04

2.5K 160 0
                                    

Berhenti menatapku seolah aku ini pembunuh hidupmu, aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat.    -Rery

 *** 

   Hari ini seluruh siswa sedang berada disekolah untuk mengetahui mereka berada di bus nomor berapa dan teman kamar mereka siapa. Sebelumnya perwakilan mereka sudah melakukan rapat dengan pihak sekolah terkait kendaraan apa yang akan mereka tumpangi, dan akhirnya mereka sepakat memilih bus yang akan mengantarkan mereka. Waktu perjalanan yang mereka tempuh kira-kira tiga hari dua malam. Alasan mereka memilih bus dibanding pesawat itu karena mereka ingin menikmati perjalanan mereka bersama teman-teman mereka lebih lama, 9 hari mereka ada disana termasuk dengan perjalanan.

   "Ta, kita satu bus gak ya?"

   "Gue gak tahu."

   Anak-anak, semua kumpul disini. Ayoo bapak akan mengumumkan kalian ada dibus nomor berapa dan kamar kalian nanti di sana sama siapa.

   Nata dan Selen sudah duduk di aula sekolah mereka yang cukup luas, mereka sedang mendengarkan Pak Desman menyebutkan nama-nama siswa yang berada di bus satu yang baru saja selesai. Kemudian, Pak Desman melanjutkan dengan menyebutkan nama siswa yang berada di bus dua, dan ternyata Selen ada di bus dua. Tapi Nata menunggu sampai nama siswa terakhir dibus dua namanya tidak ada, dan itu artinya Nata tidak satu bus dengan Selen.

   Bus tiga juga sudah disebutkan nama Nata juga tidak ada, dan ketika bus empat nama Nata baru terdengar.
Rery yang berada dibelakang Nata pun mendengar Nata berada di bus empat, tak lama setelah nama Nata disebut nama Rery pun ada di bus empat. Rery tersenyum tipis, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

***

   Saat ini Selen sedang berada dirumah Nata, ia memang sudah janji untuk menjemput Nata berangkat bersama kesekolah, tentunya untuk berkumpul dengan teman-teman yang lain. Ya, hari ini siswa-siswi kelas 11 SMA Citra Bangsa akan pergi ke Lombok.

   "Ta, ada yang ketinggalan ga? Novel lo udah dibawa? Terus skin care! Sama sepatu juga!! Jangan bawa satu aja Ta, nantikan kita mau main di pantai." sedari tadi pun Selen memang sudah heboh.

   "Udah Len. Emang ngapain bawa sepatu banyak-banyak, lagian kan di pantai pakai sendal." Nata selalu bingung dengan sifat Selen yang selalu berlebihan jika ingin berpergian.

   "Hehe.. Iya iya sendal juga." Ucap Selen sambil nyengir kuda.

   "Udah ayo kita berangkat, nanti telat Pak Desman ngomel lagi."

   "Yaudah ayo. Tante El, aku berangkat dulu ya." Elmeera pun datang karna mendengar Selen yang berteriak layaknya di hutan.

   "Duuh.. Iya iya, yaudah hati-hati ya jangan ngebut. Terus nanti mobil kamu gimana?"

   "Nanti supir aku kesekolah buat ambil mobilnya, tante."

   "Kenapa gak dianter supir aja?"

   "Soalnya Pak Dedi lagi anter Mama dulu ke kantor."

   "Oh yaudah, Nata?" Elmeera menengok kearah anaknya yang sedang memakai sepatu kesayangan nya itu.

   "Iya ma?" jawab Nata tanpa mengalihkan tatapannya dari ikatan tali sepatunya.

   "Hati-hati ya sayang. Inget lho nanti di pantai jangan berenang!" Elmeera mengingatkan anaknya yang memang tidak bisa berenang sedari kecil, dan karna kenangan buruk dengan dia.

   "Iya ma, aku tahu. Yaudah aku berangkat ya?!" Nata berdiri kemudian memeluk Elmeera.

   "Nanti kalau udah sampai sana telfon Mama ya?"

   "Iya ma" Nata dan Selen berjalan menuju mobil Selen yang terparkir didepan rumah Nata. Dan mereka berangkat kesekolah karna waktu yang sudah semakin siang.

***

   Anak-anak semuanya langsung masuk di bus masing-masing ya, kalian bebas duduk dengan siapapun. Ayo cepat, barang-barang nya taruh di bagasi dulu. Jangan sampai ada yang tertinggal!

   Nata memberikan kopernya kepada supir bus untuk dimasukan kedalam bagasi, karna ia tidak kuat mengangkat kopernya yang cukup berat sendirian. Kemudian ia masuk kedalam bus yang sudah lumayan ramai, Nata bingung duduk dimana. Nata melihat kursi baris ke enam dari  depan dan untuk dua orang, ia memilih untuk duduk disana.

    Setelah Nata duduk ia memilih untuk mengambil earphone dan menyambungkan dengan handphone miliknya, Nata memutar lagu Rindu yang dinyanyikan Agnes Mo. Karna hanya lagu itu yang mampu mengobati sedikit rasa rindu pada pria bodoh tercintanya.

   Tanpa sadar Nata tertidur ketika mendengarkan lagu, dan saat terbangun ternyata bus sudah berjalan cukup jauh. Tapi ada hal yang membuat Nata bingung, siapa pria disampingnya ini?. Pria ini sedang menggunakan earphone dan memejamkan mata, tapi Nata tahu bahwa pria ini tidak tidur dan Nata tidak asing dengan wajahnya. Nata memberanikan diri untuk membuka earphone pria itu.

   "Ehh," pria itu adalah Rery, Rery kaget karena earphone nya ditarik.

   "Ngapain duduk disini?" Nata bertanya dengan nada dingin dengan tatapan tajam tidak sukanya.



#ReryNata

RERY.Where stories live. Discover now