9. But If You're Weak, You Will be Throwed Away

2.8K 199 23
                                    

“Tunggu… apa yang kalian lakukan sepagi ini-nanodayo ?” Midorima segera tersadar dari bayangan malaikatnya. Hime menatapnya bingung. Lalu tersenyum lebar ke Midorima sebelum menjawab pertanyaan tersebut.

Ohayou, Rou-kun ! Tentu saja kami berlatih.” Para anggota Kirisaki Daiichi tampak masih mengantuk walau penuh dengan amarah. “Yasudah, kami duluan ya !” Hime berjalan sambil dibuntuti anggota Kirisaki Daiichi. Midorima segera bangkit dari posisi duduknya lalu mengejar anggota Kirisaki Daiichi.

“Boleh aku ikut-nanodayo ?!” Hime membalikkan tubuhnya lalu mengulurkan tangannya kepada Midorima. Senyum bebas tanpa beban muncul di wajah Hime. Senyum itu memicu senyuman tipis di wajah Midorima juga. Tangan berbalut perban itu membalas uluran tangan Hime.

“Tentu saja !”

-*-*-*-

Ohayou !!!!” seru Takao di ruang makan itu. Hime yang sedang memasak makanan, untuk sarapan mereka semua, membalasnya. Di meja makan, terdapat tubuh lelaki bersurai rumput laut yang terkapar lemas. Takao menepuk—menampar keras punggung Midorima yang sedang terkapar lemas di meja makan.

ARGG !! BAKAO !!!” Midorima berujung hampir mencekik Takao, kalau saja Hime tidak memisahkan mereka berdua. “Maa… maaa Rou-kun, Takao-kun tidak bersalah atas hal ini. Justru aku yang harus meminta maaf karena tadi terlalu keras.” Midorima memalingkan wajahnya lalu melepaskan Takao.

“Pfft…. Rou-kun” Takao segera menahan tawanya sebisa mungkin ketika Midorima mengeluarkan aura mengerikan beserta telapak tangannya yang mengepal keras, siap meninju Takao kapan saja. “Oh ya, Shin-chan, semalam kau ke mana ? Futonmu rapih banget, seolah-olah kau tidak tidur di sana.” Midorima menguap sebelum membalas pertanyaan tidak bermutu dari Takao.

“Aku ketiduran di sofa di lantai 2-nanodayo. Aku terbangun begitu saja jam 2 pagi buta-nanodayo. Memangnya kenapa ? Hime, biar kubantu kau. Bu-bukan berarti aku peduli dengan mu ya !” Midorima segera membantu Hime membereskan porsi-porsi makanan untuk mereka semua. Meninggalkan Takao yang kebingungan.

‘Sejak kapan Shin-chan memanggil Kuroko-chan dengan sebutan Hime ?’  Di saat Takao terjebak di dalam lamunannya sendiri, semuanya sudah siap di meja makan.  Miyaji menanyakan hal yang sama kepada Midorima yang kembali dijawab dengan hal yang sama seperti yang Midorima katakan kepada Takao. Tim Shuutoku memutuskan untuk menunggu anggota Kirisaki Daiichi untuk menunjukkan rasa terimakasih mereka.

“Untung saja kalian cepat datang, kalian sangat lama ! Apa yang kalian lakukan? Tertidur di ofuro ?” bentak Hime. Mereka yang dibentak pun hanya bisa meruntuk di dalam hati. Mereka meruntuk karena Haizaki, yang berhasil mandi pertama, justru tertidur di dalam ofuro. Jangan lupa Hanamiya yang menyiram mereka dengan air yang membuat mereka harus ganti baju lagi.

Hime mempersilahkan mereka semua untuk duduk setelah puas menceramahi mereka semua. “Itadakimasu !” ucap mereka. Tak seperti Shuutoku yang langsung menyerbu makanan mereka, Kirisaki Daiichi dan Hime melirik Midorima yang siap makan. Sebelum akhirnya…

‘KRAK’

Suara patah timbul dari sumpit kayu yang digunakan oleh Midorima. Midorima melihat patahan sumpit itu yang sukses terbelah dua. “Yappari, ternyata semuanya akan selalu mematahkan sumpit kayu setelah kulatih.” Hime menyerahkan sepasang sumpit besi kepada Midorima lalu memakan sarapannya sendiri. Midorima membisikkan kata ‘terimakasih’ kepada Hime. Kesunyian sempat terbentuk, sampai Takao mulai berceletuk.

Nee, Kuroko-chan apa maksudmu ‘kulatih’ ?” Hime yang sudah menyelesaikan setengah dari nasinya lalu menjawab pertanyaan Takao.

{DROPPED} Phantom and DarknessWhere stories live. Discover now