Chapter 27

100 2 0
                                    

Samar-samar ketukan ringan dipintu kamarku, aku pun terbangun.

"Angela, kau sudah bangun? Bangunlah, penerbangannya 2 jam lagi" suara Mom dibalik pintu kamar.

Aku bangun mengumpulkan nyawaku berjalan kearah pintu dan membuka pintu. Mom sudah rapi dengan pakaiannya, seperti biasa simple tetapi elegant.

"Ya tentu aku baru saja terbangun Mom," balasku sambil mengikat rambutku.

"Kamu tidak harus terjaga semalam Ann, lihatlah matamu" ucap Mom sambil mengelus kepalaku pelan.

Aku tersenyum, "ya setidaknya kita bisa terjaga bersama Mom"

Mom mengangguk samar.

"Mandilah dan segera turun ke bawah"

"Tentu"

Kemudian Mom berbalik menuju ke ruang makan, aku pun menutup pintu langsung berjalan menuju kamar mandi.

Aku melirik ke arah cermin kamar mandiku, ya tentu saja. Mom benar, lingkaran dibawah mataku terlihat jelas. Ya ampun. Seharusnya tidak perlu terjaga sampai jam 2 malam dan seharusnya juga aku memikirkan si pembual -Miguel-.

Miguel? Ya Tuhan!

Mengapa terus terlintas diotakku tentang dia semalam perihal berkunjung ke rumah dan membeberkan hubunganku -dulu- dengannya sewaktu kuliah.

Aku harus melupakannya, ya tentu saja. Syukurlah tak ada apa-apa lagi diantaraku. Dan Orlando tentu saja belum menghubungiku dari kemarin. Ke mana dia?

Setelah mandi aku mencari ponselku, ternyata ponselku masih didalam sling bag. Dan baterainya pun habis total. Selagi men-charge aku merapikan diriku, hari ini aku mengenakan dress biru simple selutut dengan motif floral serta flat shoes warna hitam. Dan make up aku hanya mengaplikasikan eyeliner, mascara, fondation serta liptint warna nude. Aku tak ingin terlalu mencolok lagi pula ini akan memakan perjalanan yang lumayan jauh.

Selesai dengan riasanku kemudian turun ke bawah untuk sarapan bersama Mom dan Dad. Mereka sedang bersenda gurau seperti biasa, dan hari ini aku melihat Dad tak seperti biasanya. Dia terlihat jago saat mengeluarkan lelucon yang menggelitik perut Mom. Heran memang tapi menurutku menyenangkan bisa melihat sisi humor Dad yang selama ini tak pernah kulihat.

"Morning Mom, Dad.." ucapku kemudian mencium pipi Mom dan pipi Dad.

"Morning darl," balas Dad.

"Dad apakah kalian yang akan mengantarku ke bandara?" Tanyaku sebelum memakan sarapanku.

"Ya tentu saja Ann, kami yang akan mengantarmu" balas Dad.

Mom tersenyum dan berkata, "jika kamu tak ingin kami antar, seseorang bisa mengantarkanmu"

Dan kemudian tersenyum misteri, oh tidak aku tak menyukai ini.

"Seseorang? Aku tidak perlu diantarkan kalau begitu, aku bisa memesan taksi" balasku

"Jika kamu merasa berubah pikiran Ann," jawab Dad santai sambil meminum kopinya.

Aku tak membalas jawaban dari Dad dan memfokuskan pikiranku untuk menghabiskan sarapanku secepat mungkin.

Kemudian bel pintu rumah berbunyi, sontak kami bertiga menegok ke arah pintu.

"Biar aku yang membukanya" ucap Mom sambil berjalan untuk membukakan pintu.

Aku mengikuti pergerakan Mom sampai selesai membuka pintu, Mom berbicara dengan seseorang secara samar namun aku masih memfokuskan telingaku dan balasannya adalah laki-laki.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 22, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Angela - It's Always Been YouWhere stories live. Discover now