Bagian 79

1K 26 0
                                    

Gw jatuh kedalam gelap nya dunia malam. Di mulai dari hari itu, gw jadi akrab dengan alkohol.
Seminggu 3 kali mungkin gw ada masuk ketempat terapi penghilang masalah itu.

Langkah gw untuk melakukan hal yang salah seperti dimudahkan, selalu ada kesempatan untuk gw..

Sebulan lebih gw kuliah. Dikampus gw menjadi Deri yang pendiam, dirumah gw juga menjadi Deri yang pendiam tanpa banyak omong. Keluarga gw nggak ada yang curiga dengan kelakuan gw, setiap gw pulang semua nya sudah tidur, besok pagi nya gw bangun bokap sudah pergi kerja, nyokap gw tidak curiga sama sekali, nyokap hanya menanyakan apa yang gw lakukan sehingga sering pulang larut malam, dengan bodoh nya gw berbohong “bikin tugas”. 
Cindy dan Kak Lina juga tidak curiga, gw selalu berusaha menutupi kelakuan gw ini.

Hari itu dikampus. Dosen memberikan tugas yang harus diselesaikan secara berkelompok. 1 kelompok isi nya 5 orang. Gw liat semuanya sudah duduk di kelompok masing masing.

Karena ini gw terpaksa harus ngobrol dengan orang untuk minta ikut dikelompok nya.
Gw berdiri dan menghampiri kelompok yang duduk didepan gw.
“gw boleh gabung..?” tanya gw “masih 4 orang kan ini”

Mereka semua saling pandang satu sama lain. Kemudian salah satu dari mereka melihat gw.
“sorry bro udah ada orang nya juga satu lagi..”

Gw langsung balik badan tanpa bilang apa apa. Gw pergi ke kelompok lain yang anggota nya masih 4 orang. Ketika gw meminta gabung dikelompok itu, jawaban yang sama juga yang gw dengar.

Satu kelompok terakhir yang jumlah nya masih 4 orang, dan di kelompok itu ada Rani.
“gw boleh gabung..?”

“aduh maaf, udah penuh” jawab seseorang.

“masih kurang 1 orang lagi kan” sahut Rani.

Lagi lagi tanpa ngomong apa apa, gw langsung pergi dan balik ke meja gw.
Gw lebih memilih tidur dan tidak mau memperdulikan lagi tugas dari Dosen itu..

Saat mata kuliah berakhir, gw langsung jalan keluar kelas seorang diri.

“ooi Ri” panggil Rani “padahal tadi kelompok gw Cuma 4 orang Ri, tapi anggota yang lain nggak mau nerima lo dikelompok, mereka takut lo nggak mau bantuin bikin tugas nya”

“lagian lo nggak pernah mau ngobrol sama orang sih, jadi susah kan”

Gw melirik Rani sebentar, kemudian langsung mempercepat langkah meninggalkan nya.

“ahh lo Ri, kalau malam aja baru lo mau ngomong sama gw” teriak Rani.

Saat malam hari dan dibawah pengaruh alkohol, gw jadi lepas dan mau ngobrol dengan orang lain lagi. Tanpa alkohol, gw tidak mau ngobrol dengan orang, gw lebih milih diam dan menyendiri.

......

Malam nya, gw pergi sendiri tanpa ditemani Haris dan Rani karena mereka mau ketempat lain.
Gw meminjam Mobil nyokap.

Saat gw keluar dari rumah gw, gw melihat Siska duduk didepan teras rumah nya Cindy bersama Kak Lina.

“mau kemana Ri..?” tanya Kak Lina.

“jalan-jalan” jawab gw.

Gw membuka pintu pagar dan melihat ada Mobil parkir didepan rumah gw sehingga menghalangi gw yang mau ngeluarin Mobil.

“Mobil siapa ni..?” teriak gw.

“jangan teriak teriak Ri” ucap Kak Lina.

“mobil aku Ri, sebentar ya aku pindahin” ucap Siska.

“rumah sejengkal bawa Mobil” sahut gw.

Gw masuk kedalam Mobil dan melihat ke Siska.
Siska jadi sering main kerumah Kak Lina, padahal dulu tidak pernah sama sekali, setiap gw tanya sama Kak Lina dia mau ngapain, Kak Lina tidak pernah mau menjawab..

Pelangi Setelah Hujan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang