PART 37 •Aku Tulus Cinta Sama Kamu•

Mulai dari awal
                                    

Air mata bisa melampiaskan emosinya, rasa kecewanya, rasa tersakitinya. Bisakah kalian merasakan bagaimana rasanya menjadi Kayla?

Kayla yang tersakiti, dikecewakan, dan di lupakan.

Jika kalian di lupakan, Apa kalian akan marah? Ketika kalian menunggu selama bermenit-menit pasti kalian akan marah kan?

Lalu bagaimana dengan Kayla? Yang menunggu berjam-jam dari siang sampai malam? Di bawah hujan yang menemaninya untuk melampiaskan rasa kecewa nya.

Tanganya masih terdiam di udara membuat tangannya terasa dingin sekaligus sejuk, sampai kemudian sebuah tangan kekar menggenggam tangannya erat seperti membawa tangannya di dalam kehangatan.

Kayla menoleh ke belakang dan menemukan Gara dengan wajah dan seragamnya yang basah.

"Gara!?" kaget Kayla saat melihat Gara yang ternyata masih di sekolah.

"Elo kenapa, Kay?" tanya Gara kemudia mengusap sekali wajah Kayla yang di penuhi air.

"Gue? Gue gak papa kok."

"Jangan bohong, Kay. Gua tahu lo nangis, ini kerena Dante?"

"Enggak, bukan karena apa-apa."

Kayla mencoba untuk menyembunyikan masalahnya dari semua orang, menurutnya masalah hubungan itu adalah masalah pribadi.

"Jangan menutupi apapun, elo gak sadar dari 3 jam yang lalu, gue nemenin lo di belakang?" tanya Gara kemudian mengambil posisi duduk di sebelah Kayla.

Memang iya. Sedari tadi Gara duduk di belakang Kayla, bangku ini memiliki dua sisi. Sisi depan dan sisi belakang. Sehingga jika seseorang menduduki bangku itu, mereka akan mengambil posisi saling membelakangi.

Kayla mungkin masih dalam pikiran kosong nya karena sama sekali tidak menyadari kehadiran Gara yang duduk di belakangnya.

"Gue takut elo kenapa-napa, jadinya gue lebih milih buat nemenin lo di belakang." kata Gara sambil tersenyum tulus dan membelai pipi Kayla lembut.

Seolah-olah dirinya sangat merindukan kedekatan dirinya dengan Kayla saat Kayla masih menyandang status single.

Tapi sekarang Kayla sudah memiliki pemilik hatinya, bukan? Dia tidak ingin menjadi perusak hubungan orang.

Mungkin memang bukan Kayla yang akan menjadi pendamping-nya, karena ia tahu, tuhan sudah mencatat nama Kayla di dalam takdir orang lain.

"Makasih atas perhatiannya, gue suka di perhatikan." Kayla tersenyum, walau hanya senyum paksa.

"Jangan terlalu terpuruk, perempuan di lahirkan bukan untuk disakiti, masih ada laki-laki lain, kan?"

"Laki-laki lain? Hati gue udah diikat Dante begitu erat, sampe saking eratnya, gue susah buat melepaskan diri dari Dante."

Hujan masih belum mereda, Gara tidak peduli dengan dirinya yang sudah basah kuyup, ini demi Kayla. Orang yang dulu pernah ditaksir-nya.

Mungkin sampai sekarang dirinya masih suka, tetapi itu hanya sebatas khayalan dalam mimpi. Hanya angan semata.

"Kay, aku saranin kamu buat pulang sekarang. Lo udah berjam-jam hujan-hujanan. Apa lo gak kedinginan?" tanya Gara khawatir.

Gara pun melepas jaket yang di gunakanya dan memasangkan jaketnya di tubuh Kayla pelan-pelan.

Kayla merasa di perhatikan sekarang. Di saat Dante melupakannya, ternyata ada seseorang lain yang juga mengingatnya.

Walaupun orang yang mengingatnya sama sekali tidak di cintainya.

"Gue yang akan antar lo pulang, ayo." ajak Gara kemudia mengulurkan tangannya pada Kayla dan Kayla menerima-nya dengan perasaan tidak enak hati.

Gara benar-benar perhatian pada Kayla, tetapi mengapa Kayla tidak pernah bisa memberikan perhatiannya atau cintanya pada Garaya yang jelas-jelas sangat tulus dengannya?

Apakah ini yang di namakan takdir? Siapaun yang akan mendapatkan Gara sebagai suaminya, orang itu pasti sanga beruntung karena mendapatkan jekpot.

Kayla lelah. Lelah menunggu seseorang yang sama sekali tidak ingin di tunggu, dia menyerah. Dia sudah capek.

Kayla tidak habis pikir, kenapa Dante berubah sejak kedatangan Gita?

Dante itu takdir Gita atau Kayla? Itu masih menjadi teka-teki tersulit.

•••

Saat Kayla dan Gara sudah bersiap untuk pulang, di saat itulah seseorang yang mengendarai motor sport merah datang dari pintu gerbang sekolah.

Dante tiba-tiba terpaku saat melihat pemandangan di hadapannya, Gara dan Kayla? Apa maksudnya semua ini?

Dirinya seakan kaku seperti es, tidak busa berkutik sama sekali, jantungnya berdebar-debar tak karuan melihatnya.

Kayla dan Gara sama sekali tidak menyadari kehadiran Dante di gerbang sekolah karena mereka berdua belum berjalan.

Dan kemudian saat mereka sudah menjalankan motornya menuju gerbang sekolah, mata Kayla dan Dante bertemu.

Mata mereka sama-sama menunjukkan tatapan kecewa, yang satu kecewa karena di lupakan dan yang satu kecewa karena merasa telah di khianati.

Lalu di sini siapa yang di kecewakan? Apakah Dante yang mengecewakan Kayla atau Kayla yang mengecewakan Dante? Siapa yang salah dalam hal ini?

Kayla tetap menyuruh Gara untuk tetap menjalankan motornya, dia tidak ingin bicara dengan Dante. Orang yang sudah mengecewakan dirinya dua kali.

Dante masih diam tak berkutik saat motor sport hitam milik Gara sudah berjalan menjauh, kemudian Dante berpikir.

Di sini kita sama-sama saling mengecewakan, dan sama-sama saling di kecewakan. Batin Dante sedih.

"Aku gak mau, hubungan kita berakhir dengan sama-sama saling mengecewakan dan saling menyakiti. Jika saja kamu tahu, Kay. Aku tulus Cinta sama kamu." ucap Dante pelan kemudian berdiam diri di atas motornya, sendiri, dan hanya hujan yang dapat menemani hati sunyinya.

•••

Senin, 13 November 2017.
21.39 WITA.

Mulai sekarang up nya tiap malam yaa, karna aku juga harus menuntut ilmu agar lebih pintar merangkai kata *wkwkwk.
JANGAN NANGIS BACANYA!!!

My Possessive Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang