#19

5.6K 970 602
                                    

+++

verin's pov

"berarti kalo asam nitrat itu jadinya H+ ditambah NO3, ya?" tanya niall ke gue.

"nah, pinter." jawab gue, lalu kembali fokus ke tugas kimia yang di kasih sama bu fifi.

entah kenapa, setelah jadian sama calum otak gue semakin lancar. bahkan gue langsung bisa ngajarin niall pelajaran kimia, padahal biasanya yang gue tau cuma H2O doang. udah.

tapi sekarang, gue langsung bisa melihat masa depan yang lebih baik.

let the colors of the rainbow,
we will shine.. we will shine..

you sing you kam bing.

"tugasnya jadiin pr aja ya, udah bel istirahat, nih," kata bu fifi. "pelajaran hari ini ibu tutup, ya."

bu fifi langsung membereskan buku-bukunya yang ada di atas meja, lalu bergegas keluar kelas. kayaknya dia laper banget deh makanya buru-buru.

"ver, nanti pulang sekolah rapat osis bareng sama mpk ya. mau ngomongin pensi." luke menoleh ke belakang.

ah, iya ya.

gue baru engeh kalo bentar lagi pensi. kurang lebih sebulan lagi, lah.

"okedeh. kantin yuk, dir, luke," ajak gue ke luke dan dira yang ada di depan gue.

kami bertiga jalan ke kantin beriringan seperti biasa. sementara luke dan dira ngobrol dan bercanda layaknya sepasang truk gandeng, gue menatap hp gue yang baru aja kemasukan notif LINE dari calum.

calum: yang
calum: yang
calum: yang aus yang aus

verin: garing lo bego

calum: nyantai dong sist
calum: gi ap nie
calum: dah jam 12 jgn lupa mkn yh,,

verin: Y
verin: nanti jemput akunya jam 5 aja ya. aku mau latihan buat pensi

calum: oh seperti uti
calum: ntar aku tunggu di depan gapake lama ya
calum: kl lama gua tinggal bodo amat sono terbang ke langit-langit mulut

gue langsung menekan tombol lock screen, dan tanpa sadar, gue, luke, dan dira udah sampe di salah satu meja kantin yang kosong.

gue dan dira langsung duduk, sedangkan luke masih berdiri untuk segera memesan makanan.

"lo pada mau makan apa?" tanya luke ke gue dan dira.

"gue nasi katsu aja, minumnya es teh." jawab dira.

gue mikir sebentar. "gue es teh aja, deh. galaper."

luke mengangguk, lalu cowok tinggi nan dinamis itu berjalan cepat ke arah tukang katsu.
seperti biasa, kegiatan gue kalo udah di kantin ya ngeliat ke lapangan. disana ada segerombolan anak ekskul basket yang lagi latihan, entah buat event apaan.

mata gue dengan cepat nge-spot mantan crush gue alias ashton. dia pake kaos hitam dan celana basket. rambutnya yang agak gondrong dan berkeringat itu bikin dia keliatan 'kakak kelas banget' gitu.

gue harus mengakui kalo dia emang ganteng, tapi pacar gue lebih. bye.

nggak lama, luke dateng sambil membawa makanan yang kita pesen tadi. dia bawa sebisanya aja, sisanya minta tolong bawain mas-mas kantin.

GO-LUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang