Menguntit

2.9K 395 32
                                    

Hyena masih memikirkan sosok pria misterius yang sudah menolongnya beberapa hari lalu. Ia masih penasaran dan terlihat sering memikirkannya seraya menatap gantungan kunci kepala malaikat yang ditemukannya.

"Apa dia ini sejenis Guardian Angel, ya?" gumam Hyena seraya membolak-balik kepala malaikat itu dan menemukan sebuah inisial nama di belakangnya. KTH. Mungkin inisial nama pemiliknya.

Tidak jarang, sepulang sekolah Hyena sengaja memperlambat langkahnya di area tempat pria misterius itu pernah menolongnya. Seperti hari itu. Ia sengaja lewat jalanan itu lagi. Berharap datangnya sebuah kebetulan yang bisa mempertemukannya kembali dengan sosok pria itu. Sekadar ingin mengucapkan terima kasih. Namun, kebetulan itu tidak pernah datang.

Seperti hari-hari yang sudah lalu, Hyena pun melangkah pergi dengan gontai. Namun, kali ini ia tidak langsung pulang ke rumah, melainkan menuju lapangan basket untuk menjenguk si kucing yang belum ia lepaskan.

Di jalanan menanjak di dekat area rumahnya, Hyena melihat ada seorang pria muda sedang menggendong seorang nenek tua bersama barang-barang belanjaannya. Gadis itu tertegun melihatnya. Ternyata masih ada manusia baik di dunia ini. Matanya berkaca, teringat kembali pada sosok sang kakak yang telah tiada.

Lamunan Hyena buyar saat melihat kedua orang yang sedang diperhatikannya sudah tiba di atas. Pria tadi menurunkan sang nenek. Berulang kali sang nenek merunduk seraya mengucapkan terima kasih.

Perawakan pria itu mengingatkan Hyena dengan orang yang selama ini dicarinya. Sebagian wajah tertutup topi dan masker. Pakaiannya serba hitam. Postur tubuhnya sangat tidak asing. Tidak salah lagi. Hati kecil Hyena mengatakan kalau pria itulah orang yang dicarinya.

Ketika Hyena berlari kecil mendaki jalanan yang menanjak itu, sang pria berbalik pergi. Hati Hyena mencelos, tetapi ia tidak berputus asa. Ia tetap menghampiri sang nenek. Siapa tahu saja wanita berusia senja itu kenal dengan pria tadi dan ia bisa mendapat sedikit informasi.

"Nenek, mari kubantu membawakan barangnya," tawar Hyena seraya tersenyum.

Sang nenek sempat terkejut sesaat. Namun, beberapa detik kemudian sebuah senyuman mengembang di wajahnya yang sudah keriput.

"Hari ini aku dikirimkan dua malaikat baik hati. Di kehidupan sebelumnya aku pasti telah menyelamatkan dunia," ujar sang nenek kemudian terkekeh.

Hyena ikut terkekeh kemudian mengambil barang belanjaan sang nenek untuk dibawa.

"Kupikir Nenek mengenal pria tadi."

"Sudah seminggu terakhir dia selalu muncul ketika aku hendak melewati jalan yang menanjak ini."

"Dan selama itu pula pria tadi membantu Nenek dengan menggendong dan membawakan barang-barang Nenek?" tanya Hyena lagi.

"Iya. Seperti tadi. Nenek pikir dia memang benar-benar malaikat yang dikirim oleh langit."

Malaikat penjaga. Guardian Angel. Selalu menjaga dan membantu orang-orang yang sedang dalam kesulitan. Tidak salah kan jika Hyena memberinya julukan itu?

Selama beberapa menit mereka berjalan sambil asyik berbincang. Lalu tibalah mereka di depan sebuah bangunan lantai dua. Dilihat dari bentuknya seperti rumah susun atau apartemen sederhana.

"Terima kasih sudah membantu. Ingin mampir untuk minum teh?" tawar sang Nenek dengan senyum semringah.

"Tidak perlu, Nek. Hari hampir gelap. Aku harus tiba di rumah secepatnya."

Hyena pun pamit kemudian beranjak pergi menyusuri jalanan menuju ke rumahnya yang terletak beberapa blok dari sana. Sambil sesekali mengedarkan pandangan ke sekeliling. Berharap akan bertemu pria misterius tadi.

Guardian AngelWhere stories live. Discover now