End

7.8K 411 43
                                    

Ino menepuk bahu Hinata.

" Aku baik-baik saja. " ucap Hinata.

" Maaf ya. Aku tidak bisa membantu mu. " Ino memeluk nya.

Hinata menggeleng.

Rumah Kesehatan

Sasuke terus saja menggenggam tangan Sakura yg belum sadarkan diri. Sesekali dia mencium punggung tangan mungil itu.

" Buka mata mu, Cherry. Please... "

Cklek

Pintu terbuka menampilkan Naruto yg membawa tas Sakura.

" Dia belum sadar? "

Sasuke menggeleng.

" Aku duluan ya. " Naruto menepuk bahu Sasuke lalu pergi, tidak lupa menutup pintu.

" Nghhh... " Sasuke tersentak mendengar lenguhan gadis itu.

" Cherry... "

" Sasuke... " ucap Sakura pelan setelah membuka mata nya.

" Jangan bergerak. Rebahan saja dulu. " Sasuke menahan Sakura yg akan beranjak.

Sakura hanya diam, menuruti perintah Sasuke.

" Maaf. Aku tidak sengaja melemparkan bola itu pada mu. "

" Aku tau. Tapi dg begitu, kelas kita menang kan? "

" Bodoh. Kau masih saja memikirkan pertandingan. "

Sakura tersenyum.

" Apa harus seperti ini agar kau peduli pada ku? "

" Apa yg kau bicarakan? "

" Kau menghindari ku sejak lama. "

" Cherry, dengar. Aku tidak bermaksud menghindari mu. Aku hanya... " Sasuke tidak bisa melanjutkan kalimat nya.

" Aku tidak membenci mu. Sungguh. "

" Tapi kau menghindari ku, Cherry. "

" Sejak kapan nama ku menjadi Cherry? " tanya Sakura bingung.

" Sejak kau mengenal ku. " Sasuke tersenyum dg begitu tampan.

" Kau tidak berhak mengganti nama ku. "

" Cherry itu panggilan sayang ku untuk mu. "

" Seharusnya kau membuat panggilan sayang untuk —" Sakura membekap mulut nya.

" Siapa? "

Sakura menggeleng.

" Siapa? " Sasuke menciumi tangan gadis itu.

" Jangan seperti ini, Sasuke. Jika dia melihat, dia akan sakit hati. "

" Aku tidak mencintai nya. Aku mencintai mu. "

First Friends First Love Where stories live. Discover now