Chapter 3

13.6K 831 29
                                    

Part selanjutnya akan di privat

________________________________

"Namanya adalah Jonatan, dia adalah salah satu anggota Agrio. Besok dia akan menemui Danzo. Aku harap kalian berkerja dengan baik karena ini demi keamanan negara kita." ujar pria berbaju militer dengan lambang bintang tiga disetiap bahunya.

"Ha'i!" jawab mereka semua kompak.

Keesokan harinya mereka sudah bersiap-siap dengan posisi masing-masing. Mereka memakai baju serba hitam. Naruto sudah siap memposisikan moncong pistolnya kearah pria yang sedang berbicara dengan Danzo.

Sementara itu seorang pria berkulit putih sedang menggandeng lengan istrinya yang sedang hamil tua. Senyum lebar pria itu luntur saat melihat seorang wanita yang mirip dengan tuannya sedang memegang pistol dan bersembunyi dibalik pohon.

Takut jika terjadi sesuatu yang buruk. Dia meminta istrinya untuk duduk disebuah kursi yang ada dibawah pohon dekat semak-semak sedangkan dia sediri sembunyi dibalik pohon tua yang hampir mati dan mengarahkan kamera ponselnya untuk menangkap gambar, paras wanita itu sangat mirip dan ya mungkin saja mereka orang yang sama bukan?

Dor!

Pria itu terlonjak kaget mendengar suara letusan pistol lalu pria berjas langsung jatuh ketanah, pria bejaket berusaha lari tapi berhasil dilumpuhkan lagi.

Dor!

Pria pemilik rambut hijau itu terlihat ketakutan tapi dia masih berusaha untuk memfoto dan mengezoom kameranya untuk mendapatkan wajah sang wanita bermata sapphire.

"Kau penembak jitu yang sangat baik!" puji Obito.

"Cih anak tk saja bisa melakukannya kapten!" balas Naruto ketus. Pria itu terkekeh pelan lalu dengan cepat mereka memasukan kedua pria buronan PBB itu masuk kedalam mobil.

Naruto menatap daerah sekeliling yang sepi lalu menarik topi berwarna hitamnya kebawah dan ikut masuk kedalam mobil.

"Haaaaisshh...Dia memiliki semua data pertahanan negara kita dan hendak menjualnya! Gila untung saja kita cepat menangkap pria ini." ujar Obito ketus dan menendang kepala Danzo keras dengan kakinya.

"Akh!" Danzo meringis kesakitan dan menatap Obito tajam.

Setelah masuk kedalam mobil tadi, Obito dan Shikamaru memeriksa keduanya tak peduli kalau kedua pria itu harus ditelanjangi yang penting mereka dapat barang yang hendak Danzo jual.

"Aku akan memasang sistem pertahanan yang kebal untuk komputer militer pusat agar siapapun yang berusaha merentasnya komputer mereka akan rusak seketika." ujar Shikamaru geram karena melihat semua data yang berada didalam flashdisk yang hendak Danzo jual kepada Jonatan.

"Hoaaaamm... aku ngantuk." ujar Naruto tiba-tiba membuat kedua pria didepannya mengeriyit aneh.

"Naruto kau baru saja tidur selama sepuluh sebelum misi ini berlangsung dan jangan bilang kau ketularan penyakit Shikamaru." ujar Obito dengan kedua mata yang menyipit.

"Aku lelah sebaiknya kita cepat mengurus kedua bajingan ini dan tidur." sahut Naruto malas.

"Ha'a..." Obito mengangguk dengan kedua mulut yang terbuka.

...

Naruto menghela napas lega saat dirinya sudah masuk kedalam mobil lalu mengirimi pesan kepada ayahnya kalau saat ini dia mendapat tugas dadakan dan tidak bisa di tolak.

Naruto menyenderkan tubuhnya kesandaran jok untuk menenangkan detak jantungnya yang berdebar keras akibat pertemuannya dengan kedua anggota keluarga Namikaze yang membuatnya sedikit tidak nyaman sama sekali.

Sun Flowers [END Tersedia Versi PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang