22. PLEASE (Part 2)

2.9K 200 26
                                    


"Kau bilang saat ini kesehatanku lebih penting dari segalanya, Joong Ki-ssi"

DUG.

Joong Ki kembali teringat dengan perkataannya tadi malam dan sebelumnya bahwa kesehatan Hye Kyo harus di prioritaskan untuk saat ini.

Karena sudah terlalu lama menahannya. Joong Ki lupa bahwa kesehatan Hye Kyo lah yang terpenting.

Joong Ki kini merutuki dirinya sendiri.

Joong Ki bersender di sofa ruang kerjanya.

Merasakan keputus asaan yang mendalam.

Melihat itu, Hye Kyo hanya memegang tangan Joong Ki dan menciumnya.

"Aku berjanji padamu.. Aku akan fokus untuk kesehatanku dan ketika sudah lebih baik, aku akan memberikan apapun yang kau mau Joong Ki.." jelas Hye Kyo menenangkan suaminya itu.

Joong Ki sedikit terkejut dengan kata-kata Hye Kyo. Namun ia tak bisa menyembunyikan senyum senang nya dan kemudian memeluk Hye Kyo dengan penuh kasih sayang.

.

.

Seminggu telah berlalu, Appa Joong Ki mengumpulkan semua orang termasuk para pekerja di rumahnya untuk berkumpul di aula outdoor halaman rumahnya pada pagi hari.

Keluarga Hye Kyo pun datang untuk pengumuman yang penting ini.

Appa Joong Ki mengumumkan kepada semua orang bahwa ia akan secara resmi mengangkat Chen menjadi anaknya.

Awalnya semua yang mendengar merasa terkejut bukan main. Termasuk Chen.

"Chen akan segera aku resmikan menjadi anggota keluarga Song dan pastinya akan mendapat beberapa bagian saham Wang Group. Tentunya ia akan melakukan beberapa proses terlebih dahulu.."

"Aku juga akan segera meresmikannya di depan para tetua dan dewan direksi perusahaan.."

"Jadi, mulai saat ini. Kalian harus menganggap Chen sama seperti anakku Joong Ki dan Lisa. Karena mulai detik ini Chen adalah anakku" jelas Appa Joong Ki.

Joong Ki tersenyum mendengarnya.

Ketika Appa Joong Ki selesai memberikan pengumuman, semua pekerja kembali untuk melanjutkan pekerjaan dan saat ini hanya tersisa anggota keluarga.

Chen masih diam tak berani untuk berkata.

Appa Joong Ki menghampiri Chen dan duduk di kursi yang berada disebelah Chen.

Semua anggota keluargapun melihatnya.

"Chen.." panggil Appa Joong Ki.

"Yaa, P.. Presdir" jawab Chen gugup.

"Kau bisa melihat mataku ketika berbicara denganku?" tanya Appa Joong Ki lembut yang membuat semua merasa bukan seperti Presdir pada biasanya.

Chen perlahan mulai mendongakkan kepalanya dan melihat wajah Appa Joong Ki dengan sedikit nyali.

"Aku harap kau mau menerima keputusanku.."

"Tapi.. Presdir.. Aku bukanlah apa-apa"

"Jika kau bukan apa-apa, kau tidak mungkin bisa merubah Joong Ki hingga 180°.."

Sontak semua terkejut termasuk Joong Ki dan Chen.

"Aku tak mengerti maksud Presdir.."

"Joong Ki adalah anakku yang sangat aku mengerti sifat kerasnya. Mungkin ketika ia bertemu Hye Kyo sedikit demi sedikit ia bisa berubah.. Namun, saat kedatanganmu, aku mengerti betul bahwa Joong Ki saat ini sudah sepenuhnya berubah, hangat dan penuh dengan kasih sayang bahkan kepada siapapun, bukan hanya keluarganya.."

"Aku sangat percaya itu karenamu karena aku telah mendengar percakapan antara kau dan Joong Ki. Itu adalah pertama kalinya bagiku untuk sepenuhnya mempercayai ketulusan Joong Ki.."

"Aku berbicara seperti itu karena aku adalah ayah yang selama ini berada disisinya selama ia hidup. Walau aku sangat sibuk tapi aku tau benar sifat keras Joong Ki. Bahkan aku pernah benar-benar tidak mempercayainya dan membencinya karena sifatnya, begitupun sebaliknya Joong Ki terhadapku.."

"Dan kau Chen, adalah orang yang sangat dipercayai oleh Joong Ki. Joong Ki mempercayakanmu sebagai orang yang lebih sehingga ia ingin menjadikanmu sebagian keluarga ini.."

"Menurutku itu keputusan baik dengan mengetahui sikap dan perilakumu selama ini terhadap keluargaku.. "

"Jadi.. Semoga kau bisa dengan senang hati berada disini.. Menjadi anak seorang tua bangka ini.. Aku mempercayakanmu untuk bisa membuatku bangga terhadapmu dan tak akan menyesali keputusanku ini.. Aku percaya padamy Chen.." jelas Appa Joong Ki dengan senyuman diwajahnya.

Berhasil membuat semua terharu.

Chen masih terdiam seribu kata.

Chen berpikir segala sesuatu dan tak lama Chen memantapkan dirinya.

Chen berdiri berhadap dengan Appa Joong Ki.

"Aku.. Pasti akan.. Membuat Presdir bangga padaku.." ucap Chen dengan membungkuk hormat 90° pada Appa Joong Ki yang dibalas dengan senyuman setiap orang disana.

Hye Kyo pun yang melihat ini diam-diam menangis dan sesekali memandang ke arah Joong Ki yang berada di sebalah Appanya dan Chen.

Hye Kyo merasa sangat bahagia karena keputusan suaminya itu.

Appa Joong Ki sedikit tertawa melihat perlakuan Chen yang lugu.

"Jadi, sekarang kau harus biasakan untuk memanggilku panggilan yang biasa Joong Ki dan Lisa berikan padaku.." ucap Appa Joong Ki ditengah senyumnya.

Chen sedikit bingung dan mengingat.

"A.. Beo.. Ji?" tanya Chen ragu. Semua pun tertawa gemas ke arah Chen.

"Abeoji.. Dan jangan lupa, disana eommamu.." ucap Appa Joong Ki sambil melihat ke arah istrinya yang sedang tersenyum senang.

Chen reflek menghadap ke arah Eomma Joong Ki dan membungkukkan badannya.

"Aku.. Akan membuat Eo.. Mmo.. Ni.. Bangga padaku.." ucap Chen masih sedikit gugup.

Lalu Chen mengulangi kata-kata itu pada setiap anggota keluarga barunya dan keluarga Hye Kyo yang membuat suasana tempat itu sangat menyenangkan dan penuh canda tawa.

Kini Wang Group telah kedatangan anggota keluarga baru. Semua orang pasti ikut senang mendengarnya.

"Oh ya.. Joong Ki.. Karena kau Hyung nya, aku mempercayakan kau untuk mencari nama korea untuknya.. Dia harus memiliki nama korenya juga.." ucap Appa Joong Ki tiba-tiba.

"Ye, Abeoji.. Pasti akan aku cari nama yang cocok dan baik untuk Chen.." jawab Joong Ki pasti.

"Dan Lisa.. Mulai saat ini dia adalah Oppa-mu. Kau harus mau meluangkan waktumu untuk mengajarkan Chen bahasa korea yang baik. Aku sudah dengar kau ingin menjadi gurunya.." ujar Appa Joong Ki lagi.

"Ye, Abeoji.. Aku akan senang hati mengajarkan Oppaku.." jawab Lisa dengan penuh semangat.

Dan pagi itu mereka mengisi waktu keluarga mereka yang sangat jarang itu penuh dengan canda tawa hingga tiba waktu untuk makan siang.

.

.

Dalam kamar Joong Ki dan Hye Kyo, mereka tengah asik berpelukan mesra dan saling melumat bibir masing-masing dengan penuh cinta.

Hari bahagia yang keluarganya alami saat ini.

Hye Kyo pun sangat berterimakasih pada suami tercintanya itu dan mereka langsung berciuman mesra di atas ranjang mereka.

Namun, ketika Joong Ki hendak membuka kancing kemejanya. Hye Kyo menahan tangannya.

"Kau tak lupa kan?" tanya Hye Kyo.

Joong Ki berpikir sejenak.

Dan pada akhirnya ia mengalah dan memilih untuk mengakhirinya di kamar mandi.

.

.

.

Peace! :) Ini cuma lanjutan yang tadi kok :D

Don't forget to Vote! And Comment!! :)

Indifferent Husband | SSCP [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang