Bagian 35

1.4K 37 0
                                    

Esok nya gw berangkat sekolah dengan kaki yang terkilir sehingga membuat gw pincang saat berjalan.

Saat jam istirahat hampir berakhir gw baru keluar kelas dan menuju kantin, gw berniat menjumpai Arya, gw tau kebiasaan Arya, dia baru akan kekantin saat sudah jam istirahat hampir berakhir, karena saat itu kantin sudah sepi.

Gw melihat Arya duduk sendirian sambil makan bakso, dan gw liat ada 1 mangkok kosong didepan nya.

“satu mangkok kosong itu lo yang makan juga?” gw bertanya saat sudah berdiri dibelakang nya.

Arya menoleh kebelakang, dan tidak menjawab pertanyaan gw. Gw ikut duduk dibangku panjang yang sedang Arya duduki tapi gw duduk tidak menghadap arah Yang sama dengan nya, gw duduk menghadap kearah berlawanan

Arya baru membuka suara saat bakso nya telah habis “ngapain lo kesini?”

“gw Cuma mau bilang makasih karena lo udah nolong gw kemarin”

“gw nggak nolong lo, gw Cuma nggak suka aja ngeliat orang yang main kroyokan”

“ya terserah, yang penting gw Cuma nggak mau utang budi sama orang” Kata gw.

Gw sama Arya kembali diam, kami diam cukup lama sampai gw kembali membuka suara lagi.

“itu mangkok kosong yang satu lagi lo yang makan juga?” gw kembali menanyakan pertanyaan awal tadi.

“iya”

“pantes badan lo besar, kalau nggak olah raga bisa mati cepat lo” kata gw.

“nggak peduli gw. lo urus aja urusan lo, jangan sampe lo duluan yang mati konyol gara-gara sok ngelawan mereka semua sendirian” nada suaranya mulai meninggi.

Gw langsung berdiri dan berniat pergi, tapi belum sempat gw pergi Arya menarik kerah baju gw sehingga membuat gw tersentak, dengan cepat gw juga langsung menarik kerah baju nya.

“lo lepasin tangan lo dari kerah gw” kata Arya. Penjaga kantin dan beberapa orang dikantin Cuma diam aja ngeliatin kami.

“kalau lo nggak lepasin kerah gw duluan, gw juga nggak akan lepasin” jawab gw.

“besar juga nyali lo, pantes lo berani datangin Ikbal sendirian” ucap Arya sambil ngelepasin kerah gw, dan gw juga langsung melepas kerah baju nya.

“selama gw nggak salah, gw nggak akan takut” jawab gw sambil pergi ninggalin kantin.

.......

Saat pulang sekolah Ryan kembali ikut dengan gw ke SMA lain untuk mencari Resti, hari itu lumayan enak karena diseberang sekolah nya ada kios kecil, jadi gw bisa nungguin sambil duduk dikios itu.

Saat gw sedang fokus memperhatikan gerbang sekolah nya, ada seseorang datang menghampiri kita dengan wajah sangar.

“lo bedua pasti yang suka malak anak SMA sini kan” kata orang itu dengan galak nya.

Gw yang saat itu fokus melihat gerbang sekolah sama sekali nggak memperdulikan orang itu, tapi tidak dengan Ryan, Ryan yang hobi nya memprovokasi orang langsung memulai niat jahat nya.

“kalau iya kenapa emang” jawab Ryan nggak kalah galak.

“mending lo bedua cabut dari sini sebelum gw panggil semua anak SMA sini”

“kita belum dapat duit hari ini, mending lo panggil teman-teman lo terus kumpulin duit kalian semua” jawab Ryan.

Gw yang dari tadi diam aja langsung berdiri dan menghampiri orang yang mendatangi kami itu.

“maaf bang di SMA abang ada cewek yang nama nya Resti nggak?” tanya gw.

“gw nggak tau, mending kalian cabut sekarang sebelum gw panggil semua anak SMA sini” kata nya masih dengan galak nya.

Pelangi Setelah Hujan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang