Chapter 6

168 7 0
                                    

[Orlando POV]

aku memandangi kamar ini, tidak ada yang istimewa memang, tapi ruangan ini memang luas, karena sama dengan kamar Angela ditambah dua ruangan lagi closet dan kamar mandinya, hanya saja disini tidak ada pintu dan tembok.

Aku menatap sekelilingnya, kamar ini terasa dingin walaupun sedang musim panas, ku lihat di beberapa titik terdapat debu.

Dia tidak datang kesini hampir sebulan mungkin?

Aku mengambil kemoceng bulu dan mencoba membersihkan debu pada kotak-kotak mainan kami dulu, disini tidak ada kasur atau semacamnya, hanya sebuah karpet bulu besar yang sedikit usang, dan didindingnya kami menggunakan cermin. Ya! Cermin. Aku dan Angela sangat senang bermain dengan pantulan kami di cermin. Kami mulai mendekorasi ruangan ini saat kami SMP setelah kami mendesain kamar Angela.

Aku jadi teringat terakhir kami bermain disini, saat itu kelas 2 SMA. Karena aku terlalu banyak mengambil kegiatan disekolah dan salah satunya les musik juga di luar sekolah, aku tidak memasuki lagi kamar Angela maupun 'kamar rahasia' kami.

Selesai membersihkan, aku membuka jendela kecil dan langsung rebahan di karpet bulu.

Ahh ini nyaman sekali, seharusnya aku tidak perlu mengikuti banyak kegiatan di sekolah! Seharusnya aku disini, menemani Angela-ku..

Angela-ku? Oh ya, tentu saja!

----------------------------------------------------------------------

[Angela POV]

Aku memandangi pantulan tubuh kami di cermin dinding, setelah berkutat dalam gairah yang berkepanjangan, kami jatuh tersungkur didalam kenikmatan dunia sesaat, kulirik jam di atas kotak mainan yang menunjukkan pukul 04.25 petang.

Jadi sudah 30 menit kita tertidur disini? Dan permainan tadi sekitar 1 jam 38 menit!
Oh tidak! Aku akan ketinggalan penerbanganku!

Aku bangkit dari pelukan Orlando menyambar dalaman dan bajuku lalu memakainya cepat. Aku membangunkan Orlando, tapi ia tampak lelah sekali. Akhirnya ku biarkan ia tertidur disana.

Aku turun dari 'kamar rahasia' menyambar handuk dan langsung masuk ke kamar mandiku.
Aku mandi cepat dan menuju closet -ku lagi, aku memilih T-shirt sleeveless warna off white, leather pants warna hitam dan denim vest hitam, saat aku sedang memakai T-shirt, Orlando turun dari tangga dan menontonku yang setengah telanjang.

"Ehm! Kenapa kau tidak membangunkanku?"

"Oh, maafkan aku.. Saat kulihat tadi sudah hampir setengah lima aku teringat penerbanganku. Jadi aku buru-buru turun kesini"

"Penerbangan jam berapa?"

"Jam tujuh O.. Sekarang, bisakah kau keluar dulu?"

"Hmm, tidak mau. Aku disini saja menontonmu!"

Yaampun! Sejak kapan ia jadi sering melihatku seperti ini? Ini memalukan!

Angela - It's Always Been YouWhere stories live. Discover now