Kenangan Masa Lalu

1.6K 258 34
                                    

Taehyung keluar dari porche merah yang dikendarainya. Berhenti sejenak seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling gedung pertemuan itu. Sembari membenahi letak kaca mata hitamnya, ujung matanya memindai beberapa pria berpakaian serba hitam berdiri di sudut sana.

Acara yang akan ia hadiri itu tidak main-main. Kelas tinggi. Lihat saja beberapa detik kemudian tiga orang pria terlihat menghampirinya seraya memberi salam hormat.

"Silakan, Tuan Vincent. Kami antar," ujar salah satu dari mereka.

Vincent. Taehyung hampir saja tertawa mendengar mereka memanggil nama samaran yang diberikan Jimin kepadanya itu. Katanya untuk lebih meyakinkan mereka bahwa Taehyung adalah salah satu dari jajaran pengusaha seperti yang tertera pada profil palsu buatan tim investigasi. Saat itu Taehyung memang sedang menyamar untuk mencari tahu informasi lebih detil tentang Robin yang menjadi target incaran mereka.

Benar saja. Semua orang percaya bahwa dirinya adalah Vincent Kim, seorang pengusaha properti yang memiliki aset milyaran won. Tidak ada yang curiga bahwa dirinya hanyalah seorang detektif junior dari tim investigasi kepolisian Daejoon.

Seorang pria berpakaian rapi serba hitam itu segera membawanya masuk ke ruang pesta. Tempat para jaringan pengusaha mengadakan pertemuan rutin setiap bulannya. Akan berkumpul para pengusaha besar negeri ginseng itu di sana.

Kabarnya gedung tempat diadakannya pesta itu merupakan sebuah hotel yang dikelola oleh Robin dan mitranya. Jadi, kemungkinan untuk bertemu langsung dengan Robin sangatlah besar. Taehyung sudah tidak sabar ingin melihat seperti apa rupa orang yang mereka curigai itu.

Begitu tiba di ruang utama, netra Taehyung langsung menangkap suasana pesta yang begitu elegan. Tidak ada hingar bingar musik seperti di klub malam atau tarian-tarian para perempuan penghibur seperti yang ada di benaknya sebelum ini. Hanya ada lantunan musik klasik yang begitu melenakan jika didengar dengan saksama.

"Selamat menikmati jalannya pesta, Tuan Vincent." Salah satu pria yang mengantarnya berujar. Membuyarkan segala konsentrasi Taehyung dalam mengamati sekitar. Barulah setelah para pria yang mengantarnya pergi undur diri, Taehyung bisa kembali memusatkan perhatiannya pada suasana pesta.

Tidak ada seorang pun yang Taehyung kenal untuk bisa ia ajak bicara. Sementara ia tidak boleh terlihat mencurigakan. Jika diam saja dan memisahkan diri, tentu akan menimbulkan kecurigaan. Jadi, Taehyung berusaha untuk menciptakan percakapan dengan beberapa pria yang sedang asyik bercengkerama di dekat tempatnya berdiri.

Belum lagi Taehyung melangkah, aksinya sudah diinterupsi oleh sebuah suara yang terdengar di earphone-nya.

"Tuan Vincent, bagaimana situasi di sana? Apa kau sudah menemukan sang target?"

Astaga, hampir saja Taehyung memaki pria Yeon itu jika saja ia tidak dalam kondisi menyamar. Padahal saat briefing tadi pria itu sendiri yang menegaskan jangan terlalu sering menghubungi kantor pusat. Alat komunikasi yang diberikan kepada Taehyung itu hanya boleh digunakan ketika kondisi sudah begitu genting. Penyamarannya terbongkar dan Taehyung tertangkap, misalnya. Namun, belum juga Taehyung melaksanakan misinya, pria itu sudah menghubunginya lebih dulu.

"Hei, belum apa-apa, kenapa menghubungiku?" bisik Taehyung dengan suara super lirih. Entah yang di seberang sana mendengarnya atau tidak, Taehyung tidak begitu peduli. Matanya masih sibuk mengawasi kondisi sekitar. Berjaga-jaga kalau ada yang curiga dengan gerak-geriknya.

Terdengar suara kekehan dari seberang sana. Terkadang, Jimin itu memang memiliki selera humor yang aneh. Banyak tertawa di saat yang tidak tepat.

"Aku penasaran bagaimana rasanya menjadi Tuan Vincent yang kaya raya."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 17, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Guardian AngelWhere stories live. Discover now