#24 - ending

5.4K 825 869
                                    

+++

verin's pov

dira memoleskan lip tint sekali lagi ke atas bibir gue, lalu dia menatap gue sambil menggelengkan kepalanya.

"cantik banget parah sih temen gue," ujarnya. dia ngeliatin gue dengan tatapan bangga.

gue cuma tersenyum tipis, menyelipkan rambut gue ke belakang telinga, kemudian merapikan dress hitam selutut yang gue balut dengan denim jacket.

"udah siap?" tanya ashton yang tiba-tiba memasuki ruangan kelas yang dipakai buat siap-siap ini. hari ini dia menggunakan kaos hitam crew, dan nggak lupa mengalungkan nametag dan HT-nya.

"abis ini, ash?" gue nanya balik.

ashton mengangguk, "ayo ke backstage."

"semangat, ver." dira menepuk pundak gue, lalu gue menyempatkan diri buat meluk dia.

"makasih, dir. you help me a lot." jawab gue, sebelum akhirnya pergi ke belakang panggung untuk mengikuti ashton.

++

luke's pov

setelah sibuk ngurusin para performer, sekarang gue harus meriksa bagian ticketing. lumayan banget, hari ini banyak yang bayar on the spot, dan gue bangga gitu dikit.

sambil menyisir rambut gue dengan jari, gue berjalan ke gerbang sekolah gue yang masih rame sama orang-orang yang tiketnya lagi dicek. karena gue ngeliat morgan keteteran, gue mulai bantuin dia di bagian body checking cowok.

padahal gue pengennya bantuin body checking cewek.

tapi abis itu biji gue bakal digelindingin dira.

"rokok gue tahan, ya." kata gue ke salah satu orang yang celananya gue cek. "nanti ambil aja di panitia yang di pintu keluar."

tapi gue cuma bisa ngecekin badan sekitar 3 cowok, karena queue cewek tiba-tiba rame. pastinya gue langsung kesana dong.

"kenapa, cha?" tanya gue ke icha yang nge-handle body checking cewek.

"tau gak sih, luke, ada cewek hamil mau masuk, gila!" kata icha sambil megangin kepalanya. beneran stress dia kayaknya.

"hah? terus allowed tuh?"

"tadinya anak-anak pada ga ngebolehin, terus si rafael nyuruh ngebiarin aja, abisnya tu cewek maksa," jawab icha. "rafael bilang suruh biarin masuk aja, kalo kenapa-napa bilang panitia ga tanggung jawab. terus cewek itu setuju, masuk dah dia."

gue terkekeh, "ada-ada aja. saking pengennya nonton pensi kita, tuh. yaudah, gue ngecek yang lain deh, ca."

"siap-siap." kata icha, kemudian dia melanjutkan ngebantu syifa body checking.

awalnya, gue berniat mau ngebantuin si morgan lagi. tapi, semuanya mendadak make sense buat gue, setelah gue melihat calum yang lagi clingak-clinguk di venue.

ini gak bagus.

SUMPEH NGAPAIN DIA KESINI BAWA BINI NYE?!

gue langsung terjun ke kerumunan orang, semuanya gue terobos, pot bunga gue hantem, apaan ge gue tabrakin.

gue melihat ke arah panggung dan panggung yang tadi sempet jeda setelah payung teduh tampil, sekarang udah mulai rame lagi karena..

verin naik panggung.

GILA INI KENAPA BISA SERENTAK GINI SIH MAU PULANG AJA GUE SEKARANG BISA GAK?!

++

verin's pov

GO-LUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang