CHAPTER 10

367 29 0
                                    

Taehyung POV

Hari ini aku seperti biasa sedang bersiap siap menuju taman, untuk menemui Ayoung.

Tapi tiba tiba langkahku otomatis terhenti saat aku merasakan ponselku bergetar.

From: Unknown

Pulanglah ke rumahmu pada jam 17.05.

-ljh-

Aku memutar bola mataku. Sekarang sudah jam 17.03. Berarti aku hanya memiliki waktu 2 menit.

Persetan dengan Jooheon. Aku harus menemui Ayoung dulu. Aku pun mempercepat langkahku, dan beberapa saat kemudian aku sampai di taman itu.

Aku mencari Ayoung, tapi aku tak menemukannya. Ada apa ini? Dimana Ayoung? Aku melirik jam tanganku.

Shit. Sudah jam 17.04.

     Aku memutar arah, dan mulai berlari kecil menuju rumahku. Seperti yang sudah kukatakan, rumah ku dengan taman itu jaraknya tidak terlalu jauh. Jadi aku hanya membutuhkan waktu 4 menit untuk berlari menuju rumahku.

"Akhirnya kau datang juga."

Aku melirik Jooheon yang sedang bersender di pagar ku. Tangannya disilangkan di depan dada nya.

"Apa mau mu? Apapun itu, jangan sakiti Ayoung," Aku berkata sambil mengatur nafas ku yang masih tak beraturan akibat berlari tadi.

     Jooheon menyeringai. "Untuk kalimat terakhir, aku tak janji. Lagipula, secara tidak langsung bukan aku yang akan menyakitinya." Dia menggumamkan kalimat terakhir, tapi cukup jelas untuk kudengar.

Apa maksudnya?

"Lalu apa maksudmu datang kemari?"

Dia memasukkan tangannya ke saku celana nya. "Setiap hari, datang ke sungai Han. Temui aku. Kita akan melatih sesuatu."  Dia berbalik, lalu bersiap pergi.

Aku mengernyitkan dahiku. "Kau tak bisa memaksaku menurutimu, Lee Jooheon." 

Dia berbalik. "Jangan mempersulit. Kau mau aku berbuat sesuatu kepada Ayoung?"

Aku berdecak. Sialan. 

"Baiklah."

-------------

Ayoung POV

     Hari ini aku berniat pergi menuju taman, seperti biasa. Aku merasakan sesuatu yang dingin menyentuh hidungku dan hawa dingin yang menusuk.

Ah. Hari ini salju sudah turun. Aku merapatkan mantelku, lalu bersiap keluar pagar.

"Dingin..."

Aku mendengar seseorang bergumam.

"Siapa itu?"

"A-ah. Ayoung. Akhirnya kau keluar. Aku sudah menunggu mu. Aku ingin mengantarkan makan malam. Tapi pagarmu kau kunci. Aku juga sidah menelfonmu, tapi kau tidak mengangkatnya."

Oh, ternyata Hoseok Oppa.

"Tunggu. Oppa sudah menunggu sejak jam berapa?"

"Um.. 1 jam yang lalu."

"Tunggu dulu. Ini kan sedang salju, Oppa! Jangan bilang Oppa menunggu di depan sini selama 1 jam?" Aku meraih tangan Hoseok. Dingin sekali.

"Oppa bodoh!"

Aku menarik Hoseok kedalam rumah. Tidak mungkin aku membiarkannya di luar lebih lama lagi.

     "Tunggu disini. Aku akan menyiapkan perapian---"

"Aku tidak apa-apa, Ayoung." Hoseok Oppa tertawa pelan, memastikan bahwa dia baik baik saja. Tapi aku tau bahwa dia tidak baik baik saja.

"Oppa. Kumohon hentikan perjuanganmu selama ini, ya?  Karena-"

     "Shush. Cukup, Ayoung. Apakah salah, menantikan seseorang walaupun aku tau bahwa aku tak akan mendapatkan mu?"

Aku terdiam. Ini tidak benar.

     Hoseok Oppa sudah menyukaiku selama 5 tahun. Menungguku selama 5 tahun. Memperjuangkan ku selama 5 tahun. Bahkan saat saat dimana aku membutuhkan seseorang disisiku, Hoseok Oppa ada di sampingku, menjagaku.

Hoseok Oppa sampai sekarang tetap ada disampingku, walaupun dia tau, dia tak pernah punya kesempatan. Dia tetap berada di sampingku, meskipun dia tau, aku menyukai orang lain.

     "Aku tau aku tak punya kesempatan memiliki mu, Ayoung. Aku tau kau menyukai Taehyung, Ayoung. Aku tau. Dan itu tak akan membuatku goyah. Aku akan terus ada disini, menunggumu. Terdengar egois, tapi memang begitu adanya. Aku tidak memaksamu menyukaiku sekarang. Tapi jika kau mencariku, aku ada disini, menunggumu. Oke?"

chamomile & paints || kim taehyungWhere stories live. Discover now