new classic― jinyoung ; yoojung ✔

new classic | 12.

sudah lima menit yoojung menangis sambil duduk tergeletak di aspal, dan sudah lima menit jinyoung menjadi pusat perhatian karena dirinya hanya berdiri memperhatikan yoojung.

bukannya tidak mau menolong. jinyoung sudah menarik-narik lengan baju yoojung, menyuruhnya berdiri, tapi bukannya bangkit, suara tangisan yoojung malah semakin kencang.

"lo gapapa?"

dengan polos atau tepatnya, dengan bodohnya jinyoung malah bertanya.

kalau yoojung baik-baik saja, ia tidak akan mempermalukan diri dengan menangis di depan umum begini, kan.

"sakit banget, ya?" tanya jinyoung lagi.

dan pertanyaan jinyoung langsung dibalas dengan lemparan sandal oleh yoojung.

lagi nangis bukannya lemes, tenaganya yoojung masih setara tenaga kuli.

tulang keringnya jinyoung sakit juga kena lempar.

"lo be..go ya!" yoojung sesenggukan.

jinyoung melirik yoojung kesal.

mau nolongin tapi malah dilempar sandal terus dikatain bego lagi.

spesies manusia kaya yoojung bagusnya ya digantung aja di pohon toge.

"kalo ga mau gue tolongin ya udah."

dengan cepat jinyoung berbalik meninggalkan yoojung dengan sepedanya yang tergeletak indah di pinggir jalan.

"jinyooouuunggg!"

dan rengekan kencang itu sukses membuat jinyoung kembali membalikkan badan menghampiri yoojung.

"mau lo apa, sih?"

masih terus mengelap air matanya, yoojung menatap jinyoung.

"tolongin gue." yoojung menarik kecil ujung jaket jinyoung.

dengan wajah yang sepolos itu, bahkan jinyoung jadi lupa jika gadis di hadapannya adalah orang yang selalu ribut dengannya 24/7. non stop.

jinyoung menghela nafasnya lalu mengulurkan tangannya pada yoojung.

"ayo bangun."

bukannya menyambut uluran tangan jinyoung, yoojung malah terus menatap jinyoung dengan bibirnya yang mengerucut.

"kaki gue sakit, ga bisa berdiri."

bahkan dirinya sendiri tidak sadar melakukannya, jinyoung membalikkan badan, kemudian menekuk kakinya, jongkok di hadapan yoojung.

"ngap.. ngapain.."

jinyoung menoleh singkat, "ayo, naik."

yoojung melebarkan matanya seketika.

bibirnya kelu dan sekujur tubuhnya kaku.

mengapa jinyoung bisa berubah secepat ini?

"naik atau gue tinggal di sini?"

masih dengan gerakan ragu yoojung mengalungkan tangannya di leher jinyoung.

tapi kemudian kepala jinyoung menoleh ke belakang dan yoojung dengan cepat melepaskan pegangannya.

wajah yoojung berjarak begitu dekat dengan jinyoung.

sedetik kemudian jinyoung melepas jaket abu-abu gelap miliknya dan memberikannya pada yoojung.

yoojung mengerutkan dahinya bingung.

"buat nutupin paha lo."

dan lagi-lagi jinyoung sukses membuat yoojung bungkam.

mengapa jinyoung bisa semanis ini?

setelah menitipkan dua sepeda mereka pada satpam komplek untuk dikembalikan ke rumah masing-masing, jinyoung yang berjalan kaki sambil menggendong yoojung di belakangnya hanya bisa diam. begitu juga dengan yoojung yang masih berusaha menahan kepalanya agar tidak meletakkan dagunya di pundak jinyoung.

karena terlalu sibuk dengan pikirannya, jinyoung sampai tidak melihat jika ada batu cukup besar yang akan membuatnya tersandung.

alhasil jinyoung sedikit tersandung dan tubuh yoojung semakin menempel pada punggungnya.

"astagfirullah."

satu kata itu keluar begitu saja dari bibir jinyoung.

dan tangan yoojung reflek memukul pundak belakang jinyoung.

"kalo jalan hati-hati dong."

"iya iy-"

"YA AMPUN DASAR KIDS JAMAN NOW, GENDONG-GENDONGAN DI DEPAN UMUM!"

dan teriakan tiba-tiba tiga orang yang lewat di samping mereka memotong pembicaraan keduanya.

seongwoo, daniel dan hyunbin yang boncengan bertiga pake motor udah persis kaya terong-terongan kampung.

untung tiga terong itu cuma lewat, kalo engga, pasti jinyoung dan yoojung makin dicengin.

jinyoung sempat berhenti dari jalannya dan melirikkan matanya singkat ke belakang. tapi jinyoung kembali membuang pandangannya dan melanjutkan jalannya waktu yoojung juga memiringkan kepalanya berusaha memperhatikannya dari belakang.

dan perjalanan menuju rumah yoojung dihabiskan mereka dalam diam dan suasana canggung.

new classic ✤  

hng

kenapa so gemay