4. CURIOUS

21.8K 1.3K 11
                                    

"Oh my god!" Anna tersentak kaget mendengar suara yang tiba-tiba datang.

Leah menyembulkan kepalanya dari balik pintu, "Si brengsek itu sudah pulang?" tanya Leah.

"Iya dia pulang, kau berhutang penjelasan kepadaku," jelas Anna dengan matanya yang begitu tajam menatap Leah.

"Masuklah kita makan dulu, nanti kuceritakan," pinta Leah.

Anna pun berangkat dari meja kerjanya. Kini Anna sudah duduk di kursi bar mini. Memperhatikan Leah yang begitu pandai bermain dengan pisaunya. Leah memang pintar memasak. Dan masakan Leah juga enak-enak. Kalau tak menderita S.A.D mungkin Leah memilih untuk menjadi seorang 'Chef'. Tapi chef tak bisa bekerja di dapur sendirian bukan? Dengan terpaksa Leah menjadikan masak hanya sebagai hobby bukan pekerjaan.

"Makan apa kita?" tanya Anna begitu semangat.

"Itu, aku masak opor ayam, aku baru mau menumis sayurnya. Tinggal ada buncis di kulkas kita tumis buncis saja ya?" tanya Leah.

"Apapun Leah semua yang kau mask enak," kekeh Anna.

Leah lebih suka makan nasi dari pada pasta. Ibu Leah orang Indonesia jadi dari kecil, Leah lebih akrab dengan nasi dan berbagai macam lauk pauk khas masakan Indonesia. Dan, Ayah Leah juga sangat suka dengan masakan Indonesia.

Leah masih menggoyang-goyangkan teflonnya. Membuat buncis-buncis yang ada disana malayang-layang di udara lalu mendarat dengan sempurna ke dalam teflon lagi. Aroma sedap dari asap yang mengepul di atas kompor membuat Anna memegangi perutnya yang sudah tak sabar menunggu dan menghabiskan semua makanan yang akan tersaji tanpa sisa.

"Ayo makan!" teriak Anna ketika piring terakhir sudah mendarat di atas meja.

"Enak sekali, kenapa kau kelihatannya kesal dengan orang yang kau panggil Mr. Black tadi?" tanya Anna penasaran dengan mulut yang masih penuh makanan.

"Namanya Joan Alexander Grime," sahut Leah diiringi dengan satu suapan yang masuk ke mulutnya.

"Blurrrp!" semburan nasi keluar dari mulut Anna yang tadi sedang mengunyah.

"Kenapa kenapa? Ini minum dulu," Leah terkejut lalu memberikan gelas berisikan air putih kepada Anna. "Pelan-pelan makannya Ann!" sambung Leah.

"Sumpah aku tak menyangka jadi yang kau sebut Mr. Black itu si Joan Alexander Grime?" Anna bertanya lagi seakan tak percaya.

Dahi Leah berkerut membuat dua buah siku-siku tercetak di antara alisnya. Dia bingung sahabat nya ini kenapa. Memang si Joan itu siapa? Bukankah Joan hanya pengangguran atau anak mama yang suka menghabiskan uang.

"Leah sungguh kau tak tahu?" entah ini pertanyaan Anna yang ke berapa kali.

"Sungguh, memangnya dia siapa?" Leah makin bingung dengan pertanyaan-pertanyaan yang sahabatnya lontarkan.

"Si pengusaha berhati dingin, pemimpin raksasa besar Grime Techno Corp!" jelas Anna dengan penekanan di setiap katanya.

"Blurp!" kini gantian Leah yang menyemburkan nasi dari mulutnya.

Leah terdiam, dia mereka ulang perbincangan yang dilakukan bersama Joan beberapa jam yang lalu dan ada potongan kalimat Joan yang kini bertebaran di kepala Leah, 'kau akan terkejut jika tahu aku ini siapa'. Itulah perkataan Joan yang membuat Leah melotot sekarang. Sekarang dia sadar hampir saja melakukan sebuah penyerangan kepada seseorang yang sangat penting di Paris. "Tapi dia pantas menerimanya!" ketus Leah sambil mengepalkan tangan dan memukul-mukul meja.

"Pantas dapat apa?" Anna bertanya pada Leah yang tiba-tiba saja berbicara.

"Tidak... bukan apa-apa lupakan saja Ann. Jadi aku akan kolab bersama Joan. Tapi entahlah sepertinya aku tidak cocok dengan nya. Kau tahu dia begitu menyebalkan. Tadi saja di atas sana dia seenaknya saja memeluk—" ocehan Leah terputus karena pekikan Anna.

"WHAT!"

"Jadi Joan memelukmu! Dan tunggu-tunggu kau bilang tadi akan kolab bersamanya? Sepertinya aku sudah banyak melewatkan hal di sini!" tukas Anna meminta sebuah penjelasan.

"Tidak... tidak Ann, jadi begini mungkin aku yang salah kakiku lelah jadi tiba-tiba aku duduk saja di pangku—" dan lagi-lagi pekikan Anna memotong penjelasan Leah.

"HELL!"

"Kau duduk dimana? Apa aku melewatkan adegan hot di atas sana? Peluk pangku? Aku pikir kau tak bisa melakukannya," Anna terkekeh.

"Kau membuat aku kehilangan nafsu makan," Leah berangkat dari kursinya dengan tangan memegang gelas dan juga piring berisi makanan yang baru hilang setengah.

Leah menyibukkan diri di wastafel, mencuci piring bekas makannya. Dan Anna tentu masih asyik dengan makanannya juga dengan ledekannya. Leah benci kalau Anna mulai membahas masalah percintaan milik Leah. Sampai saat ini hubungan Leah dengan laki-laki tak ada yang berakhir bahagia. Semua laki-laki itu akan kabur ketika mendengar Leah seorang penderita S.A.D! Semoga Leah menemukan cintanya.

"Leah hari ini aku pulang jam 5 ya?" pinta Anna, "hari ini aku akan berkencan," sambung Anna dengan mendayu-dayu.

"Ya... yaa... lakukan sesukamu Ann kalaupun aku melarang kau akan tetap pergi kan, jangan lupa telepon orang-orang yang membuat janji di atas jam 5. Sampaikan salamku pada Tom," jelas Leah.

"Kau baik sekali," sebuah kecupan singgah di pipi Leah. "Daah aku akan segera menyelesaikan pekerjaanku lalu pulang," Anna berlari meninggalkan piring dan gelasnya.

"Hei ini baru jam tiga, cuci sendiri piringmu!" teriak Leah.

Anna membalikan wajahnya dan menjulurkan lidahnya tak peduli dengan teriakan Leah yang hampir memecah gendang telinga.

"Selalu aku yang bereskan padahal dia yang paling banyak makan! Tua saja dariku tingkahnya seperti bocah!" gerutu Leah.

Anna lebih tua tiga bulan dari Leah. Hanya tiga bulan saja, tapi Leah seperti menganggap jarak diantara umur mereka tiga tahun.

************

4.15 PM

"Hoaaam," Leah menguap sambil merenggangkan otot-otot nya.

Mukanya kusut, dia inginkan kopi untuk membuat dirinya tetap segar. Leah lalu berangkat dari kursi kebesarannya. Berjalan menuruni anak tangga, setelah tiba di dapur dia langsung membuat segelas kopi. Ini kopi kedua Leah hari ini. Leah ingin membuat omellete. Tiba-tiba dia lapar lagi. Leah berjalan lesu ke arah kulkas tapi tak mendapati telur ataupun yang lain. Isi kulkasnya kosong.

"Aku lupa meminta Anna belanja dulu sebelum pulang," Leah berlari-lari kecil ke arah cermin dua arah, diintipnya meja Anna dari balik cemin. Ternyata meja nya sudah rapi dan empunya sudah pergi. Leah melirik jam baru jam 4 lewat 20 menit. "Dasar gadis nakal," gerutu Leah.

Terpaksa Leah kembali ke atas hanya dengan segelas kopi. Bibir nya mengerucut ke depan, karena tidak puas cuma mendapatkan segelas kopi. Tapi Leah juga tidak mau mengganggu Anna yang sedang sibuk berdandan menunggu pujaan hatinya Tom. Anna sudah lama menunggu Tom pulang dari NYC. Tahun depan mereka akan menikah dan itu membuat Leah terkekeh membayangkan Anna yang akan berubah menjadi Ibu-Ibu pemarah karena tidak tahan dengan kelakuan anak-anaknya yang nakal.

.

.

.

GAK JADI DI PRIVATE BUT 3 CHAPTER BERIKUTNYA AKUUUH PRIVATE..

GOMAWOOOOOO....

Unperfect Love (COMPLETE)  ✔✔ Sudah Terbit Ebook Di PlaystoreUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum