Morgan - 7

8.8K 395 7
                                    

Ruang makan sudah dipenuhi oleh keluarga Platten, hanya satu yang belum hadir bersama mereka. Alisya menata makanan yang tadi dia buat dan Jasmine membantu ibu mertuanya, mereka menata makanan sambil menggosip ria tentang Fashion.

Jordan sedang membaca majalah pembuatan pesawat, Jessica anak pertama Jordan dan Jasmine sedang asik berchat ria dengan kumpulan anak-anak pesta, Justin sedang asik bermain game di handphonenya, dan yang terakhir Jevita sedang asik menggambar pemandangan dibuku gambarnya. Mereka semua mempunyai keasikan sendiri disini.

Jon berjalan menghampiri mereka, seketika ruang makan menjadi sepi setelah melihat Jon datang. Jordan langsung berdiri dan melangkah kearah Jon, tiba-tiba Jordan menampar pipi Jon kencang, semua orang diruang makan tercengang melihat pemandangan didepan mereka.

"Apa-apaan kau! Aku baru datang malah kau tampar aku, bukannya menyambut aku dengan baik!" ujar Jon emosi.

"Kau pantas menerimanya, kau tahu sudah satu tahun kau tidak datang-datang kerumah ini,  baru sekarang kau bisa datang, urusan apa yang membuat kau sibuk, Ahh!" Jordan menunjuk Jon dengan garpu ditangannya, sambil mengomel.

"Itu bukan urusanmu, ini urusanku kau diam saja. Sekarang kita makan saja soal perdebatan, kita lanjutkan setelah makan."

"Seterah kau!" Jordan berbalik ke tempatnya, Jon menahan rasa ingin menendang perut Jordan.

Alisya mengisyaratkan Jon untuk duduk, Jon menurut dia melangkah ke meja makan dan duduk disebelah Jevita. Jevita yang polos menatap Jon dan Jordan dengan teliti.

"Mom, paman dan dad itu seperti anak kecil, masa mainnya tampar-tamparan seperti teman sekolah aku. "

Jasmine melebarkan matanya, anaknya yang polos itu bisa berkata dengan benar.

"Dad-mu dan paman-mu adalah sahabat yang paling gila dan kejam bersamaan dan Jevita benar kalau mereka seperti anak kecil melebihi anak kecil lagi, sudah kamu tidak usah mengurusi mereka berdua, nanti kamu dihukum sama Jordan Platten."

"Jasmine, kau akan dapat hukuman dari aku, karena kau menjemput Jevita menggunakan motor besarmu."

"Kau tahu?! Oh pasti kau mata-matai aku dengan cctv di motorku." Jasmine menatap kesal kearah Jordan yang selalu menaruh kamera kecil dimana pun Jasmine berada.

"Iya dad, tadi mom sangat keren, dia membawa motornya seperti pembalab yang dad tonton ditv. Aku saja sampai jatuh dari motor kare---"

"Jasmine! Aku benar-benar menghukummu sampai besok lihat saja nanti, kalian mulailah makan, biar aku cepat menyelesaikan urusan dengan orang-orang itu."

"Ohhh! Aku tidak akan mengizinkan kau untuk menjamah diriku ini jika kau seperti itu, aku akan tidur dengan Jevita nanti malam, aku tidak mau kau sentuh aku."

Jon menjadi jengah melihat drama didepannya, rasanya dia ingin pulang saja. Perdebatan suami istri masih berlanjut,

Brak!

Jon sudah sangat kesal, dia memukul meja dengan kepalan tangannya. Orang-orang disekitarnya termasuk suami istri tersebut terkejut mendengar gebrakan meja. Mereka menatap Jon dengan tampang sulit diartikan, akhirnya mereka segera melanjutkan makannya dari pada berhadapan langsung dengan Jon yang sedang murka.

Sekarang hanya terdengar bunyi detingan sendok, Jon sudah meyelesaikan makannya dan dia beralih membantu Jevita memakan daging milik Jevita. Jon membantu memotong daging tersebut, Alisya melihat tersebut hanya bisa tersenyum sendu, dia teringat curhatan Jon waktu laki-laki itu frustasi sambil menangis.

Aku doakan kau bertemu mereka dengan waktu yang singkat, agar kau bisa merasakan mempunyai anak.

Jon selesai membantu memotong daging milik Jevita, dia menatap kearah Jordan dengan sangat tajam.

"Kita bicara sekarang atau bagaimana? "

"Sudahlah lupakan, aku jadi tidak mood lagi gara-gara Jasmine akan tidur bersama Jevita. "

"Dasar bocah!"

Justin teringat rencananya tersebut, dengan cepat dia meyelesaikan makannya.

"Hmm... Aku ingin mengajak kalian ikut denganku ketempat yang sangat nikmat diperbatasan kota."

"Ada acara apa kamu mengajak kami kesana, nak?"

"Untuk acara menjernihkan pikiran dan menghentikan perdebatan orang tua didepan aku, mendingan kita berangkat sekarang sebelum ramai pendatang."

"Nenek akan siap-siap, Hei! Kalian berdua persiapkan diri kalian dan cucuku, jangan berdebat lagi, kalian bisa membuat aku terkena serangan jantung. "

"Paman keatas dulu mengambil keperluan, mendingan Jessica, Justin, dan Jevita langsung saja kemobil. "

Mereka semua langsung meninggalkan ruang makan dan melangkah ke tempat mereka masing-masing untuk mempersiapkan diri mereka. Tidak butuh beberapa jam, mereka sudah berkumpul diteras rumah. Jon mengisyaratkan Jordan masuk kedalam mobilnya sendiri, Jon segera masuk kedalam mobil yang sudah diisi oleh anak-anaknya Jordan.

Jasmine dan Jordan tertawa jahat, inilah yang dia mau, didalam mobil berdua seperti waktu mereka masih sekolah, selalu berdua. Untungnya Alisya membawa mobilnya sendiri bersama sopirnya, dia tidak ingin beramai-ramai jika ingin pergi kesuatu tempat. Mobil sedan Jon berjalan melaju kejalan raya, disusul dengan mobil sedan putih Jordan dan mobil sedan hitam milik Alisya.








Sorry gak jelas ceritanya ;)

Votenya :)






Continued!

Morgan (On GOING)Where stories live. Discover now