♧THIRTTY NINE♧ [ Husband Ignored Pcy]

4.2K 181 0
                                    

Sudah hampir 4hari irene belum sadarkan diri,begitupun hilangnya chanyeol tanpa kabar. Sahabat sahabat irene menyempatkan untuk menengok irene ketika pulang dari kampus.

Skripsi irene belum sama sekali dikerjakan. Tapi sepertinya suho membayar orang untuk mengerjakan skripsinya.

"Ren. Gue pamit ya,cepet bangun biar kita hangout lagi bareng". Ucao jisoo. Lisa,kriystal,dan jennie hanya menunduk dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya.

Jisoo memeluk tubuh irene. Begitupun yang lain. Setelahnya mereka pulang tak lupa berpamitan dengan d.o

Hari ini yang menjaga irene dirumah sakit hanyalah d.o,karena suho sibuk,dan yang lainya juga.

♧♧♧

C

hanyeol sedang duduk dibalkon kamar tamu yang ia tempati dirumah xiumin sang psikolog. Chanyeol terus saja mengacak ngacak rambutnya prustasi.

Chanyeol mendesah pelan ketika memori dimana ia selalu bersama irene terus saja tergiang. "Gue harus gimana sekarang??semua orang udah gak percaya lagi sama gue."

Chanyeol benar benar prustasi. "Irene udah sadar belum ya?". Monolong chanyeol. "Ini semua kesalah pahaman".

Chanyeol berdiri dari duduknya "gue harus ketemu sama jennie."

Chanyeol segera pergi dari sanah. Sebelum pergi chanyeol ditanya oleh bodyguard xiumin,chabyeol menjawab jika ia akan pergi ada urusan mendadak. Bodyguard itu hanya mengangguk dan mempersilahkan chanyeol untuk pergi.

Chanyeol memilih naik taksi,ia tidak tau meati bertemu dengan sahabat irene dimana yang pasti chanyeol akan kekampus irene.

Chanyeol turun dari taksi setelah sampai digerbang Kampus UI. Chanyeol masuk,sempat chanyeol ditanyai oleh satpam,tetapi chanyeol menjawab dengan alasan,kalo ia harus menitipkan surat untuk irene yang sedang sakit.

Untung saja chanyeol diperbolehkan masuk. Chanyeol melirik kekanan dan kekiri. "Dimana lagi kelasnya,sial!". Umpatnya. Chanyeol berlarian disepanjang koridor kampus,semua mahasiswa yang berlalu lalang menatap chanyeol dengan pandangan aneh.

Chanyeol berhenti didepan perpustakaan. Saat itu ada mahasiswi keluar daro perpus dua orang sambil membawa buku buku. Chanyeol menghentikan langkah mereka.

"Lo tau kelasnya jennie?lo tau jennie kan?sahabat irene?".

"Tau. Jennie ada diperpustakaan ke perpus aja,lagian dikelas ada dosen yang lagi ngajar". Ucapnya lalu pergi. Chanyeol langsung masuk kedalam perpustakaan. Langkah chanyeol dihadang oleh petugas perpus.

"Maaf. Anda siapa?sepertinya saya tidak pernah melihat anda".

Aduhh nih ibu ibu main jegat mulu-gumam chanyeol.

"Maaf bu. Saya perlu bicara dengan jennie. Sahabat irene,kata mahasiswi disini jennie ada didalam".

"Nama saya Boa. Ngomong ngomong anda siapanya jennie?".

Duh make nanya lagi?-geram chanyeol.

"Saya temenya bu. Bisa panggilkan jennie?".

"Ouhh temen. Kirain pacar soalnya jennie udah pacaran sama sehun. Lagian jennie mana suka ya pacaran sama om om".

Chanyeol menggeram kesal."ibu bisa panghilkan jennie". Ucap chanyeol menekan setiap katanya.

Boa pergi menyurusuri perpus untung saj aia bertemu dengan jennie. "Jennie ada yang nyari kamu. Katanya temen kamu".

"Siapa bu?kai?".

"Bukan. Pake jas kaya kantoran gitu. Mukanya gan--" .

Jennue langsung pergi meninggalkan bu boa yang terus sajah bicara. Jennie melihat ada chanyeol berdiri disana. "Haduh ngapain bang chanyeoo kesini?ck. Kalo dia minya bantuan ke gue gimana".

Jennie sedang sembunyi dibalik rak rak buku yang tinggi. "Gimana ini?". Jennie menghela nafas. "Okey jennie relax". Ucapnya lalu berjalan kearah chanyeol.

"Chanyeol?tumben kekampus ada apa,kata bu boa lo nyariin gue?". Tanya jennie. Chanyeol mengangguk. "Bisa kuta bicara?tapi bukan disini".

Starbucks.

Chanyeol dan jennie sedang duduk di caffe yang berlogo starbucks. "Irene belum sadar juga,dia masih aja tidur. Kata dokter kondisi nya memang belum stabil". Jelas jennie.

Chanyeol menunduk sambil menghela nafas pelan."ini semua kesalahpahaman". Ucap chanyeol. Jennie melirik chanyeol.

"Sebenernya apasi mau lo?lo tau gak si,irene selalu nangis dan selalu tersakiti karena ulah lo. Makanya itu semua orang gak percaya lagi sama lo".

Chanyeol terdiam."sehun yang notabenya sahabat lo pun gak percaya setelah bang suho memperjelas semuanya. Sebenernya ya. Gue itu gak dibolehin sama sehun untuk ketemu lo lagi."

"Ini semua kesalahpahaman."

"Kalo ini sebuah salah paham. Kenapa lo gak cerita aja si dari awal sama semuanya?biar urusanya gak kaya gini".

"Gimana bisa gue jelasin kesemuanya saat itu,karena mereka aja udah gak percaya sama gue".

"Karena lo egois. Lo udah irene kasih kesempatan tapi lo menyianyiakan kesempatan itu?dan lo ngulangin kesalahan yang sama. "

Chanyeol menitikan air mata. "Gue mau ketemu sama irene."

Jennie menggeleng sambil melihat keluar jendela. "Gue gak tau lagi kalo misalkan lo ketemu irene. Gue gak tau lagi gimana liat reaksi sahabat gue nangis lagi karena lo".

"Jennie pliss bantu gue. Gue janjii setelah ini gue gak akan pernah lagi buat irene nangis. Gue janji". Ucap chanyeol menatap jennie dengan pandnagan teduh.

Jennie menatap chanyeol. "Gue gak tau mesti percaya sama siapa. Gue juga merasa sakit hati ngeliat shabat gue diginiin sama orang yang udah masuk kekehidupanya tapi dia justru mengecewakanya."

"Lo tau gak. Cewek paling benci sama cowok yang suka ngecewain. Irene pun sama kaya gitu. Dia pernah bilang sama gue,kalo ada laki laki mengecewakan dia,dia bener bener benci sama cowok itu".

Air mata jennie turun membasahi pipinya.
"Lo tau bukan irene doang yang benci saat ini sama lo. Tapi--semua orang juga benci sama lo".

"Gue mohon bantu gue...".

BRUK.

"Maksud lo apa bang bawa bawa pacar gue!". Jennie dan chanyeol berdiri dari kursi melihat suho dan sehun datang dengan wajah datarnya.

Jennie ditarik tanganya oleh sehun. Semua orang yang dicaffe melihat kearah kita dengan pandangan takut. Jennie memegang pundak sehun ketika ia akan mendaratkan satu pukulan pada chanyeol.

"Jangan pernah lo memanfaatkan situasi saat ini,dengan lo minta bantuan sama jennie atau yang lainya pun,tetep udah gak percaya. " ucap suho dan mereka pergi dari caffe itu.

(TBC)

Husband IGNORED PCY  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang