Husband IGNORED PCY [REVISI]

♧FOURTTY♧ [Husband Ignored Pcy]

Lagi lagi chanyeol melampiaskan pikiranya yang sedang kacau itu,ke bar. Chanyeol sudah habis 1botol. Kondisinya pun tak karuan. Wajahnya benar benar kusut.

"Maaf maaf maaf". Chanyeol terus saja menggumamkan kata maaf. Dipikiranya saat ini adalah 'irene'.

Tiba tiba ada yang mendekati chanyeol."lo ngapain si kesini lagi?". Setelahnya pandanganya chanyeol gelap.

♧♧♧

Xiumin menyuruh bodyguardnya menaruh chanyeol diatas ranajng milik kamar tamu yang chanyeol tiduri semalem. Kondisinya lebih parah dari yang sebelumnya.

"Panggilkan maid suruh bawakan segelas air panas dan juga buah buahan." Perintah xiumin. Semua bodyguardnya mengangguk lalu pergi dari ruangan itu.

Xiumin sedang duduk di ruangannya yang mewah,ada banyak rak buku dan juga meja untuk kerja,komputer dan soffa. Tak lupa dengan hiasan yang minimalis membuat kesanya lebih enak dipandang.

"Bung. sepertinya chanyeol sedang banyak pikiran." Ucap seseorang yang sedang memainkan pulpenya sambil duduk disoffa milik xiumin.

"Ya gue tau. Diliat dari wajahnya saja sudah ketauan. Tapi dia gak mau nyeritain dulu katanya.

"Mukanya makin kesini makin prihatin gue." Ucap seokjin sambil berdiri. "Gue ke kantor dulu. " ucapnya lalu pergi dari ruangan milik xiumin.

Sementara itu...

Chanyeol membaringkan dirinya dikasur. Setelah berendam dengan air hangat. "Gue bener bener gak tau mesti gimana". Ucapnya. Chanyeol memutuskan memakai hoodienya berwarna hitam lalu keluar dari kamarnya.

Dan kebetulan chanyeoo bertemu dengan tuan rumahnya."xiumin,thanks ya udah mau nampung gue disini. Gue mau pulang". Ucapnya.

"Ouhh iya. Lo hati hati ya,kalo lo mau cerita soal masalah lo. Lo bisa cerita ke gue".
Chanyeol mengangguk lalu pergi dari sanah. Chanyeol memilih untuk naik taksi.

Gue harus selesaikan masalah ini,gue cowok,gue harus berani dan bertanggung jawab-gumam chanyeol.

Chanyeol memasukan hpnya setelah mengirim pesan pada rose. Ia akan bertemu rose didepan rumah sakit yang irene sedang rawat inap.

Sesampainya disana chanyeol mencari keberadaan rose,dan ternyata ada didekat pintu masuk. "Chanyeol". Panggilnya. Chanyeol segera mendekati rose.

"Pokoknya kita harus mengklarifikasi masalah ini sampe selesai,biar gak ada yang salahpaham lagi". Rose mengangguk menyetujui.

♧♧♧

Suho membuka kan pintu ruangan irene. Suho kaget yang datang chanyeol dan rose.
"Mau ngapain lo kesini lagi?!belum puas".

D.o,sehun,kai,bambam,mingyu,lay,baekhyun,jennie,jisoo,lisa,kriystal,dan taehyung. melirik kearah pintu semua.

"Chanyeol". Ucap semuanya. D.o berdiri ketika melihat chanyeol masuk. "Mau ngapain lagi hah?lo kesini?". Tanya d.o dengan wajah dinginya.

"Gue disini mau memperbaiki semuanya. Plisss kalian dengerin gue". Ucap chanyeol.

"Bener apa kata chanyeol,ini semua hanya salah paham". Ucap rose. Pandangan d.o mengarah ke rose. "Diem lo!".

Rose menundukan kepalanya.
"Gue gak bermaksud buat hancurin persahabatan dan keluarga chanyeol,gue hiks hiks g-gue...".

Chanyeol mengusap pundak rose yang sudah menangis. Akhirnya semuanya diam mendengar selanjutnya.

"Ayah gue meninggal 2hari yang lalu. Hiks hiks,gue gak tau mesti nyeritain hal ini ke siapa,gue bingung,satu satunya orang yang udah baik sama gue yang selalu bantu gue cuman chanyeol sama irene. Pada hari itu gue minta irene buat dateng ke mall dekat rumahnya,tapi ternyata irene hiks hiks irene memblokir nomor gue." Air matanya sudah membendung karena tidak tahan ia masih sedih dengan kepergian ayahnya.

"Harapan gue hiks hiks hilang setelah hiks ayah gue hiks hiks meninggal"

"Dan akhirnya gue minta chanyeol buat datang. Gue butuh sandaran saat  itu dan gue butuh seseorang yang buat hibur gue. Dan hiks hiks chanyeol menghibur gue dimall itu. Kalian jangan salah sangka dulu sama kita. Emang seberapa jeleknya gue dimata kalian sampe kalian selalu salah paham sama gue".

Lisa mendekati rose dan mengusap pundaknya. "Maafin gue rose". Rose mengangguk. "Lo gak salah kok. Mungkin saat itu pikiran kalian tentang gue buruk,karena udah hampir nyelakain irene."

Tiba tiba.
"Chanyeol...".

(TBC)