"Yah maksud gue ... ehm kita ngumpul aja sih biar rame gitu, ya kan Ray?" ucap Varo sambil
menyikut perut Rayhan.

Rayhan meringis. "Bener tuh kata Bang Varo gue."

"Sejak kapan gue jadi milik elo?" tanya Varo ketus.

"Yaelah bang, lo baper bener sih."

Selama mereka berkumpul di kamar Lyly, pandangan Alvaro tak lepas dari Sandra. Sandra
yang menyadarinya pun merasa risih sendiri, apalagi Alvaro yang tak henti tersenyum sambil
menatapnya.

"Kenapa lo senyum-senyum?" celetuk Lyly ketika menyadari tingkah aneh kakak nya itu.

Alvaro hanya mengangkat bahunya acuh, tak ingin repot menjawab pertanyaan adiknya

"Serem lo Bang, senyum-senyum sendiri," timpal Vivi kemudian.

Seakan tak memperdulikan ocehan adiknya, Varo pun dengan santainya acuh memainkan smartphonenya, karena kebetulan ada whatsapp dari teman-temannya.

COWOK KECE

Zio        : Lagi pada di mana?
Dera     : Lagi pada di mana? (2)
Zio       : Copas!
Dera    : Orang ganteng mah bebas!
Zio       : R aja tuh si Varo
Alvaro: Hm
Zio       : Di mana bro? Gue ke rumah lo yah.
Dera    : Di mana bro? Gue ke rumah lo yah. (2)
Alvaro: Y
Zio       : O
Dera    : O

Beberapa menit kemudian, Zio dan Dera tiba di rumah Varo.

"Hi Bro," sapa Dera dan Zio yang baru saja sampai dirumah Varo. Kini mereka berada di ambang pintu kamar Lyly. Mereka memang sudah sangat dekat satu sama lain, sehingga mereka sudah seperti orang rumah yang bebas keluar masuk rumah Varo.

"Duh ... ada pemandangan baru nih," ucap Zio yang nyelonong masuk dan duduk di kasur
tempat Lyly dan kawan-kawan menonton. "Khusyuk banget sih," lanjutnya yang kini duduk di samping Lyly.

Lyly yang sedang asyik menonton pun tak menggubris sama sekali ucapan teman kakaknya itu.

"Oi." Zio yang merasa diacuhkan pun mencubit pipi Lyly membuat si empunya mengaduh. "Ish ... apaan sih lo, sakit tau!"

"Siapa suruh ditanya gak jawab," jawab Zio.

Lyly mengerucutkan bibirnya. "BOMAT!"

"Yaudah gue ganggu aja kalo gitu." Zio menyubit kembali pipi Lyly dengan gemas.

"Abang!!! Ngapain sih si sengklek ini ke kamar gue," protes Lyly pada sang kakak yang masih asyik dengan smartphonenya sambil melotot pada Zio.

"Pantesan aja nyaman diem di rumah," celetuk Dera yang duduk di samping Varo.

"Kenalin dong Ly," ujar Dera setengah berteriak membuat Lyly mendongak.

Zio mengangguk dengan antusias. “Betul tuh.”

Sherly mendengkus. "Banyak maunya! Sand, kenalin nih makhluk dua ini temen Abang gue."

"Hai!" sapa Zio dan Dera barengan.

"Gue Zio, panggil aja ayang," ucapnya dengan mantap membuat Lyly mendengkus. "Modus!"

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang