part 27

1.3K 63 3
                                    

Ayem kambek!!! Update lagi nih!!! Jangan lupa untuk vote dan comment yang banyak ditunggu yooo
Sory typo blarakan.
Enjoy it.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••

"hiks.. Hiks.. "samar samar aku mendengar suara tangisan seseorang. Suaranya sih dari arah kamar. Jangan- jangan...

Aku segera berlari menuju kamar. Dengan buru buru aku masuk kedalam kamar.

Aku langsung memeluk angel dengan erat dan mengelus rambutnya.

"kamu kenapa sayang? " aku melihat sekeliling kamar,  sangat berantakan. Vas yang pecah dan barang barang lain berserakan.

"hiks.. Hiks.. " ia masih terus menangis, sebenarnya ada apa sih?

"sstt..  Kamu tenang dulu ya sayang"

Aku melepas pelukannya dan menyeka air matanya. Ia menggenggam tanganku lalu menatapku.

"maaf ya rey" ia menunduk

"maaf? Emangnya kenapa?" tanyaku

Ia mengambil sesuatu dari sakunya dan menunjukkannya padaku.

Dahiku berlipat,
"test pack? Garis satu? "

Ia mengangguk lemah,
"maafin aku ya rey, ternyata aku gak hamil" ia kembali terisak

Aku tersenyum kecil,
"gak papa sayang, itu berarti bukan rezeki kita buat dikasih anak"

"astaga!!  Kamu ngapain sih ngel?! " bentakku karena melihat luka darah di tangannya. Aku mengambil kotak p3k dan mulai mengobati lukanya.

"hiks..  Hiks..  Aku gak ngapa ngapain rey, aku cuma mecahin vas aja kok"

Aku meringis kecil melihat lukanya.
"ya, itu namanya kamu ngapa ngapain angel!! " jika sudah menyebut namanya, aku pasti marah.

"maaf" cicitnya.

Aku menghela napas.
"please, kalo misalnya ada apa apa jangan lukain diri kamu sendiri"

Ia mengangguk,

"ya udah, sekarang tidur ya"

Aku merebahkan badan angel, menarik selimut dan mengecup keningnya.

"peluk aku... " ucapnya manja, aku terkekeh dan segera memeluknya.

Angelina POV

"huek.. Huek"

Aku mengerjapkan mataku karena suara itu. Siapa yang muntah dipagi hari begini?
Aku meraba sebelah kasurku. Kosong. Aku beranjak dari kasur dan ke kamar mandi.

Aku melihat rey sedang mencuci mulutmya di washtafel. Aku memghampirinya.

"kamu kenapa? Sakit? " aku menyentuh keningnya, tak panas.

Ia menggeleng dan tersenyum tipis,
"aku gak papa kok cuma tiba tiba aku mual, padahal aku gak merasa pusing sekalipun"

"ke dokter ya? " tanyaku khawatir dan meringis kecil

Ia menggeleng lagi,
"gak perlu, palingan aku cuma masuk angin doank— huek"

Ia kembali memuntahkan cairan bening ke dalam washtafel. Aku memijat tengkuknya berusaha membantu.

"tuhkan, aku khawatir sama kamu rey... "

Ia menyentuh pundakku
"sayang, aku gak papa"

"yakin? "

Challenge In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang