new classic | 18.

1.3K 386 94
                                    

perkara hari itu tampaknya belum benar-benar selesai. keributan antara jimin, si mahasiswa semester lima dan jinyoung, si mahasiswa semester satu tidak bisa dilewatkan begitu saja.

dan omar seongwoo sebagai wakil ketua bem fakultas ekonomi, sekaligus sebagai seseorang yang menengahi pertikaian saat itu harus menjadi moderator pada sidang kecil-kecilan sore itu.


"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"WAALAIKUMSALAM!"

seongwoo menoleh ke arah sumber suara keributan, "dimohon untuk audience agar tetap tenang."

memang, yang berteriak bukan jinyoung, yoojung ataupun jimin. tapi, sewoon, yang hari itu datang sebagai pendamping dari pihak jinyoung.

kalau sedang tidak dalam posisi sebagai moderator sekaligus wakil ketua bem fakultas, mungkin seongwoo sudah melempar sewoon pakai sapu. berisik, sih.


mungkin agak terlihat tidak waras karena jinyoung malah mengajak sewoon, bukannya mengajak jonghyun yang jauh lebih waras dan jauh lebih bisa dipercaya daripada sewoon. 

tapi, karena jonghyun masih dalam tahap kampanye untuk pemilihan ketua bem periode berikutya, jadi jonghyun tidak bisa berada di pihak mana pun.

mau mengajak daniel juga tidak bisa, karena daniel katanya masih sibuk. sibuk memikirkan bagaimana caranya menyingkirkan eunwoo dari sejeong.

mengajak hyunbin juga tidak ada bedanya dengan sewoon, malah lebih parah, tapi hyunbin juga sedang sibuk seleksi pemilihan duta kampus. jadi hanya tinggal sewoon yang tersisa.

ada sedikit rasa penyesalan mengajak sewoon ke sini, lebih baik jika jinyoung menghadapinya sendiri tanpa ada pihak yang mendampingi. bukan membantu, malah bikin susah.


"untuk mempersingkat waktu, saya omar seongwoo sebagai moderator akan memulai pertemuan kali ini."

ini bukan pembukaan ajang lomba 17an oleh pembawa acara. tapi sewoon malah tepuk tangan. memang bukan sewoon namanya kalau suka melakukan hal asal-asalan. alasannya, sih, biar ga tegang.


"oke, ga usah pake bahasa formal deh, kita santai aja, sharing di sini." seongwoo capek sendiri kalau harus ngomong formal terus.

"jadi, kenapa kemarin lo berdua bisa main pukul-pukulan?"


tatapan seisi ruangan yang hanya berisi delapan orang itu tetuju pada jimin dan jinyoung yang duduk berhadapan.

jimin langsung melipat tangannya di depan dada, "ya, lo tanya aja sama dia, orang dia yang mukul gue duluan."

seongwoo langsung mengarahkan pandangannya pada jinyoung, "ada sesuatu yang mau lo jelasin?"

tapi sudah ditunggu beberapa lama, jinyoung masih diam tak menjawab.


sewoon yang duduk di samping jinyoung sudah mencolek-colek pinggang jinyoung, menyuruhnya untuk bicara.

"lo jangan diem aja dong." bisik sewoon.

tapi jinyoung masih diam.


"bilang aja masalahnya apa." seongwoo menambahi lagi.

tapi jinyoung tetap bertahan dalam diam.

new classic― jinyoung ; yoojung ✔Where stories live. Discover now