CHAPTER 16

344 31 4
                                    

Ayoung POV

     Aku  membuka mataku. Aku mulai menuruni tempat tidur, dan mencari Taehyung. Aku mengetuk pintu kamar mandi, dan membukanya. Kosong.

Aku menghela nafas lega saat aku melihat Taehyung sedang duduk, memeluk lututnya. Menikmati matahari pagi.

Mengapa wajahnya terlihat sedih?

Aku mendekatinya. "Hai. Apa yang kau lakukan di sini?"

Dia menoleh ke arahku, dan tersenyum pelan. "Ani." Katanya, sambil menggeleng pelan.

Aku mengerutkan dahiku. Aku tau dia berbohong. Apa yang dia khawatirkan? "Kau baik baik saja? Kau yakin?"

Taehyung tak menjawab pertanyaanku. Dia menunduk, tapi kemudian menatapku lagi. "Jangan lupa datang ke taman besok, Ayoung. Besok tanggal 22 Februari. Arasseo?" Katanya, sambil menggenggam tanganku.

      "Tentu saja aku ingat. Kau bertingkah aneh, Kim Taehyung."

"Aku---"

Kalimat nya terpotong saat aku mendengar suara pintu depan terbuka.
    
"Jangan pergi, aku akan segera kembali." Kataku, lalu bergegas melihat siapa yang datang kemari.

"Hoseok Oppa!" Aku tersenyum girang, saat melihat Hoseok memasuki rumahku.

"Kenapa kau tak menghubungiku bahwa kau akan operasi, Ayoung?" Katanya dengan ekspresi serius. Aku tau Hoseok sedang serius, karna dia menyilangkan tangannya.

    "Ah.. Mianhae. Aku hanya tak tau bagaimana caranya. Aku tak memiliki ponsel, ingat?" Jawabku.

Hoseok menghela nafas. "Aku khawatir sekali, Ayoung."

Aku mengangguk. "Mian"

"Ah. Ngomong ngomong, aku mendengarmu berbicara dengan seseorang. Siapa?" Tanyanya sambil membuka sepatu nya.

"Oh. Itu Taehyung. Dia menemaniku sejak operasi." Jawabku.

Hoseok menghentikan kegiatannya, menoleh ke arahku.

"Aku serius, Ayoung. Leluconmu sama sekali tidak lucu."

"Aku tidak bercanda, Oppa. Aku hanya menjawab pertanyaanmu. Apa yang salah? Aku hanya menjawab bahwa aku tadi sedang berbicara dengan Taehyung."

Hoseok menatapku tak percaya.

"Apa maksudmu, Ayoung? Apa maksudmu dengan Taehyung ada di sini?"

"Dia menginap di sini semenjak aku dapat melihat. Wae?"

     Hoseok memegang pundakku. "Kau belum tau?" Tanyanya pelan.

"Tau apa?"

"Taehyung... tak selamat saat mendonorkan matanya pada mu."

Aku terdiam.

"Hoseok Oppa, leluconmu juga tidak lucu, kau tau? Taehyung jelas jelas ada di sana----" Aku terdiam saat melihat bahwa Taehyung tidak ada di tempat semula.

"Ayoung dengarkan aku. Taehyung mendonorkan mata nya. Setelah operasi matanya selesai, aku tak mengerti apa yang terjadi, tapi intinya terjadi ledakan di kamar itu."

Aku menatapnya dengan marah. Bagaimana bisa dia mengatakan itu dengan mudahnya? Padahal jelas jelas, sejak kemarin lusa, Taehyung bersama ku.

     "Jelas jelas sepatunya ada disana--" Aku terdiam untuk ketiga kalinya saat aku melihat isi rak sepatu itu hanya berisi sepatuku dan sepatu Hoseok Oppa. Sepatu Taehyung tidak ada.

Aku berbalik dan segera mencari seluruh ruangan.

Nihil.

Kosong.

Tak ada tanda tanda kehadiran Kim Taehyung. Bahkan barang barangnya tak ada.

"Taehyung! Kim Taehyung! Tolong kembalilah dan katakan bahwa ini tidak benar."

Air mataku mengalir. Bagaimana jika yang dikatakan Hoseok benar? Bagaimana jika selama ini aku hanya berhalusinasi?

Hoseok memelukku erat. Menenangkanku. "Ayoung, semuanya akan baik baik saja, Arasseo?"

Hal terakhir yang kulihat adalah Hoseok yang berada di depanku.

Sebelum semuanya menjadi gelap.

Kim Taehyung, semua ini bohong, kan?

chamomile & paints || kim taehyungWhere stories live. Discover now