Aku lelah berharap banyak. Semua ini mungkin memang murni kesalahanku.
Salahku yang ingin kamu banyak terlibat di antara dua puluh empat jam yang kulalui setiap harinya.
Salahku yang ingin kamu selalu ada di sisi ketika aku bersedih secara mendadak.
Salahku yang ingin kamu selalu turut tersenyum kapan pun aku merasa bahagia.
Salahku yang ingin kamu selalu ada untukku. Hari ini, besok, lusa, sampai selamanya.
Salahku, kan?
Jujurlah.
Kamu tidak perlu berkata bahwa ini adalah salahku. Aku sudah tahu. Ini memang kesalahan fatal yang kubuat.
YOU ARE READING
Sekantung Prosa Berjudul Patah Hati
PoetrySudah bukan sebuah rahasia bahwa tiap-tiap hati yang jatuh, pasti akan patah. Risikonya memang begitu, dan kabar buruknya adalah: Ini terjadi padaku. Maka akan kutuliskan sekantung prosa berjudul patah hati. © September 2017 by Kansa Airlangga