4. Jurusan Kuliah yang Membuatmu Sukses dan Kaya

Comenzar desde el principio
                                    

Dulu, orang-orang pernah bilang, "Jurusan ini penting, dibutuhkan banget sama banyak orang." Namun, mereka tak pernah mengingatkanku bahwa, meski ini dibutuhkan oleh banyak orang, itu tak menjamin apa-apa. Contohnya, lihat aku, minat dan keahlianku berbeda dengan yang dibutuhkan oleh banyak orang. Untuk mendalami keahlianku dan bisa tereksekusi dengan baik, aku butuh melanjutkan kuliahku di jenjang S2, which I really want to, tetapi finansial adalah masalah utama, saat ini. Sementara itu, melihat lowongan pekerjaan hanya menyakiti hatiku karena tak pernah sesuai dengan keahlianku.

Lalu, suatu hari, aku mencoba berkontemplasi. Membayangkan bila aku tidak pernah memilih jurusan ini.

Katakanlah, aku memilih jurusan kedokteran. Aku yang polos dan terombang-ambing pasti akan berkata, "Enak, ya, mereka yang kuliah kedokteran. Meskipun kuliahnya lama dan susah, tapi tetap dibutuhkan sama masyarakat. Kehidupannya jelas." Namun, kini, aku lebih dewasa dan bisa melihat lebih jelas: Tak ada yang menjamin di dunia ini. Aku tahu beberapa dokter yang harus rela dibayar sekitar satu juta di awal karirnya. Padahal, dia telah belajar bertahun-tahun, mengikuti coass yang teramat melelahkan, dan dia rela mengabdi kepada masyarakat dan menerima gaji, yang bagi orang-orang lain, kecil. Aku tahu para dokter yang harus rela berpisah jauh dari keluarganya dalam waktu yang lama atau bahkan tidak ditentukan, untuk pergi ke pedalaman, mengabdi di sana.

Katakanlah, aku memilih jurusan Teknik Pertambangan. Aku yang putus asa pasti akan berkata, "Yah, namanya hidup, nggak ada yang enak. Harusnya, aku melawan rasa takutku dan tetap memilih jurusan ini. Toh, rasa sulitnya terbayar dengan tabungan yang berlimpah." Namun, kini, aku lebih dewasa dan bisa melihat melihat lebih jelas: Tak ada yang menjamin di dunia ini. Bahkan saat ini, kita bisa melihat bahwa harga minyak telah mengalami penurunan, sumber daya alam ini akan habis pada suatu masa. Negara Arab Saudi, sebagai salah satu negara dengan minyak yang berlimpah, telah merencanakan Saudi Vision 2030, dengan harapan menemukan sumber pemasukan utama lain selain minyak, yang akan habis.

Katakanlah, aku memilih jurusan yang sesuai dengan minatku, sastra. Aku yang polos dan terombang-ambing pasti akan berkata, "Enak, ya, bisa kuliah di jurusan yang cocok sama minat." Namun, kini, aku lebih dewasa dan bisa melihat lebih jelas: Tak ada yang menjamin di dunia ini. Selama tujuh tahun, aku telah berada di dunia kepenulisan ini, aku menyukainya, tetapi, aku harus jujur bahwa ini bukan jalan yang mudah. Selalu ada kejenuhan yang tak terelakkan. Selalu ada momen yang membuatku ingin menyerah, mencari sesuatu yang lebih baru, yang lebih menyenangkan dari menulis. Selalu ada orang-orang yang mengintimidasimu, "Nggak bisa, lho, selamanya hidup dari sastra."

Dan, sampai di sini, aku tiba di satu poin: Memang, tidak ada yang menjamin di dunia ini. Mau kamu berada di jurusan Kedokteran, Teknik, atau apa pun itu, sungguh, itu tak menjamin kesuksesan dalam hidupmu.

Maksudku, lihat saja, suatu saat nanti, buku ini akan menjadi legenda: Tersebar di toko buku, menempati posisi pertama di mana-mana, lalu menetap di rak bukumu. Suatu saat nanti, aku akan berkeliling dunia, berdiri di sebuah podium, dan bercerita tentang apa yang kuceritakan kepadamu di sini, hari ini, yang membuatmu berpikir, "Oh, iya, ya." Lalu, hatimu menghangat, dan jarimu mengetik ucapan terima kasih dan sebuah pesan panjang yang manis.

Dan, lihat, kesuksesanku di masa depan nanti sama sekali tak ada hubungan dengan jurusan yang kupilih. Namun, nanti, akan ada orang yang sukses, sesuai dengan jurusan yang dipilihnya. Semua sudah ada bagiannya, terjamin, oleh Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa atas Segala Sesuatu. Kita saja yang belum tahu apa yang terjadi di halaman berikut dari buku kehidupan kita. Tetapi, Allah sudah tahu yang terbaik untuk kita. Dan, Dia Maha Mengetahui, sedangkan kita tidak.

Namun, jika, suatu saat nanti, kamu tidak pernah melihatku berkeliling dunia dan buku ini tak pernah melegenda, berarti ini bukan jalan kesuksesanku. But there must be another way. Kalau tidak di sini, bukan di dunia ini, aku tak masalah. Yang terpenting, bagiku, adalah kesuksesan yang permanen, yang hanya ada di Kehidupan Setelah Kematian.

So, yeah, bagiku, kesuksesan di dunia ini adalah bisa merasa cukup. Dan, lihat, bukankah makna kesuksesan tak ada hubungannya dengan jurusan kuliahmu?

Maka, pilih satu jurusan yang paling menarik hatimu secara keilmuan. Setelah kamu menentukan pilihanmu, sungguh-sungguhlah dalam belajar. Jika kamu tak memahaminya, jangan menyerah. Jika kamu tak menyukainya, belajarlah untuk menyukainya. Karena, sungguh, meski aku menghabiskan nyaris empat tahun belajar sesuatu yang pada akhirnya tidak kutekuni untuk saat ini, aku tak menyesal sedikit pun. Aku bisa melanjutkan S2 hingga S3 jika waktu yang tepat telah tiba. Dan, pada akhirnya, tak ada penyesalan bagi orang-orang yang belajar. Mereka belajar, so they find something.

Maksudku, jika aku menjadi mahasiswa yang senantiasa mengeluh karena salah jurusan; jika aku menjadi mahasiswa yang malas belajar karena ini tak sesuai minatku; jika aku tak sungguh-sungguh belajar di masa kuliahku; aku tak akan pernah menemukan pemikiran ini. Aku tak akan bisa menuliskan ini untukmu semua. Aku tak akan punya kualitas ini. Maka, aku mensyukuri segala hal yang telah terjadi.

Semuanya.[]

Segala puji bagi Allah. Karena ini semua bisa terjadi hanya karena kehendak Allah semata. Bukan karena kemampuanku dalam belajar dan sebagainya. Aku bisa saja belajar dan begini dan begitu, tetapi, jika Allah tidak menghendaki aku mampu menuliskan ini, jika Allah tidak memberi sebuah kualitas, maka ini tak akan terjadi.

***

and, yes, semua tulisan di sini adalah kisah nyata. :) apa yang kamu rasakan setelah membaca ini? lalu, jurusan apa yang akan/sedang kamu pelajari di bangku kuliah?

fyi, karena ini ceritanya masa-masa galau setelah lulus kuliah, jadi, saat itu, aku belum dapat pekerjaan. but now i've got a job, not related to my kuliah, but related to what i like. i have my own happy ending! Alhamdulillah. :)

DAN BUKU INI UDAH TERBIT! ALHAMDULILLAH. Kamu bisa segera menjemputnya di toko buku kesayanganmu, ya.

terima kasih!

-Alvi Syahrin-

***

EPISODE BERIKUTNYA: Apa Perlunya Belajar di Sekolah Kalau Ujung-Ujungnya...

Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-ApaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora