SQUABLE - 4

188 49 34
                                        

Suasana ramai terpampang jelas di mata dua orang remaja yang masih menggunakan seragam sekolah, dan mereka melapisinya dengan jaket agar diperbolehkan masuk. Sepanjang perjalanan, mereka tak henti-hentinya tertawa. Entah hal apa yang sedang ditertawakan dua makhluk hidup ini.

"HAHAHA!! Eh eh gue mau naik itu dong."

"Jangan ntar lo jatuh," cegah Galih.

Adara mengerucutkan mulutnya, "tapi gue pe--"

"Ga boleh," potong Galih cepat.

Galih menarik pergelangan tangan Adara pelan, membuat Adara terkejut dan bingung.

"Mau kemana?" tanyanya.

"Makan."

"Asyikk makan!!!!" ucap Adara gembira.

Kini, bukan Galih yang menarik Adara, tetapi Adara yang sedang menarik pergelangan tangan Galih untuk pergi makan,  semangat Adara. Melihat tingkah Adara, Galih jadi geleng-geleng sendiri melihat temannya satu ini.

"Kita makan disini aja yukk," ajak Adara semangat.

"Terserah lo."

"Du----," ucapan Galih terpotong karena Adara sudah menghilang disampingnya. Dan ia melihat Adara sudah duduk di pojok Cafe sambil melambaikan tangan ke arahnya.

Galih menghelakan nafasnya, "bocah."

Adara sedang mengedarkan pandangannya, dan tidak sengaja melihat sosok yang sangat tidak di inginkan. Dua orang yang memakai seragam sama dengannya, dan bedanya yang satu memakai celana seperti Galih. Seperti sepasang kekasih.

Seling beberapa detik, sosok itupun juga melihat kearah Adara. Saat itu juga emosi Adara langsung meluap, dan nafsu makannya langsung hilang begitu saja.

"Mau makan apa Dar?" tanya Galih yang sudah duduk dihadapannya.

"Ayokk Lih, gue udah kenyang," ucap Adara sembari menarik pergelangan tangan Galih untuk pergi dari Cafe tersebut.

Galih mengerutkan dahinya heran, "lahh, kan belum makan."

"Hibur gue, ajakin main apa gitu," ucap Adara yang mengacuhkan perkataan Galih sebelumnya.

"Yaudah main Timezone aja," ajak Galih.

Sampainya di arena permainan, Galih langsung membeli tiketnya dan segera menghampiri Adara yang sedang menunggu di arema basket.

"Ayo mulai!" semangat mereka.

"Yeayy!!! gue paling banyak masukin bolanya."

"Gue lah, lo pasti kalah!!"

"Yah yahh!!! Waktu gue habis."

"Yes gue menang," ucap Galih sambil menjulurkan lidahnya kearah Adara.

"Ronde pertama lo boleh menang, ronde kedua gue pasti menang," ucapnya tidak mau kalah.

"Oke! Siapa takut!" tantang Galih.

.....

"Kan udah gue bilang, gue pasti pemenangnya," bangga Adara.

SQUABBLEWhere stories live. Discover now