Chapter 6- Trust Me

336 22 2
                                    

Soundtrack : naBBoo feat misha miller- feel you.

-----

Denyut jantung pasien melemah, Luhan menghentikan sejenak denyut jantung pasien, ia memasang alat Cardiopulnary sebagai alat pemompa darah yang akan mengambil alih fungsi jantung. Operasi harusnya berjalan selama tiga jam, namun karena kondisi pasien yang sempat mengalami kritis, Luhan menyelesaikannya dalam waktu tiga jam lewat dua puluh menit. Setelah operasi selesai, Melody dan suster yang ada di ruang operasi membawa pasien ke ruang ICU.

"Melody, kau bisa melakukannya. Hari pertama yang hebat." Puji Devian saat Melody masuk ke ruang dokter, ia sudah mengganti pakaiannya lagi.

"Terima kasih dok, saya masih harus banyak belajar." Ucap Melody duduk dihadapan Devian.

Devian melihat jam tangannya, "Saya ingin mengobrol lebih banyak, namun saya harus memeriksa pasien VIP di lantai dua puluh." Devian membolak- balik dokumen yang ada di atas meja, lalu bangkit dari duduknya, "Kau bisa beristirahat sekarang, kau tidak sempat makan siang tadi." Ucap Devian, ia berlalu pergi meninggalkan ruangan.

Melody mengambil Iphonenya, ia melotot saat melihat jam sudah menunjukkan pukul empat. Melody mengambil tasnya lalu merogoh semua isi tas di atas meja, ia mencari dua botol obat lalu berlari mengambil air putih. Melody menelan obatnya lalu memeriksa denyut jantungnya sendiri, ia melamun. Baru beberapa menit yang lalu ia melakukan operasi yang berkenaan dengan jantung, apakah nanti ia juga akan selamat jika melakukan operasi yang sama atau sejenis operasi yang berkenaan dengan jatung. Melody menggelengkan kepalanya, menghapus imajinasi tentang kondisinya, ia memasukkan kembali barang- barangnya ke dalam tas.

"Melody." Panggil Kate sambil melambaikan tangannya saat Melody baru tiba di kantin rumah sakit.

Melody berjalan mendekat, Kate duduk bersama peserta magang yang lain, "Kenapa kalian disini?" Melody mengernyit, lalu ia ikut duduk bergabung dengan teman- temannya.

"Oh, kami baru mau makan, kau tahu, tadi di unit gawat darurat benar- benar seperti lautan manusia, karena ada kecelakaan bis yang membawa banyak penumpang, aku dengar sopirnya mengantuk, jadi menabrak pembantas jalan." Jelas Kate, Melody mengangguk mengerti, "Kau divisi apa?" Tanya Kate.

"Divisi dua." Jawab Melody singkat.

"Wow, itu keren." Ucap teman-temam magang Melody dengan kagum.

"Kau serius?" Tanya Kate tidak menyangkah, "Bukannya itu bagian penyakit dalam?" Melody hanya menganggukkan kepalanya, "Mereka yang ada di divisi dua biasanya berinteraksi langsung dengan dokter bedah. Kau sangat beruntung." Melody hanya tersenyum, bagaimana jika ia menceritakan pengalamannya hari ini? bahwa ia tadi membantu operasi darurat bersama Luhan. Mungkin sahabatnya akan menjadi histeris, terlebih lagi Luhan adalah dokter bedah yang bisa membelah tanpa adanya pendarahan, Melody saja sempat takjub melihatnya.

Baru saja sandwich yang di pesan Kate datang, seseorang memanggil mereka melalui pengeras suara rumah sakit, Kate dan yang lain harus kembali ke unit gawat dararut lagi. Semuanya mendengus, mereka semua bangkit dari duduk kecuali Melody. Melody hanya tersenyum melihat raut wajah teman- temannya yang memelas.

"Kau bisa memakannya." Kate menyodorkan sandwich kearah Melody, "Kau jadi menginap ditempatku kan?" Tanya Kate.

Melody menganggukkan kepalanya, "Iya, thanks sandwichnya, aku akan menikmatinya." Ucap Melody sambil tertawa, Kate langsung pergi dengan cemberut.

Destiny of Love "Blue Eyes" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang