Chapter 14

10.1K 813 70
                                    

Mitsuki HimeChan

Present

Sun Flowers

Chapters : 14. Ketika aku memilihmu

Rate : M (Kekerasan)

Pair : SasuFemNaru

Ganre : Action . Romance . Hurt/Comport

Disclaimer : Masashi Kishimoto

oOo

Satu tahun telah berlalu, semuanya sudah berjalan seperti semula. Dimana Konoha kembali aman tanpa pemberontakan yang bergejolak.

Anak-anak kembali sekolah dengan penuh senyuman bahagia tanpa di bayangi rasa takut akan di culik atau di bom, tanpa tahu kalau orang-orang yang berada di belakang kebahagian mereka, masih di bayangi rasa ketakutan yang berkepanjangan.

Bagaimana tidak, selama satu tahun ini. Naruto tak kunjung bangun dari komanya meski sudah di rawat intensif oleh ibu angkatnya sendiri. Gadis itu masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan alat-alat penunjang kehidupan yang menempel di tubuhnya.

Kushina tersenyum sendu, lalu kembali mencelupkan kain basah di tangannnya ke dalam baskom. kecil. Suara gemericik air terdengar pelan, saat ia memeras kain itu hingga kering.

Kushina kembali mengelap punggung Naruto dengan sangat pelan-pelan, setelah selesai. Ia membenarkan posisi tidur Naruto, lalu kembali mencelupkan kain ke dalam baskom untuk ia bilas dan kembali mengelap perut dan dada Naruto. Seperti itu seterusnya hingga ke kaki Naruto, ia pun bolak-balik ke kamar mandi hanya untuk mengganti air di dalam baskom.

Ia tersenyum tipis saat melihat tubuh Naruto sedikit lebih segar, meski warna putih pucat masih mendominasi. "Kapan kau akan bangun, sayang?" ucapnya lirih.

"Kau tahu, Sasuke. Dia selalu saja kesini setiap hari hanya untuk melihatmu. Pagi, siang dan malam, sudah seperti jadwal makan saja." Kushina terkekeh pelan sambil mengelus punggung tangan Naruto.

Cklek.

Kushina menoleh kearah pintu dan melihat Tsunade baru saja masuk bersama dengan seorang suster yang membawa nampan.

"Selamat pagi, Kushina." sapa Tsunade ramah.

"Selamat pagi." sahut Kushina tak kalah ramah.

Tsunade mulai melakukan pemeriksaan kepada Naruto, lalu menyuntikan cairan ke dalam botol infus Naruto.

"Bagimana keadaannya?" tanya Kushina setelah Tsunade malakukan pemeriksaan.

"Keadaannya baik-baik saja, tapi aku juga tidak tahu kenapa dia belum mau bangun dari tidurnya." jawab Tsunade lirih.

"Apakah, karena aku selalu ada di dekatnya, hingga dia tidak mau bangun." ucap Kushina lirih.

"Jangan bercanda Kushina." tukas Tsunade cepat, ia menyentuh pipi Naruto lembut. "Dia menyayangimu, meski tahu kalau kau hanya memperhatikan adiknya, dia tidak marah. Hanya saja dia iri, mungkin selama ini dia terlihat menjauhi kalian. Itu bukan karena dia benci, tapi hanya iri. Iri melihat keluargnya bahagia, tanpa mengajak dirinya ikut serta." jelas Tsunade membuat Kushina bungkam.

"Tapi meskipun begitu, dia tidak membencimu, suamimu, anak sulungmu ataupun anak bungsumu, dia tetap menyayangi kalian dengan caranya sendiri. Dia relakan keselamatannya untuk menyelamatkan banyak nyawa, agar nyawa itu bisa hidup bahagia bersama keluarganya. Bagi Naruto, melihat sebuah keluarga yang bahagia, telah lebih dari cukup untuk memenuhi rongga hatinya yang kosong.

"Jika dia tahu saat ini, kalian selalu ada untuknya. Apa menurutmu dia tidak merasa bahagia?"

Air mata Kushina jatuh, dia menangis dalam diam sambil menggenggam erat tangan kanan Naruto.

Sun Flowers [END Tersedia Versi PDF]Where stories live. Discover now