CHAPTER 11

342 25 3
                                    

Taehyung POV

Seperti yang Jooheon katakan kemarin, kami bertemu setiap hari. Dan melatih hal yang sama, dan.... tidak masuk akal. Ini sudah ketujuh kalinya aku dipaksa melatih hal ini.

      Jooheon melirik kertas yang dia pegang.

      "Apa alasanmu mendekati Ayoung selama ini?"
       "Jooheon, aku sudah muak dengan ini. Kita sudah bertemu selama 7 kali, dan kau menyuruhku menjawab dengan kalimat yang tertulis di kertasmu?"

Ya. Selama 7 kali pertemuan, Jooheon terus terusan membuatku menjawab pertanyaannya dengan jawaban yang sama, yaitu 'aku hanya kasihan dengannya, karna dia buta.'

"Jawab saja. Besok akan jadi yang terakhir." Dia tersenyum miring, lalu melirik kertasnya lagi.

Aku menghela nafas. "Janji, besok yang terakhir?"

"Janji. Sekarang jawab pertanyaanku seperti yang kusuruh,"

"Aku tidak pernah menyukainya. Aku hanya kasihan padanya. Puas?"

Dia tersenyum puas, lalu berbalik pergi.

Entah apa maksudnya melatihku selama ini, tapi aku memiliki firasat buruk.

-----

Ayoung POV

     >besoknya<

    Sudah beberapa minggu ini, Taehyung tidak pernah mendatangai ku di taman lagi. Entah apa yang sedang dia lakukan.

Tapi aku akan tetap menunggunya di taman. Aku bersiap pergi, lalu meraih pagar untuk membukanya.

     Aku merasakan tanganku meraba sesuatu yang tertempel di pagar.

Kertas?

     Ada huruf braille yang tertulis disana.

Ayoung, datanglah ke Sungai Han 10 menit lagi.  Ini Jooheon.

Aku mengerutkan keningku. Lalu tanpa pikir panjang, aku bersiap menuju sungai Han. Aku sudah beberapa kali datang kesini, jadi aku ingat jalannya.

     Tak lama kemudian, aku sampai di sungai Han. Aku menyenderkan bahuku di dinding terdekat. Salju hari ini makin menebal. Aku merapatkan mantel ku.

     "Ya! Kim Taehyung! Jawab pertanyaanku"

Suara Jooheon apakah dia sedang berbicara dengan Taehyung? Ah. Sepertinya mereka berbicara di balik dinding ini.

      "Apa?"

      "Apa alasanmu berada di dekat Ayoung selama ini?"

       "Aku tak pernah menyukai Ayoung, oke? Aku kasihan padanya karna dia----"

Sakit.

Tanpa sengaja aku menjatuhkan tongkatku. Yang otomatis membuat mereka menyadari kehadiranku.

"A-ayoung? Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Aku--" Taehyung menarik lenganku, tapi aku menepisnya.

     Pikiranku kalut. Aku menangis didepannya. "Tidak. Lanjutkan obrolanmu dengan Jooheon. Aku tidak mendengar apa apa. Aku tidak apa-apa."

     Aku berbalik pergi. Tak memberi Taehyung kesempatan untuk menjelaskan.

Jadi.... selama ini, semua perlakuan spesial nya kepadaku hanya karna.... rasa iba?

Jadi selama ini, yang menyukainya hanya aku?

Jadi selama ini, aku percaya dengan orang yang salah?





chamomile & paints || kim taehyungWhere stories live. Discover now