TIME 10 | Nightmares

71 7 0
                                    

"I can't get enough of your love."
-Rosé-

_____________________

Nia terbangun karena mimpi aneh yang ia impikan, ia bermimpi tentang gadis yang menabrak nya kemarin.

+Nia's dream+
"Kakak... Kakak jahat! Dasar pembohong! Hiks.."

"Kakak! Jangan Tinggalin aku!!! Hiks... Kakak... Kakak... Aku gak punya siapa-siapa lagi kak... Jangan tinggalin aku!", gadis tersebut meraung-raung dengan air mata bercucuran.

Nia melihat gadis tersebut menangis frustasi sambil menguncang-guncang tubuh kaku yang berada diatas kasur dan ia yakin ruangan yang ia impikan tersebut adalah ruang mayat, tetapi ia tidak bisa melihat wajah orang yang terbaring kaku tersebut karena sudah tertutupi dengan kain putih yang menutup tubuh orang tersebut dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Kak, maaf mengganggu tapi jenazah harus kami bawa ke rumah duka.", ucap seorang suster yang mendatangi gadis tersebut sambil mengusap-usap bahu nya.

Gadis tersebut hanya mengangguk lemah, lalu...

+Nia's dream end+

"What a weird dream.", gumam Nia. Jam telah menunjukan pukul 5 pagi, itu berarti Nia harus segera bersiap-siap ke sekolah.

"Dear future husband here's a few things you'll need to know if you wanna be my one and only all my life.", Nia bernyanyi di dalam kamar mandi dengan senang nya. Nia hanyalah penyanyi amatiran yang bernyanyi di kamar mandi dan ikut bernyanyi saat musik yang ia sukai berputar di toko baju.

Setelah memakai baju ia pun memakai kacamata bulat non-min dan memoles kan bedak yang membuat kulit nya terlihat kusam dan lebih gelap dari kulit asli nya. Ia menatap refleksi dirinya di kaca, ia tersenyum puas dengan dandanan nerd nya.

#SKIP#

Vian berjalan menyelusuri lorong-lorong kelas XI, ia menaiki tangga dan sampai lah di lorong berisikan ruang musik, ruang komputer, ruang eksul menari, dan gudang kecil di ujung lorong yang buntu.

Sekarang adalah jam istirahat pertama, dan Vian suka meluangkan waktu di lorong ini menikmati angin yang menembus pori-pori kulit mulus nya.

Seketika ia membuka mata setelah menangkap irama musik yang melantun merdu dengan perasaan bahagia sang pemain.
Piano.
Benda yang di mainkan sang pemain adalah piano yang terletak di ruang musik. Ia tidak merasa melihat keberadaan makluk lain selain dirinya di lorong ini, ia pun mencoba mengintip dari jendala ruang musik.
Sayangnya, pemain nerambut panjang tersebut memunggungi nya sehingga ia tidak dapat mengenali wajah nya.

Ia pun memasuki ruang tersebut dengan mengendap-endap sehingga tidak tertangkap oleh sang pemain. Ia hanya berdiri di ambang pintu.

Setelah menyelesaikan lagu Fur Elise yang di karang oleh Mozart. Sang pemain pun hendak meninggalkan ruangan tersebut. Betapa terkejutnya dirinya saat melihat sosok yang segera memilikinya, walau belum sepenuhnya, berdiri di ambang pintu menatap lekat dirinya. Pemain tersebut adalah Nia.

"Génial, bébé.", ucap Vian sambil bertepuk tangan dan mengayunkan kaki nya untuk mendekat kan dii pada Nia yang masih berdiri di samping piano.
(génial, bébé : hebat, sayang -french)

"Arigatō, hachimitsu.", balas Nia tersenyum sedikit meremehkan.
(arigatō, hachimitsu : terima kasih, sayang -jepang)

"Apa kau tau arti dari ucapan ku?", tanya Nia yang masih setia berdiri di tempat awalnya.

"Tidak, tolong artikan?", pinta Vian sambil mengelus pelan pucuk kepala Nia.

"It means, thanks babe.", bisik Nia yang berjinjit dan mensejajarkan bibirnya dengan telinga Vian.

Love By TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang