12. Don't Understimate Us

2.7K 205 78
                                    

12. Don’t Understimate Us

Hime menggenggam erat kamera recorder-nya dan papan berisi data-data lawan. Manik aquamarine-nya tertuju ke pemain lawan yang bermain tidak serius. Mungkin ini masih babak percobaan bagi tim basket Kirisaki Daiichi. Selama masih belum muncul salah satu dari trio ace, mungkin ini masih tahap percobaan. Tidak, tepatnya tahap permainan.

Perempatan imajiner muncul di dahi Hime yang ditutupi oleh tudung jaketnya itu. Dia sangat benci diremehkan. Salahkan Teikou yang mendidiknya seperti itu. Lawan sedang meremehkan mereka dengan cara memainkan tim cadangan mereka yang tentu saja lebih lemah daripada tim starter mereka. Belum lagi tim cadangan itu tidak bermain secara maksimal. Bagi Hime ini adalah penghinaan terbesar yang pernah ia dapatkan dalam dunia bola oranye itu.

Bel pertanda bahwa sudah berakhirnya suatu babak berbunyi. Kedua tim diperbolehkan beristirahat selama dua menit sebelum menuju ke babak selanjutnya. Walau begitu, anggota Kirisaki Daiichi lebih memilih untuk bertarung di lapangan daripada ke bench mereka. Lawan mereka maupun penonton tidak akan mengetahui betapa menyeramkan aura yang dikirimkan oleh Hime.

Hime memberikan tatapan datar nan dingin dari balik tudung jaketnya. “Silahkan.” Satu kata sopan yang bahkan bisa membuat mereka merasakan aura gelap Hime. Aura gelap yang seakan-akan meminta tumbal itu berakhir membuat suhu merendah secara drastis. Lemon madu yang telah disiapkan oleh Hime pribadi menjadi sangat pahit walau rasa aslinya merupakan asam. “Shuuzo-senpai… kau masuk ke lapangan. Hancurkan mereka. Ini perintah.”

“Oke !” balas Nijimura yang mengeluarkan aura yang sama dengan Hime. Err… tambahkan Haizaki juga. Mereka bahkan bersumpah dalam hati bahwa Nijimura sedang berbisik menyeramkan. “Hancurkan…hancurkan…hancurkan…” Belum lagi terkadang mereka mendengar bahwa Nijimura tertawa mengerikan. Dan mereka bersumpah untuk tidak pernah memprovokasi semua alumni Teiko. Karena itu semua tentang hidup dan mati.

.-.-.

“Awal quarter kedua ! Kedua tim harap berkumpul untuk melanjutkan permainan !” Nijimura meregangkan otot-ototnya yang menjadi kaku karena pelatihan ala Hime. Dengan semangat dia mengeluarkan harta berharganya itu. Sebuah wristband pelangi yang ia beli ketika di Amerika dengan gaji pertamanya sendiri.

Senpai…” Hime menarik ujung seragamnya pelan. Memaksanya untuk menatap langsung manik teal yang kini selalu ditutupi tudung jaket. “Senpai…” ujar Hime mendekatkan bibirnya ke telinga Nijimura. Jantungnya berdetak sangat cepat.

“Senpai… tidak HOMO bukan ?” Satu serangan yang menghancurkan kokoro Nijimura beserta kebanggaannya itu. Nijimura segera  T E R P E L A T U K.

.-.-.

Mata para penonton terbelalak melihat kedatangan Nijimura ke lapangan dengan seragam hijau-hitam. “Astaga ! Lihat itu ! Dia… Nijimura Shuuzou !!!” seru salah satu penonton. Semua penonton yang pernah menonton kejayaan Teikou sebelum kemunculan Kiseki no Sedai segera familiar dengan nama tersebut. Seseorang yang mendapatkan gelar sebagai  ‘ Power Forward Terbaik ‘ di saat belum ada kemunculan para monster jenius yang tak lebih sebagai  makhluk yang sangat menyukai basket.

“Nijimura Shuuzou ? Memangnya dia siapa ?” Seorang penonton menanyakan ke temannya. Orang yang ditanyanya pun segera memasang pose seorang detektif.

“Nijimura Shuuzou adalah captain Teikou sebelum Akashi Seijuurou seingatku. Dia terkenal karena pernah menjadi Power Forward terkuat di Tokyo atau mungkin di Jepang pada masanya.” Nijimura dengan mudahnya menghancurkan para lawannya. Tentu saja, apa yang kau harapkan dengan mantan captain Teiko yang berhasil menjabat di tahun kedua ?

{DROPPED} Phantom and DarknessKde žijí příběhy. Začni objevovat