CHAPTER 2

665 49 5
                                    

Taehyung POV

Aku perlahan memasuki taman itu. Dengan semangat, aku mengintip bangku tempat kemarin sore gadis tunanetra kemarin duduk.

Dia tidak ada.

Aku menghela nafas. "Sudahlah. Bukan urusanku."
Aku mulai melakukan rutinitasku, duduk di bangku kosong, membuka kanvas, dan mulai menyiapkan peralatan melukis.

Sunset memang yang terbaik. Tepat saat matahari akan tenggelam, aku mulai melukis pemandangan itu. Harus kuakui, aku sangat menyukai sunset.

Karna bagiku , saat matahari tenggelam,  beban beban yang menimpa ku pada hari ini harus ditenggelamkan juga. Maksudku -- ah lupakan. Tak penting.

Tuk

Aku mendongak saat aku mendengar suara tongkat besi disampirkan di sisi kursi.

Ah! Bukankah itu gadis aneh kemarin?

"Um--hai?" aku menyapa gadis itu dengan canggung.

Ayoung POV

"Um-- hai?"

Suara ini lagi.

Aku memejamkan mataku. Berusaha tidak menunjukkan emosi apapun.

" Siapa namamu?" Tanyaku.
"Apa? Aku? Ah namaku Kim Taehyung"

Aku menghela nafas. "Baiklah, tuan Kim. Kumohon. Berhentilah menyapaku. Atau bahkan mendekatiku. Aku... aku lelah dengan aroma Chamomile-mu. Aku tak tahan berada di dekatmu, aroma tubuhmu membuatku teringat sesuatu. Jadi kumohon." Aku menunduk, tak tau harus melihat ke arah mana. Aku tak tau berapa tinggi pria itu. Tanpa menunggu respon nya, aku sudah terlebih dahulu berbalik pergi.

    "Setidaknya beri tahu aku siapa namamu." Dia menahan tanganku. Rasanya aku ingin menangis. Tak tau kah dia, seberapa besar aku tersiksa mencium aroma badannya yang mengingatkanku kepadanya?

   "Namaku Shin Ayoung. Puas? Sekarang lepaskan aku."  Dia melepaskan tanganku, membiarkanku pergi.


chamomile & paints || kim taehyungWhere stories live. Discover now