23. ACTIVITY

2.9K 180 6
                                    

Beberapa hari setelah Chen menjadi anggota keluarga Song, Joong Ki dan Hye Kyo telah berunding untuk memberikan nama korea yang cocok untuk Chen.

Mereka sedang berada di kamar Chen.

"Chen, mulai sekarang kau akan memiliki nama korea, Hyung dan noona sudah menemukan nama yang cocok untukmu.." ucap Joong Ki dengan semangat.

"Benarkah, Hyung?" tanya Chen tak kalah semangat.

"Jong Dae. Song Jong Dae.." ucap Hye Kyo dengan penekanan.

"Karena kau adalah lelaki yang hebat, nama itu akan cocok sekali untukmu.." jelas Joong Ki.

"Wah.. Jong Dae.. Aku rasa nama itu sangat kren.." puji Chen dengan senyum manisnya.

"Oh ya, dan kau harus menguasai bahasa koreamu karena sebulan lagi kau akan segera melanjutkan studimu, kau harus bisa berbaur dengan teman-teman barumu nanti.." jelas Joong Ki lagi. Chen hanya membulatkan matanya.

"Benarkah, Hyung?" tanya Chen bingung.

"Kau harus banyak belajar untuk bisa memegang beberapa saham, Chen.." jelas Hye Kyo. Namun, Chen terlihat diam dan tak berkata apapun.

Joong Ki dan Hye Kyo saling melihat dan bertanya-tanya ada apa.

"Apakah kedua orang tuaku akan senang melihatku seperti ini?" tanya Chen denan tatapan kosongnya.

Kini Joong Ki dan Hye Kyo mengerti, Chen mengingat kedua orangtuanya.

Hye Kyo beranjak dari duduknya yang berada disebelah Joong Ki menjadi disebelah Chen.

Hye Kyo memegang tangan Chen seolah memberinya kekuatan.

"Mereka akan bangga padamu Chen. Mereka selalu melihatmu disana. Kau akan selalu menjadi berlian di hati mereka.. Percayalah pada noona.." jelas Hye Kyo dengan senyum meyakinkannya.

Chen terdiam mendengar noonanya berbicara.

"Aku.. Percaya pada noona.." ucap Chen dengan melihat noonanya itu.

Joong Ki pun tersenyum melihat dua orang di depannya itu.

.

.

Sebulan sangat cepat berlalu. Semua orang di kediaman Wang Group menjalani aktifitas seperti biasa.

Joong Ki yang bekerja sebagai Presdir Wang Group yang semakin lama semakin berkembang dengan bagus.

Hye Kyo yang teratur untuk memulihkan penyakitnya.

Lisa yang jadwal untuk manggungnya tak terlalu padat sehingga bisa dengan rutin memberikan waktunya untuk mengajari Chen belajar bahasa korea.

Dan, Chen dalam sebulan sudah mulai menguasai bahasa koreanya.

Ini adalah hari pertama Chen untuk masuk universitas. Joong Ki sengaja menempatkan Chen pada universitas milik Wang Group supaya bisa dengan mudah memantau Chen walau Lisa sebenarnya juga berada di tempat belajar yang sama dengan Chen.

Joong Ki tau bahwa sebagai seorang idol yang memiliki jadwal tak menentu Lisa jarang sekali ke kampus.

Joong Ki akan mengantar Chen ke kampus setiap hari karena satu arah dengan kantor.

Mobil Joong Ki sudah berhenti di depan pintu masuk kampus.

"Tidak ada yang tertinggal kan?" tanya Joong Ki yang dibalas anggukan Chen.

Chen hendak keluar dari mobil nya namun Joong Ki lupa memberikan sesuatu.

"Oh ya, ini dompetmu! Aku hampir lupa" ujar Joong Ki sambil memberikan sebuah dompet pada Chen dari dalam setelah jasnya.

"Itu penting, kau periksa dulu kartu identitas dan kartu mahasiswamu.."

"Oh dan aku lupa mengambil uang tunai, jadi kau pakai kartu yang berwarna hitam itu saja untuk membeli sesuatu, kartu itu masih atas namaku, untukmu masih dalam proses.."

Chen hanya mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar celotehan Joong Ki.

Tak lama Chen keluar dari dalam mobil, namun Joong Ki memanggilnya lagi.

Karena Chen sudah hampir masuk kedalam pintu kampus, Joong Ki terpaksa mengeluarkan kepalanya dari dalam jendela.

"JONG DAE-YAA!" panggil Joong Ki dan membuat Chen membalikkan badannya.

"Ada apa Hyung?" tanya Chen saat tiba di depan Joong Ki.

"Kau melupakan ponselmu!" ucap Joong Ki sambil memberikan sebuah ponsel.

.

.

Hye Kyo melihat Hyun Ki yang sedang duduk sendiri di sofa ruang kelurga. Hyun Ki terlihat sangat sedih dengan wajahnya yang cemberut.

"Anak Eomma, kenapa sendiri saja?" ucap Hye Kyo tiba-tiba setelah duduk disamping putranya.

"Karena aku hanya sendiri di rumah Eomma.." jawab Hyun Ki datar.

"Lisa noona pergi, Chen Hyung pergi, Haraboji dan Halmoni, dan Appa juga tidak ada, Eomma saat ini harus ke rumah sakit.. Aku bermain dengan siapa?" jelas Hyun Ki dengan penuh kesedihan.

Hye Kyo yang melihat Hyun Ki seperti ini jadi merasa tak enak akan meninggalkan putranya sendiri.

Seketika Hye Kyo teringat dengan Joong Ki yang sudah lama menginginkan anak kedua mereka untuk teman bermain Hyun Ki.

"Kau benar Joong Ki.. Hyun Ki juga membutuhkan teman bermain di rumah yang besar ini.."

.

.

.

Next part 2!

Sorry kalo part ini ngebosenin kaya apa yang dirasain uri Hyun Ki sekarang :D

Keep Vomment!!! :)





Indifferent Husband | SSCP [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang