"Seperti kehilangan separuh atasku"

28 2 0
                                    

    AKU menulisnya kala sepi menghantarku ke sebuah rasa klasik yang seakan tak mau beranjak dari benakku. Aku tenggelam dalam indahnya rindu. Indah? Itu dulu. Sekarang rindu itu benar-benar menyiksaku. Benakku merenung, mengalir saja semua kata ini terucap tak terpikirkan sebelumnya. Kau tahu? aku tak baik-baik saja. Aku seperti. Kehilangan separuh atasku.

    Kau tahu? Aku suka menulisnya. Mengungkapkan semuanya. Biarkan bait-bait ini menjadi saksi atas rinduku. Ini sesuatu yang tak akan bisa kuucapkan secara langsung dihadapanmu. Aku tak perlu menangis untuk menunjukkan apa yang kurasakan.

    Tak bohong, kadang muncul perasaan ragu dan jengkel saja. Saat aku sedang rindu-rindunya kau malah mengaggapiku seolah-olah aku tak merasakan apapun. Datar-datar saja semua sudah tergambar bahwa kau seolah baik-baik saja tanpaku. Dulu komunikasi adalah rutinitas, aku selalu menjadi prioritasmu diantara kesekian banyak kesibukanmu.

    Sekarang komunikasi adalah kebutuhan. Apa? Aku masih dilarang menangis lagi karena aku kehilangan? Aku sedang mempertimbangkan ini. Aku sedang tak mempermasalahkan ini. Dan aku sedang berusaha untuk tak menyesali dikemudian hari jika aku harus menjalani kehidupanku yang sudah masuk kedalam fase setelah pata hati.

     Kali ini, aku sudah tak bersahabat lagi pada rinduku. Kini aku sudah bersahabat dengan beberapa rasa kecewaku terhadap sikapmu atasku. Sedari dulu sebelum keputusan itu keluar dari mulutmu. Jangan sampai kau akhirnya menyesali yang kau pilih. Hingga saat ini sampai selamanya. Aku tidak akan menyesali jika aku harus tanpamu.

     Dan sekarang, aku harus menjalani fase-fase sulit dalam hidupku. Kehilanganmu. Tapi aku sadar bahwa bagaimanapun juga aku harus tetap menjalani kehidupanku dengan semestinya. Aku akan tetap berjalan ketempat yang aku sukai. Aku akan tetap membaca tumpukan buku yang tertata dalam rakku. Aku akan tetap menulis artikel dan bait-bait indah yang sekiranya aku ciptakan untuk sedikit menyindir dirimu.

     Walaupun aku sadar, semenjak itu terbilang cukup hampa karena kehilanganmu aku merasa seolah semua menjauh dariku. Beberapa kali aku sudah menekatkan diriku untuk tidak memutar memori itu seperti sebuah film. Tapi sekarang aku sudah mencoba pura-pura tak terjadi suatu apapun. Aku sudah menambah kesibukanku. Disini aku akan mencoba berdiri tanpamu.

Nandini Diva | 11/10/2017

Perihal KitaWhere stories live. Discover now