Part 19

1.2K 91 4
                                    


Check for typo ya guys...

Ini ngetiknya pakai jari tambahan :"D



Pagi ini, Nick terlihat cukup tidak tenang. Saat mendapat kode dari Nick, Tiffany segera menyusul laki-laki itu di ruangan penyimpanan. Begitu Tiffany masuk, Nick langsung bersuara, "Tif, sepertinya hari ini aku gak bisa ikut merayakan ulang tahun Ella karena papaku pulang kemarin malam." Wajahnya menunjukkan rasa bersalah.

Senyum terbit di wajah Tiffany. "Kamu tidak perlu khawatir, kita bisa merayakan lagi di lain hari."

"Oh ya, meskipun aku gak datang, kalian harus tetap datang ke taman yang kubilang ya karena aku udah buat surprise di sana."

Tiffany tidak langsung menjawab tapi malah membayangkan kejutan tanpa Nick pasti rasanya ada yang kurang. Dia tersentak saat Nick memanggil namanya. "Ya, ya, aku mengerti, kita pasti akan datang."

Kini Nick yang tersenyum meski sebenarnya dia sangat ingin bergabung bersama mereka.

"Kalau kamu menunjukkan wajah seperti itu, maka aku gak akan bisa pergi," ucap Nick dengan mata yang senantiasa melihat Tiffany.

"Emangnya wajahku seperti apa?" Raut wajah Tiffany berubah bingung dan hal itu membuat Nick gemas. Kalau seandainya mereka tidak lagi berada di dapur, mungkin Nick sudah menarik perempuan itu ke dekapan atau menciumnya bertubi-tubi.

Saat Nick maju satu langkah lebih dekat dengannya, Tiffany buru-buru pamit keluar. "Chef, aku masih ada pesanan lagi, dah."

**

Hal pertama yang dilihat Tiffany begitu masuk ke ruang ganti adalah ponselnya. Dia memeriksa apakah ada pesan dari Nick. Sayangnya, hal yang diharapkannya tidak terjadi. Nick sudah meninggalkan restoran sebelum jam makan siang. Dia mengerti kalau Nick pasti sedang berkumpul dengan papanya dan membutuhkan waktu untuk ayah dan anak.

Sebelum pulang, Tiffany sudah membuat satu kue tar tiramisu untuk diberikan pada Ella. Sampai di rumah, Ella langsung berlari ke arahnya ketika suara pintu terdengar. Sepertinya dia sudah tahu kalau Tiffany akan membawanya sesuatu.

"Kakak! Ini kue yakan?" celetuknya sambil mendongak memandang Tiffany.

"Iya Ella, ini kue ulang tahunmu." Tiffany menyiapkan kue itu lalu menyalakan lilin di atasnya.

Tapi sebelum itu, Ella berujar, "Kak Nick gak datang?"

"Kak Nick mendadak ada urusan keluarga jadi dia tidak bisa datang." Tiffany mendapati wajah Ella yang berubah muram. Dia mengelus kepala belakang Ella. "Percayalah, kak Nick juga sangat ingin ikut merayakan."

Tak lama, cengiran lebar tampak lagi di pipi tembem Ella. Dia mengatup kedua tangannya lalu memejamkan mata. Saat harapan sudah dikatakan dalam hatinya, dia kembali membuka mata dan meniup lilinnya.

Sesuai janji, setelah makan malam dan buka hadiah, Tiffany mengajak Ella ke pasar malam yang tak jauh dari rumahnya. Ella melompat kegirangan karena ini juga pertama kalinya mereka ke sini.

Banyak stand yang berjualan makanan dan juga pakaian. Hanya ada empat wahana permainan di sini, komedi putar, ombak banyu, lempar gelang dan yang paling besar, bianglala.

Mereka mencoba satu per satu dan Tiffany jadi teringat akan surprise yang dibilang Nick. Dia mengedarkan pandangannya dan tidak menemukan sesuatu yang dikiranya mencurigakan. Tapi saat hendak ke bianglala, sebuah maskot doraemon menghentikan mereka.

Chasing RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang