PART 20 - Pembalasan sang Malam

5.4K 463 44
                                    

Di atas langit temaram bersenandung kelam

Kutitipkan sebuah jantung berselimut dendam

Membawa luka yang kian pekat kian merajam

Meniti waktu yang telah tenggelam


Sinarku adalah sang mentari

Yang membara mengisi seluruh semesta

Namun sekarang cahayaku sepi

Memecah seiring dia yang tiada


Aku murka, terluka dan tak berdaya

Menuntut balas pada sang bumi

Yang telah mencuri senyuman dari gemintang

Membuat kerlipnya meredup lalu menghilang


Ditengah ratap rintih kepiluan

Amarahku menyebar pada sang alam

Menggores sumpah pada sang dendam

Biar genap dan berkesudahan


Lalu hatipun mendua,

Saat terpesona lembut sinar rembulan

Yang Membungkus asa dengan kecupan

Membuai terlena dalam kesunyian


Hingga sang malam berbalik dengan kejam

Memuntahkan dendamku yang mulai menghitam

Menodai terangnya dengan kelam

dan hatiku pun akhirnya karam.

***

"Cathya..." panggil Karen perlahan. Demi dilihatnya wajah Cathya yang memucat bagai mayat, Karen mengerti sedalam apa luka yang tengah coba disembunyikan Cathya. Dirinya sebagai sesama perempuanpun bahkan tak bisa membayangkan jika berada diposisi Cathya sekarang. Sesaat setelah pesta pertunangan dan tanggal pernikahan diumumkan Cathya justru mendapat kejutan tak terduga dari sang calon mempelai.

Karen melirik kearah Vinka yang terlihat sama diamnya. Seolah ada gondola besar yang tersangkut ditenggorokan masing-masing.

"Vin?" sapa Karen lagi setelah tak kunjung mendapat tanggapan dari Cathya.

"Gue beneran gak nyangka bakal serumit ini."

Ucapan vinka yang tiba-tiba berhasil menarik perhatian Cathya pada akhirnya.

"maksud kamu gimana?" Tanya Karen bingung.

Vinka melirik kearah Cathya lalu menatapnya dalam. "Aku boleh tanya sesuatu sama kamu?"

Cathya yang bingung dengan sikap vinka yang tiba-tiba berubah hanya menganggukkan kepala.

"Ada hubungan apa antara kamu sama Aryasatya?" tembak Vinka langsung membuat Cathya menghela nafas lelah. Seperti yang sudah dia duga, pada akhirnya orang-orang akan mulai mempertanyakan masa lalunya saat dirinya terseret masuk dalam jaring rumit yang Kean sebar.

"Aku gak tau." Cathya menyahut ragu.

"Maksudnya gak tau?" cecar Vinka.

" Vin..." tegur Karen pelan. Bisa Karen lihat, Catya terlihat tak nyaman dengan pertanyaan Vinka yang lebih mirip introgasi. "mungkin masalah ini bisa kita bahas lain kali. Kasian Cathya sepertinya masih syok."

EntangledWhere stories live. Discover now