PART 15 •Dante Romantis•

Start from the beginning
                                    

Mereka yang memperhatikan keromantisan Dante dan Kayla tadi langsung tersadar jika sindiran yang di layangkan Dante tadi sengaja di tujukan untuk mereka.

"Dante, nggak boleh gitu! Kamu gila, nggak sopan banget!" Omel Kayla saat melihat kekasihnya itu dengan tidak punya perasaannya menyindir orang-orang yang memperhatikan mereka.

Mereka punya mata, wajah jika mereka memiliki hak untuk melihat apa pun selagi yang mereka lakukan tidak merugikan orang di sekitarnya.

"Lagian aku nggak suka mereka liatin kita sampai segitunya, Sayang. Biarin aja biar mereka sadar," balas Dante santai tanpa menyadari tatapan kesal dari wajah gadisnya.

"SIAPA DISITU YANG BERPELUKAN!? TIDAK ADA TEORI YANG MENGATAKAN BOLEH BERPELUKAN DISAAT UPACARA SEDANG BERLANGSUNG!" Bentak bapak kepala sekolah secara tiba-tiba.

Semua orang yang hadir di upacara itu pun langsung menatap ke arah jari telunjuk bapak kepala sekolah yang mengarah pada murid lelaki yang sedang memeluk pinggang si gadis dengan erat.

Jelas sekali jika kini mereka, Dante dan Kayla, lah yang menjadi pusat perhatian karena jari telunjuknya tepat mengarah kepada mereka

Kayla rasanya ingin sekali musnah dari sini, bagaimana tidak? Kini semua siswa dan siswi yang hadir dalam upacara bendera mendadak menatapnya secara terang-terangan.

Bahkan ada yang sampai menatapnya dengan mata melotot dan menganga lebar.

"Dante! Tolongin dong, bilang apa kek gitu. Aku malu," bisik Kayla sambil mencubit pinggang Dante keras membuat cowok itu meringis sakit.

"Mau gimana lagi, sayang? Kita udah ketauan, rugi kalau mau bela diri, kita udah terlambat, sayang," jawab Dante lalu apa yang di lakukan selanjutnya adalah hal yang benar-benar di luar ekspetasi mereka semua.

Dante malah memeluk Kayla menggunakan kedua tangannya dengan erat lalu menyerukan kepalanya ke leher Kayla dan memajukan badannya agar posisi mereka lebih dekat.

"Dante, gila gila! Lepasin dong, ada kepala sekolah, malu! Nggak sopan!" Bisik Kayla dengan raut cemas lalu mencubit pinggang Dante keras kemudian menatapnya marah.

"Pinggang aku ada bukan buat di cubit, sayang. Tapi buat di peluk kamu, kalau kamu belum tau," goda Dante tanpa peduli tatapan bapak kepala sekolah yang masih menatap mereka tajam seakan ingin membunuh mereka.

Bapak kepala sekolah yang sudah sedari tadi memperhatikan dua insan yang sedang kasmaran pun kehabisan kesabarannya.

Sudah sedari tadi dia menampung kemarahan yang sudah di ujung kepala tetapi sekarang kemarahan itu sudah di luar kepala saat melihat Dante mengecup bibir Kayla sekilas.

Baru pertama kali dia melihat murid yang beraninya berpelukan atau bahkan berciuman dihadapnnya langsung.

Benar-benar murid tak memiliki adab, etika, dan sopan santun. Hal itu harus di tindaklanjuti! Tidak bisa di biarkan begitu saja tanpa hukuman!

"KALIAN KELUAR DARI LAPANGAN DAN LANGSUNG BERSIHKAN SEMUA TOILET YANG ADA DI SEKOLAH INI! CEPAT!" bentak kepala sekolah, melotot sambil menatap Kayla dan Dante.

Orang yang di berikan perintah pun langsung berjalan keluar lapangan tanpa aba-aba sambil berpegangan tangan.

Kayla hanya bisa menunduk dengan raut wajah cemas sedangkan apa yang di lakukan Dante adalah kebalikan dari dirinya.

Cowok itu malah berjalan dengan langkah tegasnya, wajahnya menatap lurus ke depan, dan tangannya memegang tangan Kayla yang seketika berubah basah.

Ini adalah pengalaman pertama Kayla dan Dante yang di hukum karena kepergok berpelukan dan ciuman tepat di depan bapak kepala sekolah secara langsung.

"Sayang, aku Cinta kamu," bisik Dante tiba-tiba yang membuat kerja mata Kayla seolah tak bisa berkedip untuk beberapa saat.

***

Sumpah ini aku lupa kapan di ketiknya 😭😭 i'm so sorry guys

Sumpah ini aku lupa kapan di ketiknya 😭😭 i'm so sorry guys

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Possessive Couple Where stories live. Discover now