mereka ke dekat panggung. Dan pastikan Cathya tak melihat mereka sebelum semuanya selesai?”

 “baik bos.”

Kean menyeringai puas. Ditatapnya separuh jiwanya di seberang sana. Cathanaya, sudah saatnya kau masuk dalam rengkuhanku, tak akan kubiarkan siapapun merampasmu dari hidupku, bahkan jika jiwamu sendiri yang menolakku, aku tak kan gentar. Akan kurobohkan paksa dinding pelindungmu dan membawamu dalam lingkup kedua tanganku.  

-0-

Cathya merasa kepalanya mulai pusing lagi, entahlah, mungkin  kegugupan saat membayangkan harus berbicara di depan banyak orang berpengaruh besar pada tubuhnya. Cathya benar-benar gak siap. Dia bahkan bingung apa yang harus dikatakannya di acara penyambutan nanti.

Keinginannya untuk  mencakar wajah Kean yang tersenyum miring di seberang mejanya benar-benar tak tertahankan. Pria gila, arogant yang menjadi penyebab kemalangannya malam ini. Cathya benar-benar kesal setengah mati dibuatnya. Cathya ingin mengkonfrontasi langsung, berhadapan dengannya, melawan keotoriterannya,  sayang posisinya sedang menjadi fokus sorotan. Jadi demi apapun di bumi ini, mana berani dia membuat keributan dan mempertaruhkan reputasinya.

EntangledWhere stories live. Discover now