Chapter 15

97 5 0
                                    

"Kk-Kau!!" Teriakku.

"Astaga! Kau disini? Dan.. siapa dia?"

"Bukan urusanmu!!" Lalu aku mendorong mereka keluar dari lift dan aku menekan tombol 'close' di panel pintu, kemudian pintu tertutup.

Aku benar-benar tidak tahan dengannya!

"Are you okay? Umm, siapa dia?"

"Yeah, I think.."

"Jadi? Itu pacarmu? Why you didn't tell me?"

"My Ex, now."

Lalu aku terisak lagi sambil bersandar di dinding lift yang dingin. Kemudian, dia memelukku, menenangkanku. Untuk kesekian kalinya, dan aku nyaman akan hal itu.

"Everything's gonna be alright.."

Aku mengangguk di dadanya.

"Aku akan mengantarmu.."

"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri.."

"Dalam keadaan yang seperti ini? Of course not!"

Lalu pintu lift terbuka, dan aku melihat Miguel disana dengan nafas yang tersengal dan menatap tajam kearahku karena orang asing memelukku didalam lift.

Enyahlah Miguel!

"Kau! Ya, kau! Ikut denganku!" Lalu Miguel menarik tanganku dengan paksa keluar dari lift.

"Aku tidak mau ikut denganmu! Get off me!"

"Lepaskan tanganmu darinya! kau menyakitinya!" Kemudian ia angkat bicara sambil menggenggam tanganku.

"Hey dude, siapa kau? Dia milikku.."

"Sudah tidak lagi Miguel, kita putus sekarang!"

"Apa? Kenapa An--"

"Kita Putus! Okay? Bersenang-senanglah dengan jalang itu! Aku muak denganmu!"

"Jadi kau lebih memilih dia? Memangnya dia siapa hah?!!" Teriaknya.

"Bukan urusanmu! Sekarang enyahlah!!"

"are you.. Slept with him??"

"Ya! Kami tidur bersama, dan kulihat kau juga bersama wanita itu bukan?" ucapnya dingin dan tegas.

Aku akan menanyakan berapa umurnya, nanti. Pasti.

Aku menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca, seolah mengisyaratkan untuk membawaku pergi secepatnya dari sini. Dan dia mengangguk.

"Sekarang, pergilah! Dan bawa dia bersamamu, sepertinya dia butuh uang lebih.." Katanya menunjuk pada seorang wanita dibelakang sana. Ya! Christina Blanc.

"Shit!" Lalu Miguel mengarahkan pukulan tepat di rahangnya.

Aku terkejut saat Miguel melakukan itu, membuatnya sedikit meringis kesakitan sambil memegangi rahangnya. Dan sebelum mereka membalas saling memukul, beberapa orang keamanan hotel mendatangi kami dan melerainya. Mereka membawa Miguel dan Christy, sementara aku bersamanya dan seorang Manager hotel mandatangi kami.

"Maafkan saya tuan, atas kejadian tidak mengenakkan ini. Kami benar-benar minta maaf karena terlambat memanggil keamanan.."

"It's okay, I'm still alive.." Lalu aku membantunya berjalan dan menuju lobby.

Semua pasang mata memandangi kami, aku hanya tetap menatap lurus kedepan dan menuju mobil yang diparkir oleh valet.

"Kau bisa mengendarainya?"

"Ya, tenang saja! Aku tidak apa-apa.. Lagi pula aku masih bisa menyetir"

Lalu ia masuk ke kursi pengemudi, dan aku masuk disampingnya, memakai sabuk pengaman lalu mobil menderu keluar dari sana menuju jalan raya yang mulai padat.

Angela - It's Always Been YouWhere stories live. Discover now