Patah Hati Kesebelas

4.6K 476 13
                                    

Mereka bilang, kita hanya teman. Aku tahu, kamu dan aku memang hanya teman, dan aku tidak berhak membantah pernyataan mereka.

Namun apakah kamu tahu, terkadang ini terasa sakit?

Berpikir dan menerima kenyataan bahwa kamu dan aku memang hanya sebatas teman.

Padahal kamu dan aku sudah melewati terlalu banyak hal bersama, di bawah mentari superterik, di bawah awan kelabu yang mendung  di bawah rintik hujan yang menghunjam, sampai di bawah badai yang diiringi dengan angin.

Lihat, kamu dan aku seperti bukan sekadar teman. Kamu dan aku pantasnya memiliki kepastian lebih daripada sekadar sepasang teman.

Namun tak apa, aku masih menerima. Selama kamu tetap ada, apapun statusnya—bahkan sekalipun tidak ada—aku baik-baik saja.

Siapa yang tahu, teman hari ini bisa menjadi teman hidup bertahun-tahun yang akan datang nanti.

Iya, kan?

Sekantung Prosa Berjudul Patah HatiWhere stories live. Discover now